backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Kandungan Obat PCC dan Bahaya Kecanduannya

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 06/01/2023

Mengenal Kandungan Obat PCC dan Bahaya Kecanduannya

Banyak obat berbahaya yang sering kali disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi tertentu, salah satunya obat PCC. Konsumsi obat ini secara sembarangan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental hingga kematian pada penggunanya.

Apa itu obat PCC?

PCC adalah obat yang biasa dipakai untuk menghilangkan rasa sakit akibat penyakit jantung. PCC sendiri merupakan singkatan dari paracetamol, caffeine, dan carisoprodol.

Sayangnya, banyak orang yang menyalahgunakan obat ini untuk mendapatkan ketenangan dan efek halusinasi. Padahal, penggunaanya secara sembarangan bisa berujung kematian.

Sama seperti yang dialami sejumlah siswa SD di Sulawesi Tenggara pada 2017 silam. Pemakaian PCC menelan puluhan korban, yang mana satu dari mereka dinyatakan meninggal.

Karena itu sejak 2013, semua obat yang mengandung carisoprodol yang diberikan izin edar oleh Badan POM RI dicabut izin edarnya dan tidak boleh lagi beredar di Indonesia.

Mengacu Badan POM RI, merek dagang dari obat tersebut yaitu:

  • Carnophen,
  • Somadril,
  • New Skelan,
  • Carsipain,
  • Carminofein,
  • Etacarphen,
  • Rheumastop,
  • Cazerol,
  • Bimacarphen, dan
  • Karnomed.

Jika masih ditemukan di pasaran, obat tersebut termasuk obat ilegal.

Kandungan obat PCC

propylthiouracil

Sama seperti namanya, PCC mengandung paracetamol, caffeine, dan carisoprodol. Dari ketiga kandungan tersebut, carisoprodol memiliki efek yang paling berbahaya.

Berikut penjelasan terkait kandungan yang terdapat dalam obat PCC.

1. Paracetamol

Paracetamol merupakan jenis obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat ini biasa dipakai untuk meredakan sakit ringan hingga sedang, seperti sakit kepala hingga nyeri sendi.

Penggunaan obat ini bisa memicu sejumlah efek samping, seperti mual, gatal, dan hilang nafsu makan. Namun, efek samping umumnya tidak muncul jika obat dikonsumsi dalam dosis yang tepat.

2. Caffeine

Caffeine (kafein) biasa terkandung dalam minuman seperti kopi, soda, dan teh. Zat ini dapat membantu meningkatkan fokus, kesadaran, dan kewaspadaan.

Dalam dunia medis, kafein biasa dikombinasikan dengan penghilang rasa sakit seperti paracetamol. Kafein bekerja dengan memberi rangsangan pada sistem saraf pusat, otot, dan jantung.

Ketika dikonsumsi secara berlebihan, kafein bisa memicu serangan panik, kenaikan asam lambung, dan insomnia. Batas konsumsi kafein harian yang aman yaitu tidak lebih dari 400 mg.

3. Carisoprodol

Carisoprodol merupakan obat muscle relaxer yang berguna untuk mengatasi ketegangan otot. Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak.

Carisoprodol biasa digunakan bersamaan dengan terapi fisik pada otot dan tulang, misalnya pada terapi cedera. Obat ini tidak dijual bebas dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Konsumsi carisoprodol dalam obat PCC secara sembarangan dapat mengakibatkan efek samping seperti berikut.

  • Kehilangan kesadaran.
  • Tubuh terasa sangat lemah.
  • Detak jantung sangat cepat.
  • Kejang-kejang.
  • Kehilangan penglihatan.

Kegunaan obat PCC

PCC memiliki banyak manfaat jika digunakan dalam dosis yang tepat. Sayangnya, banyak orang yang menyalahgunakan obat ini untuk kepentingan tertentu.

Berikut sejumlah kegunaan obat PCC untuk kesehatan.

1. Merilekskan otot

Kandungan carisoprodol dalam PCC dapat membantu membuat otot menjadi lebih rileks. Konsumsinya dapat membantu meredakan nyeri karena ketegangan otot.

2. Menghilangkan rasa nyeri

Kegunaan utama PCC yaitu menghilangkan rasa nyeri, termasuk akibat penyakit jantung. Meski begitu, sebelum memakai obat ini untuk mengatasi sakit jantung, konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.

3. Mengatasi sakit punggung

Sejumlah penelitian menyebut bahwa kandungan carisoprodol dalam PCC bisa meredakan sakit punggung. Efektivitasnya diketahui lebih tinggi dari obat lain, seperti diazepam.

4. Memperbaiki pola tidur

Konsumsi obat PCC disebut dapat memperbaiki pola tidur pada penderita fibromyalgia. Cara kerja obat ini yaitu dengan mengurangi rasa sakit yang menjadi penyebab gangguan tidur.

Efek samping obat PCC

obat pcc bisa sebabkan overdosis

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan obat PCC juga dapat memicu kemunculan sejumlah efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi, di antaranya:

  • sakit kepala, 
  • mual, 
  • muntah, 
  • penglihatan kabur, dan 
  • gejala depresi.

Sementara itu, dalam kasus yang parah atau overdosis, Anda berpotensi mengalami kondisi seperti berikut.

  • Kejang.
  • Agitasi (kegelisahan).
  • Linglung.
  • Mati rasa.
  • Halusinasi.
  • Kecanduan.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Hilang kesadaran.
  • Kematian.

Agar terhindar dari risikonya, pastikan Anda hanya mengonsumsi obat ini atas rekomendasi dokter. Selain itu, patuhi dosis yang diberikan untuk mencegah terjadinya efek samping serius.

Apabila Anda merasakan efek samping di atas, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin mengurangi risiko kondisi bertambah parah.

Fakta seputar obat PCC

  • Digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengatasi penyakit jantung.
  • Terdiri dari paracetamol, caffeine, dan carisoprodol.
  • Sering disalahgunakan untuk mendapatkan ketenangan.
  • Tidak dijual bebas dan hanya boleh dikonsumsi sesuai rekomendasi dokter.
  • Konsumsinya secara sembarangan dapat mengakibatkan halusinasi, kejang, hilang kesadaran, hingga kematian.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 06/01/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan