Saat melakukan pemeriksaan X-Ray, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa pembuluh darah dan organ dalam tubuh jadi terlihat jelas dalam foto rontgen? Ternyata, obat Iopamidol memiliki peran dalam hal ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Saat melakukan pemeriksaan X-Ray, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa pembuluh darah dan organ dalam tubuh jadi terlihat jelas dalam foto rontgen? Ternyata, obat Iopamidol memiliki peran dalam hal ini.
Lantas, apa sebenarnya Iopamidol dan bagaimana cara kerjanya pada tubuh? Simak penjelasan lengkapnya!
Golongan obat: diagnostik, bahan kontras radiopak
Merek dagang: Iopamidol, Diptras, Iopamiro, Scanlux, Iopaview
Iopamidol adalah obat yang mengandung senyawa yodium organik dan disebut juga bahan kontras radiopak.
Kandungan yodium dalam iopamidol memblokir sinar-X saat melewati tubuh, sehingga memungkinkan bayangan opak (putih) struktur tubuh yang tak mengandung yodium dapat terlihat jelas.
Media kontras radiopak ini biasanya digunakan untuk memungkinkan pembuluh darah, organ, serta jaringan nontulang lainnya terlihat lebih jelas dalam CT scan, MRI, atau pemeriksaan radiologi lainnya.
Iopamidol umumnya digunakan untuk membantu mendiagnosis gangguan tertentu pada jantung, otak, pembuluh darah, serta penyakit saraf.
Umumnya Iopamidol tersedia dalam bentuk injeksi yang disuntikkan ke pembuluh darah atau arteri melalui infus oleh penyedia layanan kesehatan.
Iopamidol tersedia dalam suntikan 41%, 51%, 61%, dan 76%, tetapi sediaan iopamidol di Indonesia yang terdaftar dalam BPOM biasanya dalam suntikan 61% dan 76%
Mengingat Iopamidol tergolong dalam obat keras, dosis pemakaiannya pun perlu menyesuaikan dengan kondisi tubuh Anda dengan berkonsultasi pada dokter.
Mengutip dari situs MIMS, berikut ini beberapa contoh dosis iopamidol pada orang dewasa dan anak-anak berdasarkan penyakit yang dialami.
Perlu diingat bahwa informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis.
1. Peripheral venography (intravena)
2. Excretory urography (intravena)
3. Computed tomography imaging (intravena)
Kepala
Tubuh
4. Cerebral arteriography (intra-arteri)
5. Peripheral arteriography (intra-arteri)
6. Selective visceral arteriography or aortography (intra-arteri)
7. Coronary arteriography and ventriculography (intra-arteri)
1. Angiocardiography (intravena)
370 mg yodium/ml (76%) untuk injeksi tunggal:
370 mg yodium/ml (76%) untuk injeksi kumulatif:
2. Excretory urography (intravena)
3. Computed tomography imaging (intravena)
Injeksi iopamidol hanya dapat diberikan oleh penyedia layanan kesehatan berdasarkan anjuran medis.
Sebelum menggunakan iopamidol, beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan lainnya, terutama:
Beberapa orang yang menerima iopamidol tidak mengalami reaksi 30 – 60 menit setelah obat pertama kali diberikan.
Perawat akan memantau Anda selama beberapa saat setelah injeksi untuk memastikan Anda tidak mengalami efek samping yang tidak diinginkan atau reaksi tertunda.
Anda juga mungkin akan diberi obat tambahan untuk mencegah efek samping tertentu saat Anda menerima Iopamidol.
Efek samping pemberian Iopamidol yang umum terjadi meliputi:
Beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping berikut ini:
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut dan sangat mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Belum ada penelitian yang memadai untuk menentukan risiko penggunaan pengobatan pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan Iopamidol.
Iopamidol termasuk ke dalam kategori berisiko karena dapat masuk ke dalam ASI dan membahayakan bayi yang menyusu.
Anda mungkin penasaran, obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan iopamidol?
Pasalnya, interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/non-resep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter sebelum Anda mendapatkan injeksi iopamidol.
Jangan memulai, mengehentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko interaksi obat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar