Berbagai kanker getah bening seringkali diobati dengan terapi pengobatan menggunakan chlorambucil. Bagaimana dosis penggunaannya dan apakah ada efek samping serius yang terjadi selama menerima pengobatan ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Berbagai kanker getah bening seringkali diobati dengan terapi pengobatan menggunakan chlorambucil. Bagaimana dosis penggunaannya dan apakah ada efek samping serius yang terjadi selama menerima pengobatan ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Golongan obat: kemoterapi sitotiksik
Merek dagang chlorambucil: Leukeran (belum tersedia/teregistrasi di Indonesia)
Chlorambucil atau klorambusil adalah obat untuk mengobati leukemia limfositik kronis dan penyakit getah bening, seperti limfoma Hodgkin, limfoma non-Hodgkin, serta jenis limfoma lainnya.
Klorambusil termasuk ke dalam kelompok obat sitotoksik yang disebut juga sebagai agen alkilasi. Kelompok obat ini bekerja dengan mengganggu pertumbuhan sel kanker.
Sel kanker lalu dihancurkan sehingga tidak dapat berkembang ataupun menyebar ke jaringan tubuh yang lain.
Dokter mungkin juga akan menggunakan klorambusil pada kondisi yang belum tercantum di atas. Maka dari itu, Anda harus tetap menggunakannya sesuai dengan rekomendasi dokter.
Dosis klorambusil berbeda pada tiap penyakit. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk patuhi dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Berikut ini dosis klorambusil pada masing-masing penyakit.
Karena klorambusil hanya tersedia dalam bentuk tablet, Anda dapat meminumnya melalui mulut dan ditelan dengan air (secara oral).
Anda harus meminum obat sesuai dengan yang direkomendasikan oleh dokter. Jangan mengambil lebih atau kurang dari dosis yang tertera pada etiket obat Anda.
Dokter kadang juga mengombinasikan klorambusil dengan obat-obatan tertentu. Untuk itu, pastikan Anda meminumnya pada waktu yang direkomendasikan dan jangan mencampurkan keduanya. Tanyakan pada dokter kapan waktu yang tepat untuk meminum masing-masing obat.
Apabila Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika ini terjadi mendekati waktu dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan kembali ke dosis yang dianjurkan dokter.
Selama menjalani pengobatan dengan chlorambucil, akan ada efek samping yang diinginkan dan tidak diinginkan. Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping apa pun.
Terdapat efek samping umum yang mungkin akan ditemukan pada setiap pasien yang menerima pengobatan ini. Namun, sebagian kecil pasien bisa saja tidak merasakan efek samping tersebut.
Efek samping yang umum terjadi yaitu:
Di samping efek samping umum, klorambusil juga dapat menimbulkan efek samping yang mungkin jarang terjadi. Sebagian kecil pasien mungkin dapat mengalami efek samping langka seperti:
Saat Anda memutuskan untuk mengonsumsi klorambusil, risiko selama terapi ini berlangsung juga perlu dipertimbangkan. Biasanya dokter juga akan memberi tahu Anda sebelum terapi dimulai.
Adanya masalah medis tertentu akan memengaruhi efek obat Anda. Untuk itu, pastikan Anda segera memberi tahu dokter saat mempunyai kondisi medis seperti:
Selama menerima terapi klorambusil, kemungkinan akan terjadi mual dan muntah. Maka dari itu, dokter juga meresepkan obat untuk mual dan muntah. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter.
Tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya reaksi kulit yang cukup serius dalam pengobatan ini. Segera periksakan ke dokter saat kulit Anda menunjukkan gejala berupa:
Anda tidak diperbolehkan untuk menerima vaksin tanpa persetujuan dari dokter. Ini karena klorambusil bisa menurunkan daya tahan tubuh dan terdapat kemungkinan Anda terkena infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Beri tahu juga orang-orang di rumah Anda untuk tidak menerima vaksin polio dulu, sebab virus polio dapat ditularkan ke orang yang sedang menerima terapi chlorambucil.
Anda pun harus menghindari orang yang sudah menerima vaksin polio dalam beberapa bulan terakhir. Agar lebih aman, gunakan masker untuk menutup hidung dan mulut.
Karena jumlah sel darah putih dalam darah dapat menurun dengan terapi chlorambucil, risiko Anda terinfeksi juga lebih besar. Rutin melakukan tes darah dapat mencegah terjadinya infeksi.
Kemungkinan Anda terinfeksi juga dapat diketahui dari gejala yang muncul. Gejalanya dapat berupa feses berwarna hitam dan lembek, adanya darah dalam urine atau feses, dan muncul bintik-bintik merah pada kulit Anda.
Jika dokter mendiagnosis Anda dengan penyakit infeksi, berhati-hatilah dan lakukan hal ini untuk mengurangi risiko infeksi yang lebih parah.
Penggunaan chlorambucil selama masa kehamilan dapat membahayakan janin dalam kandungan, sebab menurut Food and Drug Administration (FDA), klorambusil termasuk kategori D.
Obat-obatan dalam kategori ini terbukti memiliki risiko terhadap janin. Jadi, sudah jelas kalau klorambusil berisiko menimbulkan dampak negatif pada janin Anda.
Untuk saat ini, memang belum diketahui pasti apakah chlorambucil dapat menembus plasenta atau tidak.
Namun, jika Anda sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan, penting untuk bicarakan dulu dengan dokter sebelum menerima terapi.
Anda dan pasangan kemungkinan harus menunda kehamilan sampai terapi pengobatan betul-betul selesai.
Klorambusil juga dapat memasuki air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, Anda harus mengonsultasikannya dengan dokter jika hendak menyusui sebelum terapi dilakukan.
Beberapa jenis obat memang tak boleh digunakan secara bersamaan karena dapat mengganggu efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang parah.
Namun, pada beberapa kasus, dokter dapat mengombinasikannya karena alasan tertentu.
Obat-obatan yang tidak dapat Anda gunakan bersamaan dengan chlorambucil yakni:
Selain itu, orang yang menjalani pengobatan dengan klorambusil sebaiknya juga tidak menerima vaksin:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar