Efek samping berupa kemerahan dan rasa panas mungkin muncul, tapi hentikan pemakaian jika efek ini bertambah parah.
4. Obat losion
Tergantung fungsinya, losion topikal dapat mengandung asam salisilat, vitamin D, atau pelembap. Obat ini digunakan untuk mengatasi gatal, kemerahan, dan pembengkakan akibat penyakit kulit.
Beberapa jenis losion topikal juga mengandung antibiotik untuk menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Losion topikal memiliki keunggulan dibandingkan obat topikal lainnya, yakni memerangkap air sehingga kelembapan kulit tetap terjaga. Oleh sebab itu, losion juga sering digunakan untuk mengendalikan gejala peradangan pada kulit dan area sekitarnya.
5. Obat salep

Jenis obat topikal lainnya yang umum digunakan adalah salep.
Salep adalah obat topikal berbasis minyak atau lemak yang mengandung bahan aktif sesuai fungsi utamanya, mulai dari asam salisilat, pelembap, antibiotik, hingga vitamin D. Semua bahan ini dicampur menggunakan sejenis minyak sehingga salep cenderung meninggalkan bekas lengket.
Untuk menggunakannya, bersihkan kulit dengan air dan keringkan. Oleskan tipis-tipis, lalu pijat sedikit hingga salep menyerap. Beberapa obat mata terkadang juga berbentuk salep. Salep mata dapat langsung dioleskan pada bagian dalam kelopak mata dengan cara yang sama.
Pilih yang mana?
Obat topikal hadir dalam berbagai bentuk dengan fungsinya masing-masing. Jika salah satu obat topikal tidak bekerja dengan efektif pada Anda, Anda mungkin perlu menggunakan obat topikal dengan bentuk yang lain.
Sebelum menggunakan obat topikal dengan jenis apa pun, pastikan Anda sudah memahami cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar obat bekerja secara optimal dengan risiko efek samping yang lebih kecil.