Demam pada dasarnya merupakan cara tubuh untuk melawan infeksi. Namun, kondisi ini dapat menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu kenyamanan seperti perasaan kedinginan, menggigil, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Untuk mengatasinya, biasanya dokter menyarankan Anda untuk mengonsumsi paracetamol.
Golongan obat: analgesik non-opioid
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengobati rasa sakit dengan intensitas ringan hingga sedang.
Beberapa masalah yang dapat diatasi dengan konsumsi parasetamol termasuk sakit kepala, sakit gigi, keseleo, demam, dan gejala flu lainnya.
Mekanisme kerja obat parasetamol belum diketahui secara pasti. Namun kemungkinan besar, obat ini bekerja dengan memblokir pembawa pesan kimia di otak yang memberi tahu rasa sakit dan memengaruhi sinyal kimiawi di area otak yang mengatur suhu tubuh.
Biasanya, obat paracetamol akan memakan waktu selama satu jam setelah konsumsi untuk mulai bekerja. Efeknya dapat bertahan selama beberapa jam.
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, tablet larut, supositoria, dan suntikan yang diberikan ke pembuluh darah (biasanya hanya digunakan di rumah sakit).
Dosis yang diberikan bergantung pada usia, berat badan, dan kondisi pasien.
Dilansir dari Drugs, berikut adalah dosis parasetamol secara umum berdasarkan kondisi yang ingin ditangani.
Untuk sediaan bentuk lain seperti infus dan suppositoria (melalui anus), dosis akan ditentukan dan diberikan langsung oleh dokter menyesuaikan dengan kondisi pasien.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasi pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.
Pastikan Anda menggunakan parasetamol sesuai dengan anjuran dokter atau aturan yang tertera pada kemasan.
Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terelbih dahulu. Overdosis parasetamol dapat menyebabkan efek samping yang serius untuk tubuh.
Obat cukup ditelan seperti biasanya. Perlu Anda ketahui, obat parasetamol hanya boleh digunakan dalam jangka waktu pendek.
Apa pun jenis yang digunakan, pastikan untuk menggunakannya secara teratur sesuai resep yang diberikan. Meski Anda sudah merasa lebih baik, jangan hentikan pemakaian obat.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.
Jangan menggandakan dosis dalam satu kali minum karena berisiko mengalami overdosis.
Bila demam tidak menurun setelah tiga hari menggunakan obat atau muncul gejala baru setelah minum obat, hentikan penggunaannya dan segera hubungi dokter.
Obat parasetamol jarang menimbulkan efek samping. Namun bila ada, beberapa efek sampingnya dapat meliputi:
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter jika terjadi efek samping paracetamol yang tergolong serius, seperti:
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Parasetamol sebenarnya adalah obat yang cukup aman diminum oleh semua orang. Oleh karena itu, obat parasetamol kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi demam dan nyeri.
Kendati demikian, ada beberapa orang yang harus berhati-hati saat menggunakan obat, seperti:
Bila Anda termasuk dalam salah satu golongan tersebut, Anda harus berkonsultasi kepada dokter sebelum mulai menggunakan parasetamol. Dokter mungkin akan memberikan alternatif obat lain atau menyesuaikan dosisnya.
Obat paling baik disimpan pada suhu ruangan dan tempat yang kering.
Jauhkan dari paparan cahaya langsung dan tempat yang gelap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Jangan membuang obat-obatan sembarangan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Biasanya penggunaan paracetamol untuk ibu hamil cenderung aman selama penggunaannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Paracetamol dapat digunakan selama kehamilan jika diperlukan secara klinis dengan dosis efektif terendah dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Untuk ibu menyusui, ada kemungkinan parasetamol dapat mengalir dalam ASI, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.
Meski demikian, penggunaan parasetamol sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter supaya keamanannya lebih terjamin.
Interaksi obat adalah kondisi di mana kombinasi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kinerja atau meningkatkan efek samping dari salah satu atau kedua obat. Hal ini juga dapat terjadi pada penggunaan parasetamol.
Penggunaan paracetamol dengan obat-obat yang terlampir tidak direkomendasikan, tapi mungkin perlu diresepkan oleh dokter pada beberapa kasus.
Apabila kedua obat diresepkan bersamaan, dokter Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering penggunaan obat satu atau lainnya.
Beberapa golongan obat-obatan tersebut termasuk:
Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi. Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan obat herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan obat ini. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar