Spironolactone (spironolakton) adalah obat yang berguna untuk mengeluarkan cairan berlebih pada tubuh. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Spironolactone (spironolakton) adalah obat yang berguna untuk mengeluarkan cairan berlebih pada tubuh. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat: diuretik.
Merek dagang spironolactone: Spirolacton, Carpiaton, Spirola, Letonal, Aldactone.
Spironolactone adalah obat untuk mengurangi penumpukan cairan pada berbagai penyakit, seperti:
Selain itu, obat ini juga membantu menurunkan tekanan darah dan membantu mengurangi risiko stroke, gagal jantung, dan gagal jantung.
Kegunaan spronolactone juga untuk penyakit aldosteronisme, tepatnya hiperaldosteronisme atau orang yang memiliki hormon aldosteron terlalu banyak.
Kadar hormon aldosteron yang terlalu banyak membuat kadar natrium pada tubuh meningkat dan kalium menurun.
Akibatnya, pengidapnya pun rentan mengalami tekanan darah tinggi.
Mengutip situs Pubchem, obat ini bekerja dengan cara mengendalikan kadar aldosteron, sehingga natrium berlebih dibuang melalui urine dan menjaga kadar kalium di tubuh.
Dikutip dari situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), spironolakton di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet dan tablet salut selaput dengan konsentrasi sebesar 25 mg dan 100 mg.
Berikut dosis obat spironolactone yang diberikan berdasarkan jenis penyakit yang timbul.
Berikan dosis spironolactone awal untuk edema sebesar 100 mg pada orang dewasa.
Setelah itu, dosis bisa disesuaikan hingga 400 mg, tergantung pada respons tubuh.
Dosis awal 25 – 100 mg setiap hari, dosis tunggal atau terbagi.
Sebagai suspensi, dosis awal sebesar 20 – 75 setiap hari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi.
Dosis dapat dititrasi dengan jarak minum obat selama 2 minggu.
Untuk orang dewasa, mulai dengan titrasi dosis perlahan.
Jika kadar perbandingan natrium/kalium pada urine >1, dosis awal sebesar 100 mg setiap hari.
Bila perbandingan natrium/kalium pada urine <1, dosis awal sebesar 200 – 400 mg setiap hari.
Sementara itu, dosis anak-anak diawali dengan 1 – 3 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.
Pada lansia, mulailah dengan dosis terendah dan titrasi ke atas bila diperlukan.
Pada orang dewasa, berikan dosis spironolactone awal 25 mg sekali sehari, tambah menjadi 50 mg sekali sehari bila tubuh bisa menoleransi dan sesuai indikasi klinis.
Sebagai suspensi, berikan sebanyak 20 mg sekali sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 37,5 mg sesuai dengan indikasi klinis.
Bila mengalami hiperkalemia, kurangi dosis awal dalam bentuk tablet hingga 25 mg atau 20 mg dalam bentuk suspensi setiap hari
Pada anak-anak, berikan dosis awal sebesar 1 – 3 mg/kg dalam dosis terbagi. Sesuaikan dosis berdasarkan respons dan toleransi tubuh.
Pada lansia, mulailah dengan dosis terendah dan titrasi ke atas bila diperlukan.
Obat ini harus dikonsumsi dengan makanan setiap hari. Konsumsi pada waktu yang sama setiap hari.
Ikuti instruksi dari dokter dan label kemasan.
Konsumsi obat ini hanya dengan resep dokter dan hindari mengonsumsi dosis berlebih. Hal ini berguna untuk mencegah overdosis.
Seperti obat pada umumnya, obat ini bisa menyebabkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Hentikan mengonsumsi obat ini dan segera ke dokter bila Anda gejala peningkatan kalium pada darah, seperti berikut ini.
Segera temui dokter bila Anda mengalami kondisi berikut.
Berikut ini efek samping spironolactone yang sangat umum dan sering dijumpai.
Jangan gunakan obat ini bila Anda memiliki kondisi berikut.
Segera beri tahu dokter bila Anda mempunyai kondisi berikut.
Simpan obat pada suhu tidak lebih dari 25 ºC. Pastikan obat tetap disimpan pada kemasan aslinya.
Obat ini bisa menembus plasenta. Untuk itu, dokter harus mempertimbangkan kemungkinan risiko pada ibu hamil dan janin.
Selalu konsultasikan ke dokter bila Anda ingin mengonsumsi obat ini dalam keadaan hamil atau berencana hamil.
Obat ini tidak boleh dikonsumsi pada ibu menyusui. Pasalnya, hasil metabolisme obat ini bisa terserap ke ASI.
Ada beberapa obat yang memengaruhi kinerja obat ini dan sebaliknya. Beri tahu dokter bila Anda menggunakan obat berikut.
Spironolactone adalah obat yang berguna untuk membuang natrium berlebih dan menjaga kadar kalium di dalam tubuh.
Obat ini tergolong keras sehingga harus didapat dengan resep dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar