backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Alteplase

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 23/11/2022

Alteplase

Alteplase adalah obat yang biasanya digunakan untuk pengobatan pasien penyakit jantung dan stroke. Ketahui informasi lengkap seputar dosis dan efek sampingnya dalam penjelasan berikut.

Golongan obat: agen trombolitik atau antitrombolitik.

Merek dagang: Actilyse.

Apa itu obat alteplase?

Alteplase adalah obat agen trombolitik yang digunakan untuk mengatasi stroke iskemik akut, emboli paru, infark miokard akut, dan kateter yang tersumbat.

Sebagai agen trombolitik, obat ini bisa menghancurkan gumpalah darah di pembuluh darah.

Alteplase bekerja dengan cara mengaktivasi plasminogen dalam darah. Plasminogen sendiri merupakan jenis protein yang bertanggung jawab dalam pemecahan pembekuan darah.

Obat ini diproduksi dengan teknologi DNA rekombinan atau teknik penggabungan DNA dari 2 spesies yang berbeda. 

Alteplase juga digunakan dalam terapi trombolitik stroke atau pengobatan setelah serangan jantung terjadi untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien.

Dosis dan sediaan

alteplase

Menurut situs BPOM, alteplase di Indonesia tersedia dalam bentuk serbuk injeksi dengan dosis 50 mg.

Dosis alteplase yang tersedia umumnya ditujukan untuk pasien dewasa dengan masalah jantung atau pembekuan darah lain.

Belum ada penelitian yang memadai tentang efektivitas dan efek samping obat ini pada masalah pembekuan darah atau penyakit terkait yang dialami anak-anak.

Berikut ini dosis alteplase sesuai dengan keluhan penyakit yang dialami.

Serangan jantung

Dosis maksimal 100 mg/hari dan dapat berkurang bila berat badan tidak mencapai 65 kg. Bila dibagi menjadi 2 dosis, perlu waktu selang dengan interval 90 menit sampai 3 jam.

Emboli paru

Dosis maksimal 100 mg/hari dan dapat berkurang bila berat badan tidak mencapai 65 kg. Bila dibagi menjadi 2 dosis, perlu waktu selang dengan interval waktu 2 jam.

Stroke

Dosis maksimal 90 mg/hari dan dapat berkurang bila berat badan kurang dari 100 kg. Bila dibagi menjadi 2 dosis, perlu waktu selang dengan interval 60 menit.

Disfungsi kateter

  • Dosis untuk pasien dewasa dengan berat badan 30 kg atau lebih: 2 mg/2 ml pelarut.
  • Dosis untuk pasien dewasa dengan berat badan kurang dari 30 kg: 110% dari volume lumen internal kateter.

Dosis alteplase bisa berbeda untuk masing-masing pasien, tergantung tingkat keparahan penyakit.

Aturan pakai alteplase

Alteplase hanya tersedia dalam bentuk serbuk injeksi, sehingga penggunaannya hanya bisa dilakukan oleh dokter atau petugas medis.

Dosis yang didapatkan pasien pun akan disesuaikan dengan kondisi medis Anda.

Obat ini bisa dikonsumsi tanpa menggunakan makanan karena diberikan melalui suntikan intravena, langsung ke pembuluh darah.

Tidak mengikuti aturan minum obat yang tepat dapat meningkatkan risiko efek samping obat.

Efek samping alteplase

Sama seperti jenis obat lainnya, alteplase dapat menyebabkan efek samping obat walaupun tidak semua orang mengalaminya.

Untuk kasus yang wajar terjadi, potensi efek samping penggunaan obat trombolitik ini meliputi:

  • gagal jantung, 
  • perdarahan di otak, 
  • henti jantung, dan
  • syok.

Sementara untuk kasus yang jarang terjadi, obat alteplase dapat menyebabkan efek samping seperti:

  • perdarahan di paru-paru, 
  • kerusakan pada katup jantung, 
  • perdarahan kantung membran jantung, 
  • perdarahan internal bagian belakang perut, dan 
  • reaksi alergi.

Terdapat juga efek samping yang cukup parah dan sangat jarang terjadi, yaitu syok anafilaksis atau reaksi alergi, yang dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran, bahkan kematian.

Perhatian dan peringatan

alteplase

Penggunaan obat ini sebaiknya dihindari untuk pasien dengan beberapa kondisi seperti:

  • perdarahan intrakranial,
  • riwayat perdarahan subarakhnoid,
  • perdarahan di dalam,
  • stroke dalam tiga bulan terakhir,
  • operasi intrakranial atau intraspinal dalam tiga bulan terakhir,
  • trauma kepala serius dalam tiga bulan terakhir,
  • neoplasma intrakranial, malformasi arteriovenosa, atau aneurisma,
  • kondisi yang meningkatkan risiko perdarahan, dan
  • hipertensi berat yang tidak terkontrol dalam waktu dekat.

Apakah aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui?

Belum ada hasil penelitian yang memadai tentang efektivitas dan efek samping penggunaan alteplase pada ibu hamil dan menyusui.

Obat ini dilaporkan memiliki efek samping pada janin hewan uji.

Untuk itu, penggunaan pada ibu hamil sebaiknya dihindari hingga ditemukan bukti ilmiah tentang keamanan obat ini pada janin manusia.

Ibu menyusui juga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila mengalami kondisi yang memerlukan pengobatan serupa.

Interaksi obat

Interaksi obat dapat terjadi dalam penggunaan beberapa obat secara bersamaan.

Dokter biasanya akan menghindari obat-obatan yang akan mengganggu efektivitas atau cara kerja dalam pengobatan.

Berikut ini interaksi obat yang mungkin terjadi dalam penggunaan alteplase dengan obat lain.

  • Peningkatan risiko perdarahan dengan obat antikoagulan oral, penghambat agregasi trombosit, dan heparin.
  • Peningkatan risiko reaksi anafilaksis dengan ACE inhibitor atau obat hipertensi.
  • Gangguan sirkulasi darah jika dikonsumsi bersama obat gliseril trinitrat.

Konsumsi alteplase sesuai resep dokter dan petunjuk apoteker guna mendapatkan hasil yang tepat dan terhindar dari efek yang tidak diinginkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 23/11/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan