backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Anastrozole

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 10/05/2022

Anastrozole

Selain melalui prosedur operasi dan radioterapi (terapi radiasi), kanker payudara perlu ditangani dengan penggunaan obat-obatan, salah satunya yaitu anastrozole. Obat ini khususnya digunakan untuk membantu menangani kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause.

Golongan obat: Aromatase inhibitor nonsteroid

Merek dagang: Anamidex, Arimidex

Apa itu anastrozole?

Anastrozol

Anastrozole atau anastrozol adalah obat terapi hormon yang berfungsi sebagai tambahan untuk menangani kanker payudara.

Obat ini biasanya digunakan bersama dengan metode pengobatan lain, seperti prosedur operasi dan terapi radiasi.

Penderita kanker payudara yang mengonsumsi anastrozole umumnya telah menjalani operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi terlebih dahulu.

Penggunaan anastrozole bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam payudara.

Sel kanker membutuhkan hormon estrogen untuk bisa berkembang biak. Anastrozole bekerja dengan menekan kadar hormon estrogen di dalam tubuh.

Karena memengaruhi kadar hormon estrogen, obat ini hanya diberikan kepada wanita penderita kanker payudara yang telah mengalami menopause.

Umumnya, anastrozole dapat diberikan sebagai metode pengobatan kanker payudara untuk kondisi berikut ini.

  • Kanker payudara tahap awal.
  • Kanker payudara yang telah menyebar ke bagian payudara lain atau bagian tubuh lainnya.
  • Kanker payudara yang memburuk setelah mengonsumsi tamoxifen.

Namun, anastrozole terkadang juga dapat digunakan untuk kondisi berikut.

  • Mencegah kanker payudara pada seseorang yang berisiko dan telah mengalami menopause.
  • Mengatasi kanker payudara pada pria dan wanita yang lebih muda.
  • Mengatasi gangguan kesuburan pada penderita PCOS.

Anastrozole hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 1 mg.

Dosis obat anastrozole

Untuk menangani kanker payudara, dosis anastrozole yaitu 1 mg per hari yang dapat diberikan selama 5 tahun.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai anastrozole

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda. 

Obat ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Telan tablet secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan menghancurkan obat atau mengunyahnya.

Usahakan untuk minum obat pada jam yang sama setiap hari agar lebih mudah untuk diingat.

Jangan hentikan penggunaan meski gejala yang dialami sudah hilang, tetap lanjutkan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

Penting untuk terus mengonsumsi obat sesuai dengan ketentuan dari dokter. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Apabila Anda melupakan satu dosis anastrozole, minum sesegera mungkin.

Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Efek samping anastrozole

anastrozol

Ada sejumlah efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan anastrozole. Jika Anda mengalaminya, segera hentikan penggunaan obat dan dapatkan perawatan medis segera.

Efek samping anastrozol yang paling umum terjadi di antaranya sebagai berikut.

  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Rasa cemas.
  • Penglihatan kabur.
  • Nyeri tulang.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada.
  • Suara berdebar di telinga.
  • Detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat.
  • Pembengkakan pada kaki dan tungkai bagian bawah.

Selain efek samping tersebut, beberapa efek samping yang lebih serius juga dapat terjadi akibat penggunaan anastrozole.

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut ini.

  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah atau tenggorokan.
  • Reaksi berat pada kulit, seperti demam, sakit tenggorokan, sensasi terbakar pada mata, nyeri pada kulit, dan ruam merah atau ungu disertai lepuhan atau pengelupasan kulit.

Anastrozole dapat menurunkan aliran darah ke jantung, terutama pada penderita penyakit arteri koroner. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala sebagai berikut.

  • Nyeri dada yang bertambah parah.
  • Sesak napas.

Terapi hormon untuk kanker dapat menyebabkan kelemahan tulang. Oleh karena itu, risiko patah tulang dapat meningkat selama menggunakan anastrozol.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah dijelaskan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai anastrozole

Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki alergi terhadap anastrozole atau obat-obatan dalam golongan obat yang sama dengan anastrozole.

Jika Anda punya alergi, mulai dari alergi obat, makanan, bahan pengawet dan pewarna, hingga alergi terhadap hewan, sampaikan juga kepada dokter.

Begitu pula bila Anda sedang rutin minum obat, mulai dari obat resep, obat non resep, obat herbal, hingga multivitamin, beri tahu dokter Anda.

Jangan menggunakan anastrozole bersamaan dengan tamoxifen. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil atau menyusui.

Sampaikan juga kepada dokter jika Anda menderita atau pernah menderita gangguan jantung, penyakit arteri koroner, kolesterol tinggi, atau osteoporosis. 

Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang di bawah pengaruh obat anastrozole.

Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan anastrozole.

Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya yang ada di bawah ini.

  • Masalah tulang, seperti osteoporosis.
  • Hiperkolesterolemia, seperti kadar kolesterol atau lemak darah tinggi.
  • Penyakit jantung iskemik, seperti serangan jantung atau angina.
  • Penyakit hati.
  • Wanita yang belum mengalami menopause.

Pada kondisi tersebut, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.

Gunakan obat dengan hati-hati karena interaksi yang terjadi dapat memperburuk kondisi ini.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan anastrozole?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.

Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.

Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan  penyedia layanan kesehatan Anda.

Penyimpanan anastrozole

Terkait cara menyimpan obat, usakahan simpan anastrozole dalam tempat tertutup di suhu ruangan. Hindari obat terpapar hawa panas, kelembapan, dan sinar matahari langsung.

Jangan bekukan obat di dalam lemari pendingin dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. 

Konsultasikan kepada apoteker mengenai bagaimana cara yang aman untuk membuang anastrozole.

Apakah anastrozole aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X (kontraindikasi) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan POM di Indonesia. 

Anda mungkin perlu menjalani tes kehamilan negatif sebelum memulai perawatan ini. 

Gunakan alat kontrasepsi yang efektif jika Anda belum melewati masa menopause. Tetap gunakan alat kontrasepsi setidaknya selama 3 minggu setelah menggunakan anastrozole.

Segera beri tahu dokter jika Anda hamil. Jangan menyusui saat menggunakan anastrozole hingga setidaknya 2 minggu setelah dosis terakhir Anda.

Interaksi anastrozole dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini. 

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/non resep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. 

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu, anastrozole dapat mengalami interaksi sebagai berikut.

  • Penurunan efek terapi jika digunakan bersama dengan turunan estrogen.
  • Penurunan konsentrasi serum jika digunakan bersama dengan tamoxifen.

Daftar ini tidak lengkap dan banyak obat lain dapat berinteraksi dengan anastrozole, termasuk obat resep dan nonresep, vitamin, dan produk herbal.

Berikan daftar seluruh obat Anda pada pelayan kesehatan yang mengobati Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 10/05/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan