backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ketokonazol (Ketoconazole)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Ketokonazol (Ketoconazole)

Ketokonazol atau ketoconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat ini berguna untuk menyembuhkan penyakit, seperti kurap, infeksi jamur di selangkangan, ketombe, kutu air, panu, dan ruam kulit akibat jamur.

Golongan obat: Antijamur

Merek dagang: Dysfungal SS, Fungoral, Dysfungal, Dermaral, Solinfec, Ufinazol.

Apa itu ketokonazol?

Ketokonazol di Indonesia adalah obat antijamur yang tersedia dalam bentuk topikal (krim atau salep), sampo, dan oral (obat minum).

Selain mengatasi jamur pada tubuh, obat oral ini juga mengatasi kondisi sindrom Cushing atau kelebihan hormon kortisol pada orang berusia 12 tahun ke atas.

Mengutip situs PubChem, fungsi ketoconazole adalah mencegah sintesis ergosterol pada membran sel jamur sehingga pertumbuhan sel terhambat. 

Obat ini umumnya bisa dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, tetapi terdapat peringatan khusus dalam pemakaiannya. 

Namun, sediaan tablet dan beberapa krim tertentu harus dibeli menggunakan resep dokter.

Dosis dan sediaan ketokonazol

obat antijamur

Ada tiga sediaan ketokonazol yang ada di Indonesia, yakni obat tablet 200 mg, krim 2%, dan cairan untuk kulit kepala 2%. Pemberian dosis dilakukan berdasarkan keluhan yang muncul.

Inilah dosis ketokonazol yang dianjurkan berdasarkan sediaan dan jenis-jenis penyakit.

Krim oles untuk mengobati panu, kutu air, jamur selangkangan, dan kurap pada orang dewasa

Mengutip situs The Electronic Medicines Compendium (EMC), oleskan obat 1–2 kali sehari saat pagi dan malam.

Lanjutkan penggunaan krim beberapa hari setelah tanda infeksi memudar untuk mencegah pertumbuhan bakteri kembali.

Pada pengobatan infeksi jamur di selangkangan, gunakan selama 2–4 minggu. Gunakan pada panu sebanyak 1–2 kali setiap hari selama 2–3 minggu. 

Pemakaian obat selama 3–4 minggu dianjurkan untuk penyakit kurap. Sementara itu, kutu air bisa disembuhkan dengan ketokonazol selama 4–6 minggu.

Krim oles untuk mengobati infeksi kulit akibat jamur kandida

Untuk dewasa, oleskan krim pada kulit yang terinfeksi sebanyak 1–2 kali sehari.

Lanjutkan pengobatan pada beberapa hari setelah tanda infeksi berkurang. Pengobatan bisa dilanjutkan hingga 4 minggu.

Ketombe akibat dermatitis seboroik dan infeksi jamur Pityriasis capitis

Oleskan krim pada kulit kepala berketombe akibat dermatitis seboroik sebanyak 1–2 kali sehari selama 2–4 minggu.

Sementara itu, pemberian dosis dalam bentuk sampo sebanyak dua kali seminggu selama 2–4 minggu untuk mengurangi ketombe.

Lanjutkan pemakaian sekali selama 1–2 minggu untuk mencegah timbulnya ketombe datang lagi.

Obat minum ketokonazol untuk mengobati sindrom Cushing

Berikan dosis awal sebanyak 400–600 mg setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 200 mg setiap hari selama 7–28 hari.

Dosis maksimal 1.200 mg setiap hari. Semua dosis diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi. Dokter biasanya meresepkan maksimal 30 tablet. 

Aturan pakai ketokonazol

krim antijamur

Cara menggunakan ketokonazol krim adalah dengan membersihkan daerah yang terinfeksi dan keringkan dengan tisu atau handuk bersih.

Oleskan krim di permukaan kulit yang bermasalah dan sekitarnya. Pastikan Anda tidak menyentuh orang lain setelah menggunakan krim.

Selanjutnya, jika menggunakan dalam bentuk sampo, pastikan Anda basahi rambut dan kulit kepala terlebih dahulu.

Gosok shampoo sampai berbusa, lalu balurkan pada kulit kepala dan rambut. Tunggu selama 3–5 menit, lalu bilas.

Obat minum ketokonazol sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Jika Anda mengonsumsi antasida, sebaiknya minum antasida saat 1–2 jam sebelum mengonsumsi ketokonazol.

Efek samping ketokonazol

Efek samping obat yang timbul terbagi berdasarkan sediaan dan terbagi menjadi efek samping umum, tidak umum, dan langka.

Efek samping krim ketoconazole

Efek samping penggunaan krim yang mungkin muncul terdiri dari:

  • rasa gatal dan kemerahan pada area yang diberikan obat,
  • sensasi terbakar,
  • ruam,
  • dermatitis pada area yang terdampak,
  • kulit lengket,
  • sensasi menyengat,
  • kulit kering,
  • peradangan,
  • iritasi,
  • rasa tidak nyaman, dan
  • biduran atau kulit bentol-bentol disertai bercak merah.

Efek samping sampo ketoconazole 

Efek samping tidak umum dari ketokonazol untuk kulit kepala, yaitu:

  • infeksi pada akar rambut,
  • air mata terus mengalir,
  • rambut rontok dan menipis,
  • kulit kering dan ruam,
  • sensasi terbakar, dan
  • tekstur rambut berubah.

Sementara itu, efek samping yang jarang muncul, di antaranya:

  • rasa makanan berbah,
  • mata iritasi,
  • jerawat, dan
  • kulit mengelupas.
  • biduran dan warna kulit berubah.

Efek samping obat minum ketokonazol

Efek samping umumnya terdiri dari:

  • meningkatnya enzim liver pada darah,
  • mual,
  • nyeri perut,
  • muntah,
  • diare, 
  • ruam, dan
  • gatal.

Ada pula efek samping yang jarang muncul, yakni:

Obat oral juga erat kaitannya dengan kerusakan hati akibat penyakit liver.

Risiko akan meningkat jika seseorang mengonsumsinya selama lebih dari satu bulan. Risiko juga meningkat pada pasien berusia di atas 60 tahun.

Peringatan dan perhatian saat pakai ketokonazol

krim hidrokortison untuk obat jerawat

Jangan gunakan obat ketokonazol krim dan cairan untuk kulit kepala jika Anda memiliki alergi terhadap ketokonazol maupun bahan-bahan lain yang terkandung.

Beritahu dokter jika Anda menggunakan krim, losion, atau salep kortikosteroid.

Jika demikian, Anda harus melanjutkan penggunaan steroid ringan, seperti hidrokortison, pada pagi hari dan ketokonazol pada malam hari.

Steroid dapat dihentikan setelah 2–3 minggu pemakaian. Jangan mengonsumsi obat minum ketokonazol jika Anda memiliki:

  • alergi terhadap obat ketokonazol maupun obat antijamur jenis imidazol,
  • penyakit jantung,
  • memiliki riwayat detak jantung abnormal,
  • masalah ginjal dan kemih.

Apakah ketokonazol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Ketokonazol topikal bisa digunakan pada ibu hamil dan menyusui. Hanya saja, jangan oleskan pada payudara secara langsung saat anak menyusu. 

Selalu tanyakan dokter atau apoteker Anda untuk mendapatkan anjuran terbaik sebelum menggunakan obat ketokonazol topikal.

Jangan konsumsi obat ketokonazol oral jika Anda berencana hamil, saat hamil, dan menyusui.

Interaksi ketokonazol dengan obat lain

Interaksi ketoconazole dengan beberapa jenis obat bisa menghambat kinerja obat antijamur ini atau menimbulkan efek tertentu.

Obat pengencer darah

Beberapa jenis obat pengencer darah yang berinteraksi dengan ketokonazol, di antaranya:

  • rivaroxaban,
  • apixaban,
  • edoxaban,
  • cilostazol,
  • warfarin, dan
  • obat-obatan lain yang menyerupai coumarin.

Obat-obatan HIV

Beberapa jenis obat untuk HIV yang berinteraksi dengan obat yang satu ini, yaitu:

  • maraviroc,
  • indinavir,
  • nevirapine, dan
  • ritonavir.

Obat kanker

Macam-macam obat kanker yang memiliki interaksi dengan ketoconazole, yakni:

  • vinca alkaloids,
  • busulfan,
  • docetaxel,
  • erlotinib,
  • imatinib,
  • dasatinib,
  • sunitinib,
  • lapatinib,
  • nilotinib,
  • bortezomib,
  • paclitaxel,
  • vinblastine,
  • vincristine,
  • cabozantinib,
  • dabrafenib,
  • cabazitaxel,
  • crizotinib, dan
  • ibrutinib.

Obat untuk mengatasi infeksi

Obat-obatan untuk menangani infeksi ternyata juga memengaruhi kinerja obat yang satu ini. Ragam obat infeksi ini terdiri dari:

  • rifabutin,
  • telithromycin,
  • rifampisin,
  • isoniazide,
  • clarithromycin, dan
  • isavuconazole.

Obat diabetes

Beberapa jenis obat diabetes yang berinteraksi dengan obat ini, di antaranya:

  • repaglinide
  • saxagliptin, 
  • tolbutamide,

Obat untuk mengatasi masalah mental

Beberapa obat untuk gangguan mental yang bisa berinteraksi dengan obat ini, yaitu:

  • buspirone,
  • aripipazole,
  • haloperidol,
  • reboxetine, dan
  • Risperidone.

Obat untuk penyakit jantung

Ketokonazol berinteraksi dengan beberapa macam obat untuk mengatasi penyakit jantung, seperti:

  • verapamil,
  • digoksin,
  • nadolol, dan
  • aliskiren.

Obat antikejang

Obat ini memiliki interaksi dengan obat-obatan yang menangani kejang, seperti carbamazepine dan phenytoin.

Obat-obatan glukokortikoid

Jenis obat-obatan glukokortikoid yang memengaruhi kinerja ketokonazol, yakni:

  • budesonide,
  • fluticasone, 
  • dexamethasone
  • methylprednisolone, dan
  • ciclesonide.

Obat-obatan pereda nyeri yang keras atau narkotika

Obat ini juga berinteraksi dengan obat pereda nyeri golongan narkotika, seperti:

  • alfentanyl, 
  • fentanyl
  • buprenorphine, dan
  • oxydocone.

Obat pereda mual dan muntah

Beberapa obat mual dan muntah yang berinteraksi dengan obat ini, yaitu domperidone dan aprepitant.

Obat-obatan untuk pasien gagal ginjal

Obat ini berinteraksi dengan beberapa obat yang dikonsumsi pasien gagal ginjal, seperti solifenacin dan fesoterodine.

Obat-obatan lainnya

Berbagai jenis obat yang mampu berinteraksi dengan ketokonazol, yaitu:

  • pasireotide,
  • naloxegol,
  • sildenafil,
  • tolterodine, 
  • mitotane, 
  • praziquantel, 
  • eletriptan, 
  • salmeterol
  • bosentan, 
  • midazolam injeksi, 
  • tadalafil, 
  • vardenafil, 
  • temsirolimus, 
  • cinacalcet, 
  • tacrolimus
  • ebastine, 
  • cyclosporine, dan
  • colchicine.

Ketokonazol adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur pada tubuh. Obat ini tersedia dalam bentuk oles pada permukaan kuli dan tablet minum.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.


Artikel Terkait


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan