Clotrimazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur di kulit. Untuk informasi lebih lanjut terkait dosis, aturan pakai, dan efek samping simak pembahasan di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Clotrimazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur di kulit. Untuk informasi lebih lanjut terkait dosis, aturan pakai, dan efek samping simak pembahasan di bawah ini.
Golongan obat: Obat agen antijamur
Merek dagang: Neo Ultrasiline, Dermifar, Canesten, Canesten SD, Hufaderm, Clonitia 1%, Baycuten-N, Medisten, Canesten Dex, Demy, Heltiskin, Cotristen, Erphamazol, Bernesten, Fungiderm.
Clotrimazole adalah obat antijamur untuk mengobati infeksi kulit seperti kutu air (athlete’s foot), infeksi jamur penyebab gatal di selangkangan, kulit bersisik, dan infeksi jamur kulit lainnya (candidiasis).
Selain itu, obat ini juga berfungsi untuk mengatasi pityriasis (tinea versicolor), yaitu infeksi jamur yang menyebabkan kulit menerang (panu) atau menggelap pada leher, dada, lengan, atau kaki.
Ketika klotrimazol digunakan ke area kulit yang terinfeksi, ia bekerja dengan menghancurkan jamur atau ragi yang
menyebabkan infeksi.
Selain kegunaan tersebut, obat clotrimazole juga mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Obat clotrimazole tersedia dalam beberapa bentuk dengan rincian, sebagai berikut.
Adapun penentuan dosis umumnya bergantung pada kegunaan obat dan usia pasien. Mengutip MIMS, berikut adalah gambaran dosis dari obat clotrimazole.
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menggunakan clotrimazole, di antaranya adalah berikut.
Cara menggunakan clotrimazole adalah sebagai berikut.
Berikut adalah tata cara penggunaan clotrimazole oral atau tablet.
Cara mengobati masalah kulit dengan clotrimazole topikal atau salep adalah.
Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan klotrimazol, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang menangani Anda.
Jarang terjadi efek samping setelah menggunakan clotrimazole. Namun, pada beberapa orang mengalami efek samping, di antaranya sebagai berikut.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal. Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan clotrimazole.
Selain itu, penting juga untuk menginformasikan dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda derita.
Kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya interaksi dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Untuk obat klotrimazol, pastikan Anda memperhatikan hal-hal di bawah ini sebelum mengonsumsinya.
Selalu beri tahu kepada dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.
Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.
Perhatikan tata cara penyimpanan obat berikut ini.
Jika Anda sudah tidak menggunakan obat ini lagi atau jika obat telah kedaluwarsa, segera buang obat ini sesuai tata cara membuang obat.
Salah satunya, jangan mencampurkan obat ini dengan sampah rumah tangga. Jangan pula membuang obat ini di saluran pembuangan air seperti toilet.
Tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat mengenai tata cara membuang obat yang benar dan aman untuk kesehatan lingkungan.
Jangan menyiram obat ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau yang setara dengan Badan POM di Indonesia.
Artinya, obat clotrimazole salep 1% dapat digunakan pada kehamilan dan menyusui.
Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan jangan lupa untuk beri tahu dokter, bidan, atau apoteker Anda sebelum menggunakan clotrimazole.
Apabila Anda sudah memberi tahu dokter atau bidan, ikuti instruksinya dengan hati-hati.
Clotrimazole mungkin berinteraksi dengan obat lain yang sedang Anda gunakan. Ini dapat mengubah cara kerja obat tersebut, atau bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping.
Berikut adalah daftar obat yang berpotensi berinteraksi dengan clotrimazole:
Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.
Oleh karena itu, beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat lain yang beredar di pasaran.
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan di atas mungkin tidak dianjurkan.
Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberikan obat ini pada Anda atau mengubah beberapa obat lain yang Anda gunakan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar