Panax ginseng dikenal juga dengan nama ginseng merah Korea. Ginseng merah telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina sebagai suplemen peningkat energi yang juga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengatasi impotensi, dan meningkatkan gairah seksual pada wanita usia menopause. Dalam satu kapsul, pil KIANPI mengandung 28 miligram ekstrak akar panax ginseng.
Bagaimana cara kerja pil KIANPI dalam menggemukkan badan?
Dari ketiga bahan aktif utama yang terkandung dalam pil KIANPI, hormon estrogen nampaknya berperan besar di balik klaim manfaat menggemukkan badan ini. Estrogen adalah hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduktif manusia. Meski dikenal dengan julukan hormon seks wanita, estrogen juga dimiliki oleh pria dan sama pentingnya dalam menjaga fungsi tubuh mereka.
Perempuan menghasilkan estrogen di ovarium (dan di plasenta ketika hamil), sedangkan laki-laki memproduksi estrogen dalam testis. Kelenjar adrenal dan sel-sel lemak juga memproduksi estrogen. Kadar estrogen biasanya menurun seiring pertambahan usia, terutama bagi wanita menopause. Tubuh orang-orang yang terlalu kurus memiliki sangat sedikit lemak, yang menyebabkan tubuhnya kekurangan kadar estrogen.
Pil KIANPI diharapkan bekerja meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh yang terlalu kurus. Dengan demikian, peningkatan estrogen dapat meningkatkan pembentukan lemak tubuh yang pada akhirnya bisa menggemukkan badan. Kadar tinggi estrogen telah dikaitkan dengan pembentukan lemak di daerah pinggul, perut, dan paha.
Apa bahaya minum obat penggemuk badan pil KIANPI?
Food and Drugs Administration (FDA) memperingatkan konsumen untuk tidak membeli atau menggunakan pil KIANPI untuk menggemukkan badan. Hasil uji lab di Amerika Serikat melaporkan bahwa obat penggemuk badan ini mengandung dexamethasone, kortikostreoid yang biasa digunakan untuk mengobati peradangan, dan cyproheptadine, obat antihistamin resep yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi.
Penggunaan kortikosteroid yang tidak pada tempatnya dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, menyebabkan lonjakan dramatis pada kadar gula darah, cedera otot, dan gejala psikiatrik. Ketika kortikosteroid dikonsumsi dalam waktu lama atau pada dosis tinggi, ini dapat menghambat kerja kelenjar adrenal dan menyebabkan gejala sakau obat saat dihentikan secara tiba-tiba.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar