backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Dinatrium Klodronat

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 09/05/2022

    Dinatrium Klodronat

    Saat kanker menyerang tubuh, kadar kalsium cenderung tinggi dalam darah (hiperkalsemia). Tingginya kalsium ini dapat menimbulkan gejala serius dan mengganggu kerja organ lainnya seperti jantung, ginjal, dan otak. Anda dapat mengonsumsi dinatrium klodronat untuk mengatasi hiperkalsemia.

    Golongan obat: bifosfonat generasi pertama

    Merek dagang dinatrium klodronat: Actabone, Bonefos

    Apa itu obat dinatrium klodronat?

    Apa itu obat dinatrium klodronat

    Dinatrium klodronat adalah obat golongan bifosfonat yang digunakan untuk mengobati tingginya kadar kalsium dalam darah akibat kanker. Obat ini juga disebut sebagai asam klodronat atau disodium klodronat.

    Selain untuk hiperkalsemia, dinatrium klodronat juga bisa mengobati osteoporosis pada wanita pascamenopause dan menjaga kekuatan tulang yang lemah akibat penyebaran kanker ke tulang.

    Kanker yang sudah menyebar ke tulang akan mendorong kerusakan tulang. Hal inilah yang membuat tulang lebih mudah patah (fraktur). Selain itu, kanker juga dapat menyebabkan rasa sakit dan lepasnya kalsium dari sel-sel tulang ke dalam darah.

    Dinatrium klodronat bekerja dengan memperlambat pemecahan tulang dan menurunkan jumlah kalsium yang hilang dari tulang.

    Obat ini bekerja dengan menempelkan diri ke sel-sel tulang untuk memperlambat aktivitas pemecahan tulang (osteoklas).

    Dosis dinatrium klodronat

    Pemberian dinatrium klodronat dilakukan secara oral dan melalui injeksi intravena. Pada pasien yang mempunyai masalah dengan ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis.

    Berikut dosis penggunaan obat ini berdasarkan jenis penyakit.

    Hiperkalsemia

    • Dewasa intravena: 300 mg setiap hari melalui infus selama minimal dua jam sampai kalsium normal tercapai, durasi pengobatan maksimal delapan hari.
    • Dewasa oral: 1.600–2.400 mg sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis terbagi. Selanjutnya, obat diberikan sebagai dosis pemeliharaan setelah kalsium normal tercapai melalui terapi intravena, maksimal 3.200 mg per hari.

    Metastasis tulang osteolitik

    • Dewasa oral: awalnya diberikan 1,600 mg setiap hari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Tingkatkan jika perlu dan maksimal 3.200 mg setiap hari.

    Gangguan ginjal

    • Dewasa oral: dosis harian yang lebih dari 1.600 mg tidak boleh digunakan terus-menerus. Perhatikan pengurangan dosis berdasarkan nilai klirens kreatininnya (CrCl).

    Aturan pakai dinatrium klodronat

    Pemberian disodium klodronat harus dilakukan dalam kondisi perut kosong, yaitu satu jam sebelum atau sesudah makan.

    Jangan minum obat bersamaan dengan susu dan makanan lain yang mengandung kalsium atau kation polivalen. Tablet hanya boleh ditelan langsung, jangan dikunyah atau dihancurkan.

    Efek samping dinatrium klodronat

    cara mencegah dehidrasi saat diare

    Dinatrium klodronat dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, Anda tetap harus mengetahuinya.

    Efek samping umum

    Ada beberapa efek samping yang dapat dialami oleh semua pasien yang mengonsumsi asam klodronat, tapi bergantung lagi pada respons tubuh masing-masing, seperti:

    • diare,
    • mulas,
    • mual, dan
    • muntah.

    Efek samping langka

    Pasien dengan kondisi kesehatan yang serius mungkin dapat mengalami efek samping langka, seperti:

    • masalah pernapasan,
    • kejang,
    • perubahan suasana hati,
    • kram otot di lengan, tangan, kaki, tungkai, atau wajah,
    • gemetar,
    • nyeri otot,
    • sakit tenggorokan,
    • pembengkakkan pada wajah, tangan, atau pergelangan kaki,
    • kelelahan, serta
    • detak jantung tidak normal.

    Efek samping karena overdosis

    Saat dinatrium klodronat dikonsumsi secara berlebihan, tubuh akan merespons dengan reaksi overdosis obat berupa:

    • kejang,
    • perubahan suasana hati,
    • kram otot,
    • kesulitan buang air kecil,
    • sakit perut atau kram,
    • kesulitan bernapas, dan
    • detak jantung tidak normal.

    Beberapa efek samping di atas biasanya tidak memerlukan perhatian medis, sebab dapat hilang dengan sendirinya karena tubuh hanya perlu menyesuaikan diri dengan obat.

    Namun, jika efek samping masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan, segera konsultasi dengan dokter Anda.

    Peringatan dan perhatian saat menggunakan obat

    Saat Anda memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan supaya pengobatan lebih optimal.

    • Segera konfirmasi ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi terhadap obat ini ataupun obat lainnya.
    • Studi obat ini hanya dilakukan pada orang dewas dan belum ada informasi khusus yang membandingkan penggunaan dinatrium klodronat pada anak-anak dengan kelompok usia lainnya.
    • Untuk pasien gangguan ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis. Jadi, beritahu dokter apabila Anda punya masalah ginjal.

    Apakah obat aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    sakit pinggang sebelah kiri saat hamil

    Terapi dengan dinatrium klodronat dapat membahayakan janin. Oleh sebab itu, obat ini tidak dapat dikonsumsi ibu hamil.

    Selama menjalani pengobatan dan beberapa bulan setelahnya, sebaiknya Anda juga tidak menjalani program hamil terlebih dulu.

    Anda juga tidak boleh menyusui selama menerima dinatrium klodronat, sebab obat ini dapat masuk ke dalam ASI yang akan berdampak pada bayi.

    Interaksi dengan obat lain

    Konsumsi bersamaan dengan beberapa obat dan makanan di bawah dapat menurunkan atau meningkatkan kerja dinatrium klodronat.

    • Antasida dapat menurunkan efek dan penyerapan obat.
    • Aminoglikosida, kortikosteroid, mitramisin, diuretic loop, fosfat, dan kalsitonin dapat meningkatkan risiko rendahnya kadar kalsium (hipokalsemia).
    • Obat anti-inflamasi non steroid (NSAID) bisa meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal.
    • Produk susu dapat mengganggu penyerapan obat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 09/05/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan