backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ipratropium Bromide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 28/03/2023

Ipratropium Bromide

Sesak napas sebagai gejala penyakit paru merupakan kondisi yang serius. Oleh karena itu, perlu ditangani secepat mungkin. Salah satu obat yang bisa digunakan untuk kondisi ini yaitu ipratropium bromide. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan hirup atau semprot. Ketahui selengkapnya cara pemakaian ipratropium bromide di bawah ini. 

Golongan obat: Bronkodilator

Merek obat: Inhavent, Velutine Plus, Combivent UDV, Respivent, Midatro, Farbivent, Atrovent, Meprovent, Lasalcom, Ipratropium Bromide, Berodual

Apa itu ipratropium bromide?

Cara Menggunakan Nebulizer untuk Orang dengan PPOK

Ipratropium bromide adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati dan mencegah gejala yang disebabkan oleh penyakit paru-paru berkelanjutan, yaitu penyakit paru kronik obstruktif (PPOK), yang meliputi bronkitis dan emfisema.

Gejala tersebut meliputi napas berbunyi dan sesak napas.

Ipratropium termasuk ke dalam golongan obat bronkodilator. Bronkodilator adalah obat yang dihirup dan berfungsi untuk membuka tabung bronkial (saluran udara) di paru-paru.

Ipratropium bromide merupakan obat resep dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. 

Sediaan dan dosis ipratropium bromide

Ipratropium bromide tersedia dalam bentuk larutan hirup (inhalasi) dan metered-dose inhaler.

Dilansir dari MIMS, berikut pembagian dosis ipratropium bromide berdasarkan kondisi yang ditangani dan usia pasien.

Bagaimana dosis ipratropium bromide untuk orang dewasa?

Dosis dewasa untuk penyakit paru obstruktif kronik dan asma

Sebagai larutan hirup dosis terukur: 20-40 mcg 3-4 kali sehari. Dosis tunggal hingga 80 mcg mungkin diperlukan pada beberapa pasien.

Sebagai larutan untuk nebulisasi: 250-500 mcg 3-4 kali sehari.

Bagaimana dosis ipratropium bromide untuk anak-anak?

Dosis anak untuk penyakit paru obstruktif kronik dan asma

Sebagai larutan hirup dosis terukur: <6 thn 20 mcg 3x; 6-12 thn 20-40 mcg 3x.

Sebagai larutan untuk nebulisasi: <6 thn.

Untuk asma akut: 125-250 mcg, diberikan tidak lebih dari 6 jam hingga dosis total 1 mg. 6-12 thn.

Untuk asma akut dan kronis: 250 mcg, diulang seperlunya hingga dosis total 1 mg.

Aturan pakai ipratropium bromide

Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.

Sebagai larutan hirup (inhalasi), obat ini digunakan dengan mesin khusus yang disebut nebulizer dengan mengubah larutan menjadi sebentuk uap atau kabut halus yang dapat dihirup melalui hidung dan dikeluarkan perlahan melalui mulut. Pelajarilah cara mempersiapkan larutan serta penggunaan nebulizer yang benar.

Jika anak menggunakan obat ini, orang tua atau orang dewasa lain harus bertanggung jawab dalam mengawasi anak. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter, apoteker, atau terapis pernapasan Anda.

Produk ini harus bersih dan tidak berwarna. Sebelum digunakan, periksa terlebih dahulu produk ini apakah terdapat partikel atau terjadi perubahan warna. Jika terdapat gumpalan, jangan digunakan.

Hiruplah obat ini menggunakan nebulizer sesuai arahan dokter, biasanya 4 kali sehari.

Disarankan agar menggunakan corong daripada masker wajah agar mata Anda tertutup saat menggunakan larutan obat.

Setiap pengobatan biasanya membutuhkan waktu sekitar 5-15 menit. Gunakan obat ini hanya melalui nebulizer.

Jangan ditelan atau menyuntikkan larutan. Untuk mencegah infeksi, bersihkan nebulizer dan corong/masker wajah sesuai dengan petunjuk pada kemasan.

Sebelum menggunakan obat ini dalam bentuk semprotan hidung untuk pertama kalinya , semprotkan inhaler dengan 2 semprotan uji ke udara, jauhkan dari wajah. 

Ulangi lagi setiap kali semprotan tidak digunakan lebih dari 3 hari. Tidak perlu mengocok obat ini sebelum digunakan.

Hindari semprotan atau larutan agar tidak mengenai mata. Hal ini dapat menyebabkan sakit mata/iritasi, penglihatan kabur untuk sementara, dan perubahan penglihatan lainnya.

Dosis dibuat berdasarkan kondisi medis dan respons tubuh terhadap pengobatan. Jangan menambah dosis atau menggunakan obat ini lebih sering dari yang ditentukan tanpa persetujuan dokter. Penggunaan obat yang berlebihan akan meningkatkan risiko efek samping serius (mungkin fatal).

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Bilas mulut Anda setelah pengobatan untuk mencegah mulut kering serta iritasi tenggorokan.

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaiknya. Obat ini bekerja dengan baik jika digunakan pada jarak sama. Untuk membantu Anda ingat, gunakanlah obat pada waktu yang sama setiap harinya.

Pisahkan inhaler maupun obat-obatan yang Anda gunakan setiap hari dan yang digunakan ketika napas tiba-tiba memburuk (obat-obatan darurat).

Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui apa yang harus Anda lakukan jika Anda mengalami batuk yang memburuk atau sesak napas, napas berbunyi, peningkatan dahak, bangun di malam hari dengan kesulitan bernapas, jika Anda menggunakan inhaler darurat lebih sering, atau jika inhaler alternatif Anda tidak bekerja dengan baik.

Perlu diketahui kapan Anda harus mengobati masalah pernapasan dadakan sendiri dan kapan Anda harus mendapatkan bantuan medis.

Beri tahu dokter jika gejala tidak membaik atau kian memburuk.

Efek samping ipratropium bromide

ventolin inhaler nebules

Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini: gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan penggunaan ipratropium bromide dan hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping yang serius seperti berikut ini.

  • Napas berbunyi, tersedak, atau masalah pernapasan lainnya (terutama setelah menggunakan tabung obat ini).
  • Nyeri dada, detak jantung berdebar.
  • Tekanan darah tinggi yang berbahaya (sakit kepala berat, cemas, denyut jantung tidak menentu).
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki.
  • Sakit mata, atau berkunang-kunang.
  • Sulit buang air kecil (terasa sakit).
  • Kadar kalium rendah (kebingungan, rasa haus yang ekstrim, peningkatan buang air kecil, rasa tidak nyaman pada kaki, kelemahan otot atau perasaan lemas).

Efek samping lainnya termasuk berikut ini.

  • Sakit kepala ringan.
  • Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, atau radang tenggorokan.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian obat ipratropium bromide

Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap ipratropium bromide, atropine, atau salah satu bahan dalam obat semprot aau larutan. Tanyakan pada apoteker atau periksa aturan pemakaian dalam kemasan untuk mengetahui daftar bahan.

Beri tahu dokter dan apoteker mengenai obat resep/nonresep, vitamin, suplemen gizi serta produk herbal yang Anda gunakan atau berencana menggunakannya. Dokter mungkin harus mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah munculnya efek samping.

Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama sebagai berikut.

  • Alergi terhadap lesitin, kedelai, atau kacang-kacangan.
  • Masalah sirkulasi darah.
  • Penyakit jantung atau pembuluh darah.
  • Masalah irama jantung (misalnya aritmia).
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Diabetes.
  • Sulit buang air kecil.
  • Pembesaran prostat.
  • Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif).
  • Hipokalemia (kalium rendah dalam darah).
  • Glaukoma.
  • Kejang.
  • Penyumbatan kandung kemih.

Hubungi dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu menggunakan obat ini, segera hubungi dokter Anda.

Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan obat ini.

Perlu Anda ketahui bahwa ipratropium inhalasi kadang dapat menyebabkan napas berbunyi dan sesak napas sesaat setelah dihirup. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter Anda.

Jangan kembali menggunakan ipratropium inhalasi, kecuali dokter memberitahu Anda untuk menggunakannya kembali.

Bagaimana cara penyimpanan ipratropium bromide?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah ipratropium bromide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Ipratropium bromide termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti positif dari risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Tidak ada penelitian yang memadai untuk menentukan risiko penggunaan pengobatan pada wanita selama kehamilan.

Belum diketahui apakah obat ini dapat terserap ke dalam ASI sehingga belum dapat dipastikan apakah aman untuk ibu menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi obat ipratropium bromide

Ipratropium bromide dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

berikut adalah beberapa obat yang bisa berinteraksid dengan ipratropium bromide. 

  • Diuretik (misalnya, Furosemide, Hydrochlorothiazide) karena risiko kadar kalium darah rendah akan meningkat.
  • Antikolinergik (misalnya, Bromocriptine, Methscopolamine), Linezolid, Maois (misalnya, Phenelzine), Bronkodilator Simpatomimetik lain (misalnya, Pirbuterol, Salmeterol), atau antidepresan trisiklik (misalnya, Amitriptyline) karena akan meningkatkan risiko efek samping ipratropium bromide ini.
  • Beta-blocker (misalnya, Propranolol) karena dapat menurunkan efektivitas ipratropium bromide atau memperburuk kondisi Anda.
  • Digoxin, karena efektivitas ipratropium bromide aerosol dapat berkurang.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 28/03/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan