backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Methotrexate

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Methotrexate

    Beberapa jenis sel kanker dan penyakit autoimun dapat diobati menggunakan methotrexate. Seperti apa penggunaan obat ini dan apa saja efek sampingnya? Berikut ini penjelasan selengkapnya. 

    Golongan obat: imunosupresan

    Merek dagang methotrexate: Metoject, Kemotrexate, Generik, Sanotrexat, Ferxate, Rheu- Trex

    Apa itu obat methotrexate?

    Methotrexate (metotreksat) bekerja dengan mengganggu pertumbuhan sel-sel tubuh tertentu. Obat ini juga menghambat sel-sel yang berkembang dengan cepat, misalnya sel kanker, sel sumsum tulang, dan sel kulit.

    Metotreksat digunakan untuk mengobati leukemia dan beberapa jenis kanker payudara, kulit, kepala dan leher, paru-paru, atau rahim.

    Obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, yaitu kondisi sel-sel kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat karena dianggap sebagai objek asing. 

    Metotreksat bisa digunakan untuk pengobatan psoriasis parah dan rheumatoid arthritis pada orang dewasa. Pengobatan ini terkadang diberikan ketika obat imunosupresan lain tidak cukup efektif mengatasi gejala.

    Dosis dan sediaan metotreksat

    Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), metotreksat di Indonesia tersedia dalam 2,5 mg tablet salut selaput dan 50 mg dalam 2 ml larutan, setara dgn 25 mg/ml.

    Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan dan bagaimana Anda merespons terapi. Berikut dosis methotrexate berdasarkan jenis penyakitnya.

    Leukemia limfoblastik akut

    • Dewasa (dosis pemeliharaan) – injeksi: 20 – 30 mg/m2 melalui suntikan dua kali seminggu. 
    • Lansia – injeksi: pengurangan dosis mungkin diperlukan.

    Koriokarsinoma (tumor langka)

    • Dewasa – injeksi: 15 – 30 mg melalui suntikan selama 5 hari.
    • Dewasa – oral: 15 – 30 mg setiap hari selama 5 hari.
    • Lansia – injeksi dan oral: pengurangan dosis mungkin diperlukan.

    Fungoides mikosis

    • Dewasa – injeksi: 50 mg sekali seminggu atau 25 mg dua kali seminggu melalui suntikan. Alternatifnya, 5 – 50 mg sekali seminggu atau 15 – 37,5 mg dua kali seminggu. 
    • Dewasa – oral: 2,5 – 10 mg sekali sehari setiap hari. Alternatifnya, 5 – 50 mg sekali seminggu, 15 – 37,5 mg dua kali seminggu, atau 25 mg sekali seminggu ditingkatkan menjadi 50 mg sekali seminggu. 
    • Lansia – injeksi dan oral: pengurangan dosis methotrexate mungkin diperlukan.

    Psoriasis (penyakit kulit autoimun)

    • Dewasa (dosis uji untuk pasien dengan kasus parah) – injeksi: 5 – 10 mg satu kali seminggu sebelum terapi. Kemudian, 10 – 25 mg setiap minggu melalui suntikan, disesuaikan dengan respons pasien.
    • Dewasa (dosis uji pada pasien dengan kasus parah) – oral: 2,5  -5 mg sekali seminggu sebelum terapi. Kemudian, 7,5 – 15 mg sekali seminggu, dapat ditingkatkan menjadi 20 – 25 mg setiap minggu jika perlu. Alternatifnya, 10 – 25 mg sekali seminggu dengan dosis uji 5 – 10 mg sekali seminggu sebelum terapi.
    • Lansia – injeksi dan oral: pengurangan dosis methotrexate mungkin diperlukan.

    Leukemia meningeal

  • Dewasa – injeksi: 12 mg sekali seminggu.
  • Anak (usia >3 tahun) – injeksi: sama seperti dosis dewasa.
  • Lansia – injeksi: pengurangan dosis mungkin diperlukan.
  • Radang sendi

    • Dewasa (dosis awal pada pasien dengan kasus yang parah) – oral: 7,5 – 15 mg sekali seminggu, dapat meningkat menjadi 20 – 25 mg sekali seminggu, sesuai dengan respons pasien. Alternatifnya, 2,5 mg dalam 12 jam untuk 3 dosis sekali seminggu.
    • Lansia – oral: pengurangan dosis mungkin diperlukan.

    Radang sendi pada anak

    • Anak (3 tahun): dosis awal 10-15 mg/m2 sekali seminggu, disesuaikan secara bertahap untuk mencapai respons yang optimal. Dalam kasus refrakter terapi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg/m2 sekali seminggu.

    Limfoma burkitt (kanker sistem limfatik)

    • Dewasa (tahap 1 – 2) – oral: dosis anjuran: 10 – 25 mg setiap hari selama 4 – 8 hari. 
    • Dewasa (tahap 3) – oral: kombinasi dengan obat antitumor lain 0,625 – 2,5 mg/kg setiap hari. 
    • Lansia – oral: pengurangan dosis mungkin diperlukan.

    Aturan pakai methotrexate

    Dokter Anda akan memberi tahu seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat ini.

    Jadwalnya tergantung pada keparahan gejala dan bagaimana tubuh Anda merespons obat tersebut.

    Jika Anda menggunakan metotreksat untuk mengobati psoriasis atau rheumatoid arthritis, dokter mungkin meminta untuk minum obat seminggu sekali. 

    Perhatikan baik-baik aturan minum obat yang benar. Beberapa orang yang keliru mengonsumsi metotreksat sekali sehari, bukan sekali seminggu, mengalami efek samping yang sangat parah hingga kematian.

    Minum metotreksat persis seperti yang diarahkan. Jangan mengonsumsi lebih atau kurang dari yang ditentukan oleh dokter.

    Jika Anda menggunakan metotreksat untuk mengobati rheumatoid arthritis, mungkin gejala baru membaik  setelah 3 – 6 minggu. 

    Lanjutkan minum obat ini bahkan jika Anda merasa sehat. Jangan berhenti minum metotreksat tanpa berbicara dengan dokter Anda.

    Efek samping metotreksat

    Seperti obat lainnya, metotreksat bisa menimbulkan efek samping obat pada beberapa orang.

    Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ini bergantung dengan respons tubuh terhadap methotrexate

    Ada pula beberapa orang yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.

    Efek samping ringan

  • Mual, muntah, sakit perut.
  • Pusing, perasaan lelah.
  • Sakit kepala.
  • Gusi berdarah.
  • Penglihatan kabur.
  • Efek samping serius

    • Batuk kering, sesak napas.
    • Diare, muntah, bercak putih atau luka di dalam mulut atau bibir Anda.
    • Adanya darah dalam urine atau feses.
    • Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
    • Demam, menggigil, nyeri tubuh, dan gejala flu.
    • Tenggorokan sakit dan sakit kepala dengan kulit melepuh parah, mengupas, dan ruam kulit merah.
    • Kulit pucat, mudah memar atau perdarahan, kelemahan.
    • Mual, sakit perut, demam, kehilangan nafsu makan, urine gelap, feses berwarna seperti tanah liat, sakit kuning (menguningnya kulit atau mata).

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat methotrexate

    efek samping obat

    Beritahu dokter bila Anda menderita gagal ginjal, gagal hati, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau penyakit infeksi yang berat.

    Pasalnya, methotrexate tidak disarankan digunakan untuk penderita kondisi tersebut. Obat ini dapat menurunkan aktivitas sistem kekebalan tubuh dan dapat mengembangkan infeksi serius.

    Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki jenis infeksi apa pun  atau pernah memiliki kondisi apa pun yang memengaruhi sistem kekebalan Anda.

    Metotreksat dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan mulut, lambung, atau usus Anda.

    Beri tahu dokter jika Anda pernah mengidap sakit maag atau kolitis ulseratif, suatu kondisi yang menyebabkan pembengkakan dan luka di lapisan usus besar dan rektum.

    Jika mengalami salah satu dari gejala berikut, hentikan penggunaan metotreksat dan segera hubungi dokter.

    • Sariawan.
    • Diare.
    • Feses hitam, lembek, berdarah.
    • Feses terlihat seperti bubuk kopi.
    • Muntah yang berdarah.

    Beritahu dokter juga apabila Anda tengah atau pernah mengidap:

    Beritahu dokter bila Anda tengah menjalani pengobatan kanker dengan radioterapi atau terapi radiasi.

    Methotrexate bisa meningkatkan risiko efek samping terapi radiasi. Efek samping tersebut seperti kerusakan pada tulang, kulit, atau bagian tubuh lainnya.

    Selain itu, beritahu dokter jika Anda tengah menjalani perawatan menggunakan methotrexate ketika hendak menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.

    Kemudian Anda jangan gunakan metotreksat apabila alergi terhadap obat ini. Beritahu dokter mengenai riwayat alergi obat yang Anda miliki.

    Anda mungkin perlu menghindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi menular, seperti flu atau cacar air, lantaran obat ini bisa mempermudah Anda terinfeksi penyakit itu.

    Jangan konsumsi minuman beralkohol saat Anda menjalani pengobatan menggunakan methotrexate, karena akan meningkatkan risiko kerusakan hati.

     Selain itu, obat ini juga bisa mempengaruhi efektivitas kerja vaksin.

    Jangan mengemudikan kendaraan selepas mengonsumsi metotreksat, lantaran obat ini dapat menimbulkan pusing.

    Methotrexate adalah salah obat yang harus disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap.

    Apakah obat metotreksat aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Situs EMC Inggris menjelaskan methotrexate memengaruhi produksi sel sperma dan sel telur (ovum). Obat ini bahkan dapat menyebabkan keguguran dan cacat lahir yang parah.

    Cacat lahir ini seperti malformasi tengkorak, wajah, jantung dan pembuluh darah, otak dan anggota badan janin. 

    Anda harus menghindari kehamilan saat menggunakan obat ini, setidaknya enam bulan setelah pengobatan dihentikan.

    Apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan beritahu dokter. Gunakan alat kontrasepsi saat Anda menjalani pengobatan menggunakan methotrexate untuk mencegah kehamilan.

    Selain itu, Anda juga tidak tidak disarankan menyusui selama menjalani pengobatan menggunakan metotreksat. Kandungan metotreksat ini bisa terbawa di dalam ASI dan membahayakan kondisi bayi. 

    Interaksi obat methotrexate dengan obat lain

    Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

    Hindari obat-obatan ini selama Anda mengonsumsi metotreksat.

    • Penggunaan bersama obat anti-inflamasi, aspirin, nonsteroid, penisilin, probenecid, aminoglikosida, paromomycin, neomycin, sulfonamida, trimethoprim, kotrimoksazol, cisplatin, ciclosporin, atau etretinate bisa meningkatkan risiko terjadinya keracunan obat.
    • Penggunaan bersama asam folat bisa mengakibatkan penurunan efektivitas methotrexate.
    • Penggunaan bersama omeprazole bisa mengakibatkan peningkatan methotrexate dalam darah. 
    • Penggunaan bersama fluorouracil bisa mengakibatkan peningkatan risiko terjadinya efek samping.
    • Penggunaan bersama cholestyramine bisa mengakibatkan penurunan metotreksat dalam darah.

    Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan menggunakan metotreksat.

    Dengan begitu, Anda bisa menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan