Clomipramine adalah obat antidepresan yang bekerja dengan mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu di otak. Ketahui apa saja dosis, aturan konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut ini.
Clomipramine adalah obat antidepresan yang bekerja dengan mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu di otak. Ketahui apa saja dosis, aturan konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut ini.
Golongan obat: antiobsesi-kompulsi, antidepresan.
Merek dagang: Anafranil.
Clomipramine (klomipramin) adalah obat digunakan untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Obat ini membantu mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan berulang kali, seperti cuci tangan, menghitung, dan memeriksa hal-hal yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Klomipramin hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Dosis dan aturan konsumsinya akan disesuaikan dengan keluhan dan kondisi kesehatan Anda.
Selain untuk mengatasi OCD, clomipramine telah digunakan untuk mengobati depresi, serangan panik, dan gangguan mental lain yang berkelanjutan.
Perlu diketahui bahwa obat ini belum ada di Indonesia. Clomipramine yang tersedia di luar negeri umumnya berbentuk tablet dengan dosis 10 mg, 25 mg, dan 50 mg.
Perlu diingat bahwa dosis yang akan diterima setiap pasien dapat berbeda-beda, sesuai dengan tingkat keparahan maupun riwayat penyakit yang dialami.
Berikut ini dosis clomipramine untuk mengatasi OCD, depresi, dan narkolepsi.
Penggunaan obat untuk mengatasi cataplexy harus memperlihatkan hasil dalam 24 jam setelah diberi dosis maksimal.
Obat clomipramine ini tidak dianjurkan penggunaanya untuk anak usia 0 – 10 tahun.
Minumlah obat ini dengan atau tanpa makanan seperti yang diarahkan oleh dokter dan apoteker Anda.
Selain itu, Anda dapat melihat petunjuk minum pada label kemasan obat.
Berikut ini beberapa aturan minum klomipramin yang biasanya dianjurkan.
Anda mungkin baru merasakan efek obat ini secara penuh setelah 2 – 3 minggu atau lebih pemakaian.
Tidak mengikuti aturan minum obat dapat memperburuk kondisi Anda atau meningkatkan efek samping obat.
Sama halnya dengan obat lain, clomipramine juga dapat menyebabkan efek samping. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami efek samping obat ini.
Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami:
Efek samping yang umum mungkin termasuk:
Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Jika mendapatkan obat ini di luar negeri dan perlu melanjutkannya di Indonesia, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk meminimalisasi interaksi clomipramine dengan obat-obatan lainnya.
Selain itu, sampaikan pada kepada dokter apabila Anda mengalami beberapa kondisi khusus, seperti:
Kondisi tersebut akan menjadi informasi penting bagi dokter dalam menentukan dosis dan pengobatan Anda.
Clomipramine tidak boleh dikonsumsi jika Anda sedang hamil, kecuali dokter telah mempertimbangkan lebih banyak manfaat daripada risikonya terhadap kondisi Anda dan janin.
Pasalnya, obat ini bisa masuk sampai pada janin Anda melalui plasenta dan meningkatkan risiko cacat lahir hingga penyakit jantung bawaan.
Selain itu, bayi Anda bisa terpapar clomipramine melalui ASI. Ibu menyusui harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi clomipramine.
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan interaksi ketika digunakan bersamaan.
Berikut ini sejumlah obat yang mungkin dapat menimbulkan interaksi obat saat dikonsumsi bersama clomipramine.
Selain obat-obatan di atas, mungkin ada beberapa jenis obat lainnya yang dapat menimbulkan interaksi obat.
Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar