Oleh karena itu, bila Anda membutuhkan obat ini dalam jangka panjang, harus dilakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kegunaan dan efeknya bagi tubuh.
Aturan pakai klonazepam

Minum Clonazepam persis seperti yang diarahkan oleh dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label. Jangan mengonsumsi lebih banyak atau lebih sedikit dari resep yang dokter berikan.
Anda dapat minum obat ini dengan atau tanpa makanan. Cobalah untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari.
Gunakan alarm untuk membantu Anda meminumnya sesuai jadwal. Clonazepam tersedia dalam bentuk tablet konvensional, tablet orodispersible, atau larutan oral.
Namun hingga saat ini, yang tersedia di Indonesia hanyalah berupa tablet konvensional. Sementara bentuk sediaan tablet orodispersible dan larutan oral belum ada.
Mengonsumsi klonazepam tablet dilakukan seperti halnya minum obat biasa yaitu menelannya dengan segelas air.
Agar efektif, clonazepam harus diminum secara teratur sesuai jadwalnya. Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.
Namun, bila sudah mendekati jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Lanjutkan minum obat ini bahkan ketika Anda sudah merasa lebih baik. Jangan berhenti meminumnya secara tiba-tiba karena dapat memperburuk kondisi Anda.
Bila ingin berhenti, konsultasilah lebih dulu kepada dokter.
Efek samping klonazepam
Clonazepam adalah obat yang bisa menyebabkan efek samping yang ringan hingga berat. Carilah pertolongan darurat jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti:
- gatal-gatal,
- kesulitan bernapas, serta
- pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
Laporkan gejala yang baru atau yang memburuk kepada dokter. Berikut adalah gejala yang perlu Anda waspadai setelah minum clonazepam:
- perubahan suasana hati atau kebiasaan,
- depresi,
- cemas,
- merasa mudah marah,
- agresif,
- tidak bisa tenang,
- hiperaktif (secara mental atau fisik), atau
- berpikir untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping serius. Efek samping yang berbahaya dari clonazepam di antaranya adalah:
- kebingungan, berhalusinasi, berpikir, atau bertindak aneh,
- lemah lesu atau napas dangkal,
- lebih nekat mengambil risiko, tidak ada rasa takut,
- pergerakan mata yang tidak biasa atau secara tidak sadar,
- detak jantung cepat,
- sulit atau sakit saat buang air kecil, lebih jarang buang air kecil,
- kulit pucat, mudah memar atau berdarah, serta
- muncul kejang baru atau kejang bertambah buruk.
Efek samping yang lebih ringan dari clonazepam meliputi:
- mengantuk, pusing, sulit berpikir, atau mengingat,
- merasa lelah, lemah otot, kehilangan keseimbangan atau koordinasi,
- bicara tidak jelas, mengeluarkan air liur atau mulut kering, sakit pada gusi,
- pilek atau hidung tersumbat,
- kehilangan nafsu makan, mual, diare, sembelit,
- penglihatan buram,
- sakit kepala,
- insomnia,
- ruam, serta
- perubahan berat badan
Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan. Bisa saja beberapa orang tidak mengalami efek samping di atas atau ada pula yang belum disebutkan.
Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Selain mewaspadai efek sampingnya, waspadai pula gejala overdosis obat ini, antara lain:
- mengantuk berat,
- linglung,
- kesulitan berbicara (disartria),
- bola mata bergerak-gerak (nistagmus),
- sulit mengontrol gerakan (ataksia),
- otot tidak menanggapi rangsangan (areflexia),
- napas tercekat,
- tekanan darah menurun (hipotensi),
- tekanan pada peredaran darah dan jalan napas, hingga
- koma,
Bila mengalami gejala-gejala tersebut di atas, beri sirkulasi udara yang cukup sambil mencari pertolongan medis darurat sesegera mungkin.
Peringatan dan perhatian saat mengonsumsi klonazepam

Sebelum mengonsumsi obat ini, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu untuk mengantisipasi penyakit yang kontraindikasi dengan obat ini.
Kontraindikasi klonazepam
Clonazepam tidak boleh diberikan untuk mengatasi epilepsi atau serangan panik pada penderita gangguan hati berat atau signifikan. Ini karena ia bersifat kontraindikasi.
Selain itu, obat ini juga kontraindikasi pada orang-orang yang mengalami salah satu dari kondisi berikut:
- glaukoma sudut sempit akut,
- insufisiensi paru akut,
- insufisiensi pernapasan berat,
- sindrom sleep apnea,
- miastenia gravis, serta
- pasien dalam keadaan koma yang diketahui mengonsumsi alkohol atau menyalahgunakan narkoba.
Reaksi putus obat
Clonazepam adalah obat yang mungkin menyebabkan reaksi putus obat (sakau), terutama bila telah digunakan secara teratur dalam waktu yang lama atau dalam dosis tinggi.
Dalam kasus seperti ini, gejala putus obat mungkin muncul kalau Anda mendadak berhenti minum obat ini.
Untuk mencegah reaksi akibat putus obat, dokter mungkin mengurangi dosis sedikit demi sedikit terlebih dahulu sebelum menghentikannya secara total. Laporkan pada dokter mengenai reaksi sakau apapun yang Anda rasakan.
Jika obat ini digunakan dalam jangka panjang, ia mungkin tidak akan bekerja dengan baik. Bicarakan dengan dokter bila obat berhenti bekerja dengan baik.
Clonazepam adalah obat yang berpotensi menyebabkan ketergantungan obat. Risiko Anda mengalami hal ini akan meningkat jika pernah menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang sebelumnya.
Oleh karena itu, pastikan Anda meminum obat ini persis sesuai dengan resepnya untuk mengurangi risiko kecanduan.
Bila Anda memiliki beberapa jenis kejang, Anda mungkin mengalami kejang yang semakin memburuk saat Anda mulai minum klonazepam.
Konsultasi pada dokter secepatnya jika ini terjadi. Dokter mungkin perlu menambah atau menyesuaikan dosis obat lainnya yang Anda konsumsi untuk mengendalikan kejang. ]
Anda perlu rutin mengontrol kondisi Anda ke dokter bila mengonsumsi obat ini. Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau bertambah buruk.
Simpan obat ini pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpannya di kamar mandi atau membekukannya. Merek tertentu mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Apakah klonazepam aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Clonazepam termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti bahwa berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA). Adapun jenis risiko yang dapat ditimbulkan belum bisa dipastikan.
Berkonsultasilah lebih dulu kepada dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko menggunakan obat ini saat Anda hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Jika Anda menggunakan clonazepam saat hamil, bayi Anda bisa menjadi ketergantungan pada obat tersebut. Ini karena sejak dalam kandungan bayi ikut mengonsumsinya dan menjadi terbiasa.
Setelah lahir, asupan obat tersebut tiba-tiba berhenti. Akibatnya, bayi dapat mengalami gejala putus obat yang mengancam jiwa.
Untuk mengatasinya, ia memerlukan perawatan medis khusus selama beberapa minggu sejak dilahirkan.
Selain itu, jangan memulai atau berhenti minum obat kejang selama kehamilan tanpa saran dokter.
Mengalami kejang selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan bayi. Beritahu dokter Anda segera jika Anda hamil.
Interaksi klonazepam dengan obat lain

Sama seperti obat lainnya, clonazepam bisa berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Interaksi obat ini dapat memengaruhi kinerja atau meningkatkan risiko efek samping.
Sebelum Anda mulai menggunakan obat ini, beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.
- Obat antikonvulsan lainnya untuk mengobati epilepsi.
- Obat antipsikotik dan antidepresan untuk mengobati masalah kesehatan mental dan depresi.
- Obat hipnotik untuk mengobati kecemasan atau masalah tidur.
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang otot (baclofen atau tizanidine).
- Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah termasuk penghambat ACE (enalapril dan lisionopril), penghambat saluran kalsium (amlodipin dan felodipin), dan diuretik (indapamide dan bendroflumethiazide).
- Antihistamin sebagai obat penenang (chlorphenamine atau promethazine).
- Obat penghilang rasa sakit yang kuat (kodein, metadon, morfin, oksikodon, petidin atau tramadol).
- Obat untuk masalah perut dan mulas (cimetidine).
- Obat untuk mengobati infeksi bakteri (rifampisin).
- Obat antijamur (flukonazol).
Selain itu, melansir National Health Service, klonazepam juga dapat berinteraksi dengan herbal atau suplemen tertentu, seperti obat herbal untuk kegelisahan atau insomnia (valerian atau passionflower)
Konsumsi bersama dengan klonazepam dapat meningkatkan efek mengantuk dari klonazepam dan mungkin juga menimbulkan efek samping lainnya.
Selain itu, merokok dan mengonsumsi alkohol juga dapat berinteraksi dengan obat ini. Bila Anda rutin merokok dan minum alkohol, diskusikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar