Pada kondisi tersebut, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Sementara itu, terkait penyimpanan obat, pastikan Anda memahami cara menyimpan obat ini dengan benar.
Ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan atau yang apoteker instruksikan kepada Anda.
Namun, umumnya, obat cefazolin yang masih berbentuk serbuk sebaiknya disimpan pada suhu ruangan.
Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap, seperti kamar mandi, serta jangan dibekukan.
Jauhkan pula semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Adapun obat cefazolin yang sudah dicampur dengan cairan pengencer dapat disimpan pada suhu ruangan hingga 24 jam atau di lemari es hingga 7 hari.
Obat yang sudah tidak dikonsumsi atau habis masa berlakunya harus segera dibuang. Namun, jangan buang obat ini ke toilet.
Lebih baik tanyakan pada apoteker atau lihat petunjuk yang tertera pada kemasan untuk mengetahui cara membuang obat yang tepat.
Apakah obat sefazolin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Artinya, obat cefazolin tidak berisiko pada ibu hamil menurut beberapa penelitian.
Meski begitu, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Dokter akan mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sesuai kondisi Anda.
Sementara itu, penelitian terbatas yang telah dilakukan menunjukkan, obat cefazolin dapat mengalir ke ASI dalam jumlah kecil bila digunakan saat menyusui.
Meski begitu, efeknya pada bayi belum dievaluasi secara memadai.
Oleh karena itu, selalu pastikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat antibiotik ini saat menyusui.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar