Calcium gluconate (kalsium glukonat) adalah obat untuk meningkatkan kadar kalsium di dalam tubuh. Orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhan kalsium dari makanan dan mengalami kondisi yang menurunkan kadar kalsium membutuhkan obat ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Calcium gluconate (kalsium glukonat) adalah obat untuk meningkatkan kadar kalsium di dalam tubuh. Orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhan kalsium dari makanan dan mengalami kondisi yang menurunkan kadar kalsium membutuhkan obat ini.
Golongan obat: suplemen mineral
Merek dagang calcium gluconate: Calcium Gluconate, Calsemi, Dekalonat, Kabinat
Calcium gluconate adalah obat untuk meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh. Obat ini dapat mencegah dan mengobati kondisi yang disebabkan oleh kadar kalsium yang rendah (hipokalsemia).
Obat ini diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari makanan yang mereka konsumsi.
Kalsium glukonat juga bisa mengobati kekurangan kalsium karena beberapa kondisi, seperti:
Kalsium punya peranan yang sangat penting dalam tubuh. Mineral ini mendukung kesehatan pembuluh darah, sel-sel tubuh, otot, dan tulang.
Jika Anda mengalami kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang. Hal inilah yang meningkatkan risiko masalah pengeroposan tulang.
Di Indonesia, obat ini tersedia dalam bentuk injeksi atau suntikan. Berikut ini gambaran dosis obat kalsium glukonat untuk orang dewasa dan anak-anak.
Pada pemberian calcium gluconate injeksi, dosisnya 500–2.000 mg (sekitar 5–20 ml) dalam sekali suntik intravena (IV). Dosis yang diberikan tidak boleh melebihi 0,5–2 ml/menit.
Dosis bisa berubah sesuai kebutuhan, biasanya berkisar 1.000–15.000 mg (sekitar 10–150 ml) yang dapat diulangi selama 1–3 hari sesuai dengan kebutuhan.
Pada kondisi di bawah ini, pasien mungkin perlu menerima kalsium glukonat dalam dosis yang berbeda.
Untuk bayi yang mengalami kekurangan kalsium, dosis yang dibutuhkan yaitu 3–4 mEq/kg berat badan setiap hari.
Apabila ada indikasi henti jantung dengan kondisi hiperkalsemia atau hipokalsemia, dosis obat injeksi yaitu 60–100 mg. Pengulangan dosis bisa dilakukan setiap 10 menit.
Pemberian calcium gluconate dapat dilakukan melalui infus atau suntikan lambat secara intravena (IV).
Metode pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh dokter atau perawat. Beri tahu tenaga medis bila Anda merasakan nyeri, bengkak, atau sensasi terbakar saat pemberian obat.
Jika dokter menyarankan Anda untuk melakukan pola makan tertentu, ikuti saran tersebut. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya efek samping.
Hindari konsumsi suplemen atau vitamin lain, terkecuali atas saran dokter. Ini bertujuan untuk mencegah interaksi yang berbahaya akibat penggunaan suplemen bersamaan dengan kalsium glukonat.
Anda wajib mengikuti aturan pemakaian obat yang telah diberikan. Apabila Anda punya pertanyaan, segera tanyakan kepada dokter atau perawat Anda.
Seperti obat-obatan pada umumnya, calcium gluconate juga bisa menimbulkan efek samping.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Pada umumnya, penggunaan obat kalsium glukonat bisa menimbulkan efek samping berupa:
Tidak semua orang mengalami efek samping setelah diberikan calcium gluconate. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping lain yang belum disebutkan di atas.
Apabila Anda punya kekhawatiran terhadap efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Jangan pernah memakai obat kalsium glukonat tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Pasalnya, kalsium di dalam obat ini bisa menyulitkan penyerapan obat tertentu dalam tubuh.
Beri tahu dokter atau tenaga medis yang menangani Anda bila Anda pernah mengalami alergi obat atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami masalah kesehatan, seperti:
Ibu hamil dan menyusui mungkin perlu berhati-hati saat menggunakan obat calcium gluconate. Anda sebaiknya memberi tahu perawat bila sedang dalam kondisi tersebut.
Simpan obat ini di ruangan dengan suhu di bawah 25°C dan terlindung dari cahaya. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko pemberian kalsium glukonat kepada ibu hamil atau menyusui.
Jika Anda memerlukan obat ini selama hamil atau menyusui, konsultasikanlah kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya.
Menurut U.S. Food and Drugs Administration (FDA), calcium gluconate termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C.
Artinya, penelitian pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada penelitian terhadap manusia.
Kalsium dalam obat ini mungkin masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda harus berhenti menyusui saat menerima obat ini.
Kalsium bisa menghambat penyerapan obat-obatan tertentu. Bila Anda menggunakan obat lain selain calcium gluconate, minumlah obat tersebut 2–6 jam setelah menerima kalsium glukonat.
Beberapa interaksi yang dapat timbul akibat penggunanan kalsium glukonat adalah sebagai berikut.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan pada dokter. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan kalsium glukonat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar