Clonazepam adalah obat yang mungkin menyebabkan reaksi putus obat (sakau), terutama bila telah digunakan secara teratur dalam waktu yang lama atau dalam dosis tinggi.
Dalam kasus seperti ini, gejala putus obat mungkin muncul kalau Anda mendadak berhenti minum obat ini.
Untuk mencegah reaksi akibat putus obat, dokter mungkin mengurangi dosis sedikit demi sedikit terlebih dahulu sebelum menghentikannya secara total. Laporkan pada dokter mengenai reaksi sakau apapun yang Anda rasakan.
Jika obat ini digunakan dalam jangka panjang, ia mungkin tidak akan bekerja dengan baik. Bicarakan dengan dokter bila obat berhenti bekerja dengan baik.
Clonazepam adalah obat yang berpotensi menyebabkan ketergantungan obat. Risiko Anda mengalami hal ini akan meningkat jika pernah menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang sebelumnya.
Oleh karena itu, pastikan Anda meminum obat ini persis sesuai dengan resepnya untuk mengurangi risiko kecanduan.
Bila Anda memiliki beberapa jenis kejang, Anda mungkin mengalami kejang yang semakin memburuk saat Anda mulai minum klonazepam.
Konsultasi pada dokter secepatnya jika ini terjadi. Dokter mungkin perlu menambah atau menyesuaikan dosis obat lainnya yang Anda konsumsi untuk mengendalikan kejang. ]
Anda perlu rutin mengontrol kondisi Anda ke dokter bila mengonsumsi obat ini. Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik atau bertambah buruk.
Simpan obat ini pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpannya di kamar mandi atau membekukannya. Merek tertentu mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Apakah klonazepam aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Clonazepam termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti bahwa berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA). Adapun jenis risiko yang dapat ditimbulkan belum bisa dipastikan.
Berkonsultasilah lebih dulu kepada dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko menggunakan obat ini saat Anda hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Jika Anda menggunakan clonazepam saat hamil, bayi Anda bisa menjadi ketergantungan pada obat tersebut. Ini karena sejak dalam kandungan bayi ikut mengonsumsinya dan menjadi terbiasa.
Setelah lahir, asupan obat tersebut tiba-tiba berhenti. Akibatnya, bayi dapat mengalami gejala putus obat yang mengancam jiwa.
Untuk mengatasinya, ia memerlukan perawatan medis khusus selama beberapa minggu sejak dilahirkan.
Selain itu, jangan memulai atau berhenti minum obat kejang selama kehamilan tanpa saran dokter.
Mengalami kejang selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan bayi. Beritahu dokter Anda segera jika Anda hamil.
Interaksi klonazepam dengan obat lain

Sama seperti obat lainnya, clonazepam bisa berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Interaksi obat ini dapat memengaruhi kinerja atau meningkatkan risiko efek samping.
Sebelum Anda mulai menggunakan obat ini, beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.
- Obat antikonvulsan lainnya untuk mengobati epilepsi.
- Obat antipsikotik dan antidepresan untuk mengobati masalah kesehatan mental dan depresi.
- Obat hipnotik untuk mengobati kecemasan atau masalah tidur.
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang otot (baclofen atau tizanidine).
- Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah termasuk penghambat ACE (enalapril dan lisionopril), penghambat saluran kalsium (amlodipin dan felodipin), dan diuretik (indapamide dan bendroflumethiazide).
- Antihistamin sebagai obat penenang (chlorphenamine atau promethazine).
- Obat penghilang rasa sakit yang kuat (kodein, metadon, morfin, oksikodon, petidin atau tramadol).
- Obat untuk masalah perut dan mulas (cimetidine).
- Obat untuk mengobati infeksi bakteri (rifampisin).
- Obat antijamur (flukonazol).
Selain itu, melansir National Health Service, klonazepam juga dapat berinteraksi dengan herbal atau suplemen tertentu, seperti obat herbal untuk kegelisahan atau insomnia (valerian atau passionflower)
Konsumsi bersama dengan klonazepam dapat meningkatkan efek mengantuk dari klonazepam dan mungkin juga menimbulkan efek samping lainnya.
Selain itu, merokok dan mengonsumsi alkohol juga dapat berinteraksi dengan obat ini. Bila Anda rutin merokok dan minum alkohol, diskusikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar