Tamsulosin adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gejala pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tamsulosin adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gejala pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Obat ini tidak mengecilkan prostat, tapi bekerja dengan melemaskan otot prostat dan kandung kemih.
Golongan obat: hipertrofi prostat
Merek dagang: Duodart, Farlosin SR, Harnal D, Harnal Ocas, Hiperdext Plus, Prostam SR, Tamsulosin Hydrochloride
Tamsulosin termasuk dalam golongan alpha-blocker (penghambat alfa) yang biasanya juga dikonsumsi oleh orang yang punya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon norepinephrine yang berperan dalam memompa darah.
Akibatnya, aliran dalam pembuluh darah akan lebih lancar dan otot-otot prostat menjadi lebih rileks.
Efek pelemasan inilah yang membantu meredakan gejala pada pembesaran prostat jinak, seperti sulit buang air kecil, sulit menghentikan aliran urine, dan sering buang air kecil.
Obat ini juga dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan batu ginjal lewat kencing dan mengobati masalah kandung kemih pada wanita.
Obat tamsulosin umumnya tersedia dalam bentuk tablet pelepasan lambat atau kapsul 0,4 mg.
Ada sediaan tamsulosin yang dikombinasikan dengan zat aktif lain, misalnya Dutasterid, dengan merek Duodart dan Hiperdext Plus.
Namun, tamsulosin juga tersedia sebagai zat tunggal, seperti pada merek Farlosin SR, Harnal D, Harnal Ocas, Prostam SR, dan Tamsulosin Hydrochloride.
Dosis yang perlu dikonsumsi biasanya bergantung pada kondisi dan keluhan pasien.
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau mengikuti petunjuk apoteker maupun label kemasan obat.
Berikut ini dosis untuk pengobatan pembesaran prostat jinak:
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak karena dapat berisiko membahayakan kesehatan.
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Jangan minum obat untuk penyakit prostat ini melebihi dosis dan hindari meminumnya dalam jangka waktu lama melebihi anjuran dokter.
Biasanya, dokter akan menyarankan Anda untuk minum kapsul tamsulosin sekitar 30 menit setelah makan yang sama setiap hari.
Telan seluruh kapsul bersama air putih dan hindari menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsulnya.
Hubungi dokter jika Anda tidak menggunakan obat ini seperti dosis yang dianjurkan atau melewatkannya dalam beberapa hari.
Dokter mungkin akan memutuskan apakah Anda harus mulai dari dosis yang lebih kecil atau alternatif dosis lainnya.
Selain itu, membutuh waktu sekitar 4 minggu agar gejala pembesaran prostat Anda membaik.
Beri tahukan dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau bahkan memburuk.
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Anda juga mungkin akan mengalami efek samping ketika mengonsumsi tamsulosin, yaitu:
Hentikan penggunaan obat tamsulosin dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius berikut ini:
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.
Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Sebelum mengonsumsi obat tamsulosin, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Beri tahukan dokter jika Anda pernah mengalami reaksi alergi pada obat ini atau obat lain.
Simpan daftar obat resep, non resep, suplemen, vitamin, maupun produk herbal yang Anda konsumsi dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Tamsulosin tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak.
Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat dan efek penggunaan obat ini pada lansia secara spesifik.
Mengutip dari situs Medlineplus, tamsulosin umumnya digunakan untuk masalah prostat pada pria.
Belum ada penelitian yang memadai untuk memastikan efek obat ini terhadap kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko bahaya yang mungkin terjadi saat mengonsumsinya.
Menurut laman National Health Service Eropa, ada beberapa obat yang dapat mengganggu cara kerja tamsulosin.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat mengakibatkan interaksi obat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar