Cefixime adalah antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Bakteri ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti bronkitis, gonore, infeksi telinga, tenggorokan, amandel, dan saluran kemih.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Cefixime adalah antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Bakteri ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti bronkitis, gonore, infeksi telinga, tenggorokan, amandel, dan saluran kemih.
Golongan obat: antibiotik cephalosporin
Merek dagang obat: Starcef, Lafsetik, Cefspan, Trimix, Ceptik, Helimix, Fixatic, Sporetik.
Mengutip dari Medlineplus, cefixime adalah obat untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Ada beberapa jenis infeksi bakteri yang ampuh dengan obat cefixime.
Antibiotik sefiksim tidak akan bekerja pada infeksi virus, seperti pilek dan flu. Obat ini hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter.
Menggunakan antibiotik saat tidak terkena infeksi bakteri justru berisiko membuat Anda kebal dengan pengobatan ini.
Mengutip dari situs resmi BPOM, cefixime tersedia dengan berbagai bentuk dan dosis berbeda, seperti:
Berikut adalah penjelasan mengenai dosis cefixime untuk anak-anak sampai orang dewasa.
Pemberian dosis obat antibiotik ini tergantung pada masalah pada kesehatan yang Anda alami, berikut penjelasannya.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan dosis sefiksim 400 mg untuk penyakit infeksi serviks, uretra, atau rektum ringan.
Anak penderita otitis media
Anak penderita infeksi saluran kencing
Dosis penggunaan obat sefiksim di atas untuk pasien infeksi saluran kemih tanpa komplikasi isolasi bakteri E. coli dan Proteus mirabilis.
Anak penderita tonsilitis dan faringitis
Anak penderita bronkitis akut
Cefixime adalah obat yang bisa Anda minum sebelum atau sesudah makan sesuai petunjuk dokter. Biasanya, dokter menganjurkan Anda mengonsumsi obat ini satu kali sehari.
Pada anak-anak, pemberian obat ini dua kali sehari (setiap 12 jam). Jika minum tablet kunyah, pastikan mengunyah sampai hancur dan telan.
Dosis berdasarkan kondisi medis dan respons terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis juga tergantung berat badan.
Sefiksim adalah salah satu jenis antibiotik paling ampuh ketika jumlah obat di dalam tubuh terjaga dengan tingkat yang konsisten.
Anda wajib minum obat ini sesuai dengan jangka waktu yang apoteker dan dokter berikan.
Pasien wajib mengonsumsi cefixime sampai habis, meski gejala sudah hilang setelah beberapa kali minum obat.
Berhenti minum obat sebelum waktunya berpotensi memicu bakteri tetap tumbuh yang berakibat kambuhnya infeksi.
Bahkan, dalam kasus tertentu, hal ini dapat meningkatkan risiko resistensi atau kebal antibiotik.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak kunjung hilang atau memburuk setelah minum sefiksim hingga habis dan sesuai dengan petunjuk dokter.
Anda perlu menyimpan obat ada suhu ruangan dan jauhkan obat dari sinar matahari langsung dan tempat yang lembap.
Obat dalam bentuk yang bubuk larutan dapat Anda simpan dalam kulkas sampai 14 hari. Pastikan tidak menyimpan sefiksim dalam kamar mandi dan jangan membekukan obat.
Setiap obat yang berbeda merek akan memiliki cara penyimpanan yang berbeda juga. Periksa kemasan untuk mencari tahu instruksi penyimpanannya.
Seperti obat pada umumnya, cefixime juga bisa menimbulkan efek samping. Segera cari pertolongan jika mengalami tanda-tanda reaksi alergi obat, seperti:
Hubungi dokter segera jika mengalami efek samping serius dari cefixime seperti:
Efek samping yang lebih ringan dari cefixime termasuk:
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Bila khawatir mengenai efek samping tertentu setelah minum cefixime, konsultasikan ke dokter atau apoteker.
Bila muncul dampak dari konsumsi obat sefiksim, Anda bisa mengatasi efek sampingnya dengan cara-cara berikut.
Namun, pastikan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai obat pereda rasa sakit yang tidak memicu interaksi dengan cefixime.
Informasikan riwayat alergi yang Anda miliki, terutama jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan antibiotik seperti penicillin atau cephalosporin lainnya.
Anda juga perlu menginformasikan kepada dokter dan tenaga medis lainnya jika memiliki masalah atau kelainan pada fungsi ginjal.
Bila sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, informasikan hal tersebut ke dokter agar dapat menyesuaikan pemberian obat.
Berikan daftar obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat-obatan bebas yang dibeli tanpa resep dokter dan obat-obatan herbal.
Sebelum minum cefixime, beri tahu dokter bila Anda alergi obat, terutama antibiotik jenis penicillin.
Adanya masalah kesehatan lain dapat memengaruhi penggunaan obat. Beri tahukan dokter bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
Selain itu, apabila akan menjalani operasi atau prosedur medis lainnya, beri tahu ke dokter petugas kesehatan bahwa Anda sedang mengonsumsi cefixime.
Pasalnya, sefiksim dapat memengaruhi hasil tes diagnosis tertentu, misalnya tes kadar gula pada urine.
Food and Drugs Administration (FDA) atau BPOM versi Amerika Serikat memasukkan sefiksim ke dalam kelompok B.
Artinya, studi pada hewan tidak menunjukkan efek buruk dari penggunaan obat ini terhadap janin.
Selalu konsultasikan pada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Dokter mungkin akan memutuskan untuk tidak memberikan sefiksim atau mengganti obat lain bila Anda mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan).
Mengutip dari Medicine, dokter tidak merekomendasikan penggunaan cefixime bersamaan dengan obat-obatan pengencer darah atau antikoagulan.
Obat-obatan antibiotik, termasuk cefixime, berpotensi meningkatkan risiko pendarahan pada pasien yang menjalani pengobatan dengan warfarin, salah satu jenis obat pengencer darah.
Studi terbitan The American Journal of Medicine melibatkan kelompok lansia yang mengonsumsi warfarin, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami perdarahan.
Hal tersebut berpotensi memicu terjadinya komplikasi pada penyakit yang mereka derita sebelumnya.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi.
Konsultasikan penggunaan obat, makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter atau tenaga medis lain.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar