Peringatan dan perhatian saat pakai obat aripiprazol
Aripiprazole membantu meredakan psikosis yang dialami pengidap skizofrenia. Namun, obat ini tidak boleh digunakan untuk mengatasi psikosis akibat demensia.
Dilansir dari laman MedlinePlus, lansia yang mengidap demensia dan menggunakan obat antipsikotik memiliki risiko kematian yang lebih tinggi selama pengobatan.
Anak-anak, remaja, maupun orang dewasa muda berusia kurang dari 24 tahun juga tidak boleh minum obat aripiprazol untuk mengatasi depresi yang tergolong berat.
Obat ini bisa menimbulkan pikiran untuk melukai diri sendiri dan bunuh diri pada kelompok pasien tersebut.
Sebelum menggunakan obat aripiprazol, berikut beberapa hal yang harus Anda beri tahukan kepada dokter.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap aripiprazole atau kandungan lain di dalam obat ini.
- Mengidap penyakit Parkinson atau demensia, sebab dokter mungkin akan meminta Anda untuk tidak menggunakan jenis obat antipsikotik ini.
- Sedang atau pernah mengalami gangguan jantung, stroke, tekanan darah tinggi atau rendah, diabetes, kejang, kadar sel darah putih yang rendah, dan fenilketonuria (PKU).
- Hendak menjalani prosedur operasi dalam waktu dekat, termasuk operasi gigi.
- Memiliki pekerjaan yang butuh kewaspadaan tinggi, seperti mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin, sebab obat ini bisa menimbulkan rasa kantuk.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat ini tidak perlu kondisi penyimpanan khusus. Simpan obat pada suhu ruangan di bawah 25°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang produk obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.
Apakah aripiprazol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada studi yang memadai tentang risiko pemakaian obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Namun, penggunaan obat antipsikotik selama trimester ketiga bisa menyebabkan masalah pada bayi saat lahir, seperti agitasi, masalah tidur, gangguan pernapasan, dan kesulitan makan.
Aripiprazole mungkin masuk ke ASI dalam jumlah sedikit. Akan tetapi, tidak ada informasi yang cukup mengenai efek obat ini terhadap bayi yang disusui.
Apabila obat ini memang diperlukan selama masa kehamilan dan menyusui, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Interaksi obat aripiprazol dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang menggunakan:
- lorazepam,
- kuinidin,
- fluoksetin,
- paroksetin,
- ketokonazol,
- itrakonazol,
- klaritromisin,
- karbamazepin,
- rifampisin,
- fenitoin,
- fenobarbital, dan
- efavirenz.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan pada dokter untuk mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan aripiprazol.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Kesimpulan
- Aripiprazole adalah obat untuk mengobati gangguan psikologis, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi.
- Obat ini termasuk golongan antipsikotik yang bekerja dengan menyeimbangkan zat kimia otak yang mengatur perilaku dan suasana hati (mood).
- Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengontrol tics pada anak pengidap sindrom Tourette dan mengatasi masalah perilaku dan mood pada anak dengan autisme.
- Aripiprazol termasuk golongan obat keras sehingga penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter ahli.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar