Intifen adalah obat yang biasa digunakan untuk meredakan gejala alergi. Obat ini mengandung ketotifen, yaitu obat golongan antihistamin. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat produksi histamin dalam tubuh yang menyebabkan reaksi alergi. Dengan minum obat ini, gejala seperti seperti mata gatal, bersin, pilek, atau hidung tersumbat dapat mereda.
Selain digunakan sebagai obat alergi, dokter juga dapat menggunakan obat ini sebagai pengobatan tambahan untuk penyakit asma. Sebab, obat ini membantu mengurangi frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan gejala asma. Namun, obat ini tidak akan mempan untuk meredakan serangan asma yang sudah terlanjur kambuh.
Obat ini masuk dalam golongan obat keras. Jadi, hanya bisa digunakan dengan resep dokter.
Minum obat obat jenis apa pun sesuai dengan yang diresepkan dokter atau yang tertera pada label kemasan produk. Jangan ragu untuk bertanya langsung ke apoteker atau dokter bila Anda belum paham betul tentang aturan pakai obat ini.
Berikut beberapa aturan pakai Intifen yang perlu Anda perhatikan :
Supaya obat bisa bekerja dengan optimal, simak aturan pakainya berikut ini:
Obat paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis untuk orang dewasa adalah 1 sampai 2 miligram (mg) diminum sebanyak 2 kali sehari. Atau 0,5 mg hingga 1 mg di malam hari selama beberapa hari pertama pemakaian untuk mengurangi efek samping mengantuk.
Dosis untuk anak-anak adalah 1-2 mg diminum sebanyak 2 kali sehari. Atau 0,5 mg hingga 1 mg di malam hari selama beberapa hari pertama pemakaian untuk mengurangi efek samping mengantuk.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan 1 mg.
Efek samping paling umum dari penggunaan ini di antaranya:
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beri tahu dokter jika:
Penting juga diketahui bahwa obat ini dapat menyebabkan mengantuk. Maka dari itu, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin besar sampai efek obat benar-benar hilang.
Keamanan obat ini untuk ibu hamil, menyusui, serta bayi masih belum diketahui. Sebab, tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa obat ini aman untuk berbagai kondisi tersebut. Maka dari itu, selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun. Apalagi jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Beberapa obat yang dapat menyebabkan interaksi di antaranya:
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Sejumlah kondisi medis yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat Intifen di antaranya:
Mungkin ada penyakit lainnya yang belum disebutkan di atas. Maka dari itu, penting memberi tahu dokter seputar semua riwayat kesehatan Anda selama pemeriksaan. Dengan begitu, dokter dapat menentukan obat jenis lainnya yang sesuai dengan kondisi Anda.
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat medis (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar