backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Metoksi Polietilen Glikol-Epoetin Beta (MPEG-Epoetin Beta)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/08/2022

Metoksi Polietilen Glikol-Epoetin Beta (MPEG-Epoetin Beta)

Pengidap gagal ginjal kronis rentan mengalami anemia. Untuk meningkatkan produksi sel darah merah, dokter bisa memberikan obat yang disebut metoksi polietilen glikol-epoetin beta.

Golongan obat: agen stimulan eritropoiesis

Merek dagang methoxy polyethylene glycol-epoetin beta: Mircera

Apa itu metoksi polietilen glikol-epoetin beta?

Metoksi polietilen glikol-epoetin beta (methoxy polyethylene glycol-epoetin beta/MPEG-epoetin beta) adalah obat yang digunakan untuk mengobati anemia akibat gagal ginjal kronis.

Rusaknya ginjal menyebabkan berkurangnya produksi hormon eritropoietin (EPO) yang memberi sinyal ke sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah.

Obat yang termasuk dalam kelas agen stimulan eritropoiesis (ASE) ini bekerja dengan merangsang sumsum tulang untuk membuat lebih banyak sel darah merah.

Dokter dapat meresepkan obat metoksi polietilen glikol-epoetin beta pada pasien gagal ginjal dewasa atau anak-anak berusia lima tahun ke atas.

Methoxy polyethylene glycol-epoetin beta tergolong obat keras karena menyebabkan respons berbahaya bagi orang tertentu. Obat ini hanya digunakan di bawah pengawasan dokter. 

Dosis methoxy polyethylene glycol-epoetin beta

dosis suntik metoksi polietilen glikol-epoetin beta

Dokter akan memberikan MPEG-epoetin beta melalui suntikan ke bawah permukaan kulit (subkutan/SC) atau ke pembuluh darah (intravena/IV), tergantung kondisi pasien.

Dokter juga akan menyesuaikan dosis obat dengan melihat apakah pasien sudah atau belum memperoleh terapi agen stimulan eritropoiesis (ASE) sebelumnya.

Dosis untuk pasien yang tidak mendapatkan terapi ASE

Secara umum, dosis awal 0,6 mcg/kgBB diberikan setiap dua minggu melalui injeksi subkutan atau intravena. Pemberian dosis pertama bertujuan untuk memperoleh kadar hemoglobin lebih dari 10 g/dl (6,21mmol/l).

Dosis akan dinaikkan hingga 25% bila kecepatan peningkatan kadar hemoglobin kurang dari 1 g/dl dalam satu bulan.

Sebaliknya, dosis akan diturunkan hingga 25% bila kecepatan peningkatan hemoglobin lebih dari 2 g/dl dalam satu bulan atau kadarnya mendekati 12 g/dl.

Dosis untuk pasien yang mendapatkan terapi ASE

Pasien yang sedang mendapatkan terapi ASE dengan obat lain, seperti darbepoetin alfa dan epoetin juga bisa beralih menggunakan obat metoksi polietilen glikol-epoetin beta.

Dosis awal harus dimulai pada dosis berikutnya dari jadwal terapi ASE sebelumnya dengan penyesuaian dosis seperti berikut ini.

Penyesuaian dosis dari darbopoetin alfa

  • Darbopoetin alfa <40 mcg/minggu: 120 mcg/bulan
  • Darbopoetin alfa 40–80 mcg/minggu: 200 mcg/bulan
  • Darbopoetin alfa >80 mcg/minggu: 360 mcg/bulan
  • Penyesuaian dosis dari epoetin

    • Epoetin <8000 IU/minggu: 120 mcg/bulan
    • Epoetin 8000–16000 IU/minggu: 200 mcg/bulan
    • Epoetin >16000 IU/minggu: 360 mcg/bulan

    Jika diperlukan, dosis obat methoxy polyethylene glycol-epoetin beta akan dinaikkan hingga 25% untuk menjaga kadar hemoglobin di atas 11 g/dl (6,83 mmol/l).

    Dosis akan diturunkan hingga 25% bila kecepatan peningkatan hemoglobin lebih dari 2 g/dl dalam satu bulan atau kadarnya mendekati 12 g/dl.

    Terapi harus dihentikan bila kadar hemoglobin tetap meningkat. Penghentian dilakukan dengan harapan kecepatan penurunan hemoglobin bisa mendekati 0,35 g/dl per minggu.

    Setelahnya, dosis dimulai kembali hingga 25% di bawah dosis sebelumnya. Penyesuaian dosis tidak boleh dilakukan lebih dari sekali dalam satu bulan.

    Aturan pakai methoxy polyethylene glycol-epoetin beta

    MPEG-epoetin beta tersedia dalam bentuk suntikan atau injeksi. Hanya dokter atau tenaga medis yang terlatih saja yang memberikan obat ini kepada pasien.

    Dokter memberikan obat ini melalui injeksi subkutan (SC) atau intravena (IV). Injeksi subkutan pada bagian lengan, paha, atau perut ini dianjurkan untuk pasien yang tidak menjalani cuci darah (hemodialisis) agar terhindar dari risiko pecahnya pembuluh vena perifer.

    Pada umumnya, perawatan dilakukan setiap dua minggu atau sebulan sekali. Pastikan selalu ikuti jadwal kontrol rutin yang telah ditetapkan oleh dokter Anda.

    Pengobatan dengan metoksi polietilen glikol-epoetin beta bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin sekitar 10–12 g/dl pada pasien gagal ginjal kronis dengan anemia.

    Hindari kadar yang lebih dari 12 g/dl atau peningkatan lebih dari 2 g/dl (1,24 mmol/l) per bulan. 

    Oleh sebab itu, dokter mungkin meminta Anda untuk melakukan tes darah setiap dua minggu untuk memantai kadar hemoglobin sesuai target yang diinginkan.

    Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait obat ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter yang menangani Anda.

    Efek samping methoxy polyethylene glycol-epoetin beta

    efek samping obat pusing

    Sama halnya seperti obat-obatan lainnya, obat metoksi polietilen glikol-epoetin beta berpotensi menyebabkan efek samping meski tidak semua orang mungkin mengalaminya.

    Adapun, beberapa efek samping penggunaan obat yang perlu Anda perhatikan meliputi:

    • pusing,
    • sakit kepala,
    • diare atau sembelit,
    • mual dan muntah,
    • hidung meler, bersin, atau tersumbat,
    • kejang,
    • kebingungan,
    • gangguan bicara,
    • sakit punggung,
    • tubuh mendadak panas (hot flashes),
    • demam, batuk, atau kedinginan, dan
    • sakit pada bagian kaki atau tangan.

    Segera hubungi dokter bila Anda mengalami ruam, gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan lidah atau tenggorokan yang jadi pertanda reaksi alergi obat.

    Mungkin terdapat beberapa efek samping lain yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda merasa khawatir mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai MPEG-epoetin beta

    konsultasi dokter lansia

    Suntikan methoxy polyethylene glycol-epoetin beta tidak boleh digunakan untuk mengobati anemia yang disebabkan oleh kemoterapi kanker.

    Obat ini juga tidak bisa menggantikan transfusi sel darah merah untuk mengobati anemia berat.

    Obat ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan kematian. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

    Sebelum mendapatkan obat ini, dokter juga akan menanyakan beberapa hal terkait kondisi dan riwayat kesehatan yang Anda alami. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

    • Hindari pemberian suntikan bila Anda alergi terhadap obat metoksi polietilen glikol-epoetin beta atau kandungan lain di dalamnya.
    • Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami tekanan darah tinggi dan aplasia sel darah merah murni (PRCA), yakni jenis anemia yang berkembang setelah terapi dengan agen stimulan eritropoiesis (ASE).
    • Pastikan Anda memberitahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. 
    • Konsultasikan pada dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusu.

    Methoxy polyethylene glycol-epoetin beta perlu disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 2–8℃ dan jangan sampai membeku. Hindari paparan cahaya langsung pada obat ini.

    Perhatikan panduan penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Apakah MPEG-epoetin beta aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Efek methoxy polyethylene glycol-epoetin beta pada ibu hamil atau menyusui belum diteliti. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

    Dokter juga akan menentukan apakah ibu menyusui boleh lanjut menyusui atau tidak, untuk mengurangi risiko bayi terpapar obat yang mungkin terbawa ke dalam ASI.

    Obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, terkecuali bila dibutuhkan serta manfaat penggunaannya lebih besar dari risikonya.

    Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.

    Interaksi metoksi polietilen glikol-epoetin beta dengan obat lain

    Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa methoxy polyethylene glycol-epoetin beta menyebabkan interaksi yang mengubah kinerja obat lain atau meningkatkan risiko efek samping serius.

    Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter terkait keseluruhan produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

    Dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan dosis sementara sebelum maupun setelah Anda mendapatkan obat ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/08/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan