Epirubicin (epirubisin) sering digunakan dengan kombinasi obat lain dalam pengobatan kanker payudara. Ketahui informasi selengkapnya mengenai obat epirubisin lewat ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Epirubicin (epirubisin) sering digunakan dengan kombinasi obat lain dalam pengobatan kanker payudara. Ketahui informasi selengkapnya mengenai obat epirubisin lewat ulasan berikut ini.
Golongan obat: Antrasiklin
Merk dagang: Epirubicin HCL, Rubisandin, Episindan, Kemopirin, Ciazil
Epirubisin merupakan obat kemoterapi yang kerap digunakan dalam perawatan kanker payudara. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani kanker lambung, ovarium, paru-paru, dan kandung kemih.
Epirubicin bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antrasiklin.
Epirubicin tersedia dalam bentuk cairan yang diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Dosis epirubicin pada setiap pasien bisa berbeda-beda, tergantung jenis kanker yang ingin ditangani dan kondisi pasien sendiri.
Berikut dosis umum yang biasanya diberikan kepada pasien.
Karena epirubisin berupa suntikan, pemberiannya harus dilakukan oleh dokter atau perawat di rumah sakit.
Obat dapat disuntikkan satu kali setiap 21 hari selama 6 siklus terapi, tetapi bisa juga disuntikkan dua kali setiap 28 hari selama 6 siklus.
Dokrer biasanya akan menyusun jadwal temu untuk pemberian obat sebelum memulai perawatan. Pastikan Anda memenuhi setiap janji temu yang sudah ditentukan.
Bila Anda melewatkan sesi kemoterapi, segera beri tahu dokter agar segera diberikan dosis pengganti.
Obat epirubisin dapat meningkatkan risiko pasien terhadap penyakit infeksi, sebab kemoterapi membuat kadar sel darah putih dalam tubuh menurun. Gejalanya meliputi perubahan suhu, nyeri otot, sakit kepala, dan kedinginan.
Beberapa efek samping lainnya termasuk:
Pada beberapa kasus, pasien juga bisa mengalami efek samping berupa kulit pucat, pusing, dan sulit menelan. Bila Anda mengalami salah satu atau beberapa efek samping yang tidak kunjung membaik dan semakin parah, segera hubungi dokter.
Sebelum memulai kemoterapi kanker payudara maupun pengobatan kanker lainnya, beri tahu dokter bila Anda:
Perlu Anda ketahui, epirubisin dapat menyebabkan masalah jantung yang mengancam jiwa. Dampak ini bisa terjadi saat Anda masih menjalani perawatan maupun berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah perawatan selesai.
Karena itu, dokter biasanya akan melakukan uji dan pemeriksaan jantung untuk memastikan jantung Anda merespons obat-obatan dengan baik.
Epirubisin juga dapat meningkatkan risiko Anda terhadap leukemia, terutama bila obat diberikan dalam dosis tinggi atau digunakan sebagai kombinasi dengan obat kemoterapi lainnya.
Bila diberikan pada ibu hamil, epirubicin bisa membahayakan kondisi janin di dalam kandungan. Hal ini tertera dalam peringatan oleh US Food and Drug Administration (FDA) yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Maka dari itu, pasien tidak disarankan untuk hamil selama menjalani perawatan sampai enam bulan setelahnya.
Epirubisin mungkin dapat mengalir ke dalam ASI. Jadi, jangan menyusui saat Anda masih dalam perawatan dengan obat ini.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut merupakan jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi bila digunakan bersamaan dengan epirubicin.
Masih ada interaksi obat epirubisin dengan obat lain. Bila Anda khawatir akan kemungkinan interaksi obat lainnya, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar