Apakah Anda akan menjalani prosedur bedah? Selama prosedur ini dijalankan, Anda mungkin akan mendapat obat pelemas otot untuk mempermudah proses bedah oleh dokter. Salah satu yang mungkin diberikan yaitu suxamethonium (suxamethonium chloride).
Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Far · Farmasi · None
Apakah Anda akan menjalani prosedur bedah? Selama prosedur ini dijalankan, Anda mungkin akan mendapat obat pelemas otot untuk mempermudah proses bedah oleh dokter. Salah satu yang mungkin diberikan yaitu suxamethonium (suxamethonium chloride).
Golongan obat: Relaksan otot perifer/Neuromuscular blocking agents
Merek dagang: –
Suxamethonium (suxamethonium chloride) adalah obat relaksan atau pelemas otot yang digunakan selama prosedur operasi atau proses intubasi.
Obat ini memiliki nama lain suksinilkolin (succinylcholine) atau suksinilkolin klorida.
Ada dua fungsi utama obat suxamethonium, yaitu:
Untuk mencapai kedua hal di atas, suksinilkolin bekerja dengan memblokir hubungan antara saraf dan otot tertentu yang dapat melemaskan otot-otot secara sementara.
Selain kegunaan tersebut, obat suxamethonium juga digunakan untuk mengurangi intensitas kontraksi otot yang terkait dengan kejang yang diinduksi obat atau dengan terapi kejang listrik (electroconvulsive shock therapy/ETC).
Saat prosedur bedah, obat ini digunakan bersama dengan obat-obatan untuk memblokir sensasi serta rasa sakit (obat anestesi).
Obat ini mungkin dapat digunakan untuk tujuan lain. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk info lebih lanjut mengenai hal ini.
Obat suxamethonium tersedia dalam bentuk larutan injeksi 20 mg/mL dan 50 mg/mL serta serbuk injeksi 100 mg.
Obat diberikan sebagai suntikan tunggal ke pembuluh darah (intravena) atau otot (intramuskular) atau sebagai infus terus menerus untuk jangka waktu yang lama.
Adapun dosis obatnya tergantung pada usia, berat badan, jumlah relaksasi otot yang dibutuhkan, serta bagaimana obat diberikan kepada Anda.
Namun, secara umum, dosis obat suksinilkolin untuk relaksan otot pada anestesi umum, yaitu sebagai berikut.
Dosis obat bisa berbeda pada setiap orang. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Anda tidak diperbolehkan untuk memberikan obat suxamethonium atau suksinilkolin pada diri Anda sendiri.
Hanya dokter anestesi dan tim medis ahli di rumah sakit atau klinik yang boleh memberikannya kepada Anda.
Obat injeksi ini akan diberikan kepada Anda sebagai suntikan ke intravena atau intramuskular. Dokter anestesi akan memastikan bahwa Anda sudah tertidur sebelum obat ini diberikan.
Dokter anestesi juga akan memastikan obat sudah diberikan dalam jumlah yang tepat untuk menghindari pemberian dosis obat yang berlebihan.
Jika terjadi overdosis obat, otot umumnya akan tetap rileks lebih lama dari yang dibutuhkan.
Di samping itu, Anda sebaiknya bicara dengan dokter anak mengenai penggunaan obat ini pada anak Anda.
Melansir Cleveland Clinic, meski obat ini dapat diresepkan untuk anak di bawah usia 1 tahun pada kondisi tertentu, tindakan pencegahan tetap diperlukan.
Tanyakan lebih lanjut kepada dokter terkait aturan pakai obat ini. Pastikan Anda mengikuti saran dari dokter tentang penggunaannya.
Seperti semua obat-obatan, penggunaan injeksi suxamethonium chloride atau suksinilkolin klorida juga berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping.
Efek samping yang umum, seperti nyeri otot ringan atau otot yang melemah, biasanya tidak membutuhkan penanganan medis.
Namun, bila gejala tersebut tak kunjung mereda, terus berlanjut, atau terasa sangat mengganggu, sebaiknya laporkan kepada dokter Anda.
Selain yang umum, suxamethonium juga bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius. Jika efek samping obat di bawah ini terjadi, sebaiknya segera beri tahu dokter Anda.
Di samping itu, waspadai pula reaksi alergi yang mungkin muncul setelah penggunaan obat ini, seperti ruam, gatal-gatal, serta pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Sebelum mendapatkan obat suksinilkolin, beri tahu kepada dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki, terutama di bawah ini.
Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu mengganti atau menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Perhatian khusus juga akan dilakukan ketika obat ini diberikan kepada anak-anak dan orang tua (lansia).
Sementara itu, terkait dengan penyimpanan obat, penggunaan obat suksinilkolin umumnya hanya di rumah sakit atau klinik serta tidak untuk disimpan di rumah.
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Namun, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Artinya, studi pada hewan menunjukkan ada efek buruk pada janin bila obat ini dikonsumsi saat hamil. Hanya saja, tidak ada studi yang memadai dan terkontrol dengan baik pada manusia terkait efek ini.
Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berpikir Anda hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
Penggunaan obat ini selama kehamilan hanya direkomendasikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi pada janin Anda.
Obat ini juga tidak diketahui apakah bisa masuk ke ASI dan membahayakan bayi Anda jika digunakan selama masa menyusui.
Jadi, beri tahu pula kepada dokter bila Anda sedang menyusui sebelum obat ini diberikan kepada Anda.
Anda mungkin disarankan untuk tidak menyusui setidaknya 24 jam setelah pemberian suxamethonium chloride.
Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut terkait hal ini.
Interaksi obat suksinilkolin dengan beberapa obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Oleh karena itu, beri tahu kepada dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi atau gunakan, terutama berikut ini.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal
Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar