Tak hanya pada ibu, efek samping juga mungkin terjadi pada janin atau bayi yang baru lahir, termasuk:
Apakah obat Syntocinon aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini tergolong dalam kategori A untuk ibu hamil. Artinya, obat Syntocinon tidak berisiko membahayakan ibu hamil.
MIMS menyebutkan bahwa berdasarkan laporan penggunaan obat serta sifat dari struktur kimia di dalamnya, obat ini tidak menimbulkan risiko kelainan janin selama digunakan sesuai indikasi.
Meski demikian, sejauh ini tidak ada indikasi yang memungkinkan seseorang untuk mendapat obat ini pada trimester pertama kehamilan, kecuali terkait dengan aborsi.
Sama halnya dengan ibu hamil, obat ini pun terbilang aman untuk wanita yang menyusui.
Kandungan oksitosin dalam obat ini memang ditemukan dalam jumlah kecil pada ASI.
Meski demikian, penggunaan obat ini tidak menimbulkan efek yang berbahaya pada bayi baru lahir.
Pasalnya, obat langsung mengalir masuk ke saluran pencernaan dan menjadi tidak aktif secara cepat.
Namun, pasien yang memerlukan obat pascapersalinan untuk mengontrol perdarahan hebat, mungkin tidak boleh menyusui sampai sehari setelah obat ini dihentikan.
Bila Anda ragu, konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Interaksi obat Syntocinon dengan obat lain
Beritahu pada dokter mengenai obat-obatan apapun yang Anda konsumsi sebelum mendapat obat ini.
Pasalnya, beberapa obat dapat berinteraksi dengan Syntocinon yang bisa membahayakan kondisi Anda.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat tersebut sementara waktu.
Adapun beberapa obat yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat ini, yaitu:
- Obat prostaglandin.
- Obat untuk pasien dengan QT syndrome, karena dapat meningkatkan risiko aritmia.
- Anestesi inhalasi, seperti cyclopropane, halothane, sevoflurane, desflurane, yang dapat mengurangi efek pengobatan.
- Obat anestesi yang dapat meningkatkan efek vasokonstriktor dan simpatomimetik.
Mungkin ada beberapa obat lainnya yang juga dapat berinteraksi dengan obat ini.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai interaksi ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar