Penyakit peradangan sendi atau artritis dapat menimbulkan rasa nyeri yang terkadang bisa mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, pasien harus mengonsumsi obat pereda nyeri. Salah satu pereda nyeri yang dapat digunakan adalah obat ketoprofen.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Penyakit peradangan sendi atau artritis dapat menimbulkan rasa nyeri yang terkadang bisa mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, pasien harus mengonsumsi obat pereda nyeri. Salah satu pereda nyeri yang dapat digunakan adalah obat ketoprofen.
Golongan obat: anti-inflamasi non steroid
Merek dagang: Altofen, Fetik, Kaltrofen, Nasaflam, Profenid, Rhetoflam
Ketoprofen adalah obat untuk meredakan nyeri, pembengkakan, dan kaku sendi yang muncul karena osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Terkadang, dokter juga meresepkan obat ini untuk mengatasi nyeri haid.
Ketoprofen membantu mengurangi nyeri dan membengkakan dengan menurunkan kadar prostaglandin, zat seperti hormon yang dapat menyebabkan peradangan. Di Indonesia, obat ini tergolong obat keras.
Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi yang ingin ditangani. Berikut adalah dosis berdasarkan penyakitnya.
Osteoarthritis
Dewasa:
Rheumatoid arthritis
Dewasa:
Dismenore
Dewasa:
Nyeri
Dewasa:
Obat biasanya diresepkan oleh dokter. Maka dari itu, minumlah sesuai dengan anjuran yang diberikan. Jangan menambah dosis obat ini tanpa sepengetahuan dokter. Untuk menghindari efek samping pada pencernaan, minum obat setelah makan.
Tablet biasa akan bekerja lebih baik bila digunakan saat nyeri baru muncul. Bila Anda menunggu nyeri semakin memburuk, obat mungkin tidak akan bekerja dengan baik.
Sedangkan, tablet pelepasan lambat biasanya membutuhkan waktu dua minggu secara teratur sampai Anda merasakan khasiatnya.
Bila nyeri tidak berkurang atau semakin memburuk, beri tahu dokter mengenai kondisi Anda.
Obat ketoprofen juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang cukup ringan dan umum terjadi adalah:
Berhenti menggunakan ketoprofen dan cari pertolongan segerajika Anda mengalami efek samping serius berikut ini:
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Beberapa kondisi tertentu dapat mempengaruhi reaksi obat ketoprofen yang Anda minum. Beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut ini.
Dokter mungkin akan memberikan obat lain atau menyesuaikan dosis dengan kondisi yang Anda miliki. Obat juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang-orang yang sensitif terhadap aspirin dan baru saja atau akan menjalani operasi jantung. Jangan mengonsumsi alkohol selama pengobatan karena dapat menimbulkan interaksi dan efek samping yang serius.
Obat paling baik disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan cahaya langsung, jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan ketoprofen pada ibu hamil atau menyusui. Namun, biasanya ketoprofen tidak diperbolehkan untuk ibu hamil sebab berisiko membahayakan janin dan menyebabkan masalah persalinan bila dikonsumsi pada usia kehamilan 20 minggu atau setelahnya.
Untuk memastikan keamanan penggunaan ketoprofen pada ibu menyusui, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memulai pengobatan.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut adalah beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi bila digunakan bersama dengan obat ketoprofen.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar