Sebagai salah satu obat untuk mencegah penggumpalan darah, Ascardia kerap diresepkan untuk pasien penyakit jantung hingga stroke.
Sebagai salah satu obat untuk mencegah penggumpalan darah, Ascardia kerap diresepkan untuk pasien penyakit jantung hingga stroke.
Aspirin sebagai kandungan utama dalam obat ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit karena beberapa jenis penyakit.
Sebelum mengonsumsi Ascardia, pastikan Anda sudah mengetahui berbagai informasinya di sini.
Golongan obat: antiplatelet
Kandungan obat: asetilsalisilat atau aspirin
Ascardia adalah merek obat dengan komposisi tunggal berupa asetilsalisilat atau aspirin yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit hingga mencegah serangan jantung dan stroke.
Meski mengandung aspirin yang berfungsi mengatasi nyeri, obat ini tidak bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, dan sejenisnya karena kandungan aspirinnya kecil.
Dalam dosis kecil, aspirin digunakan sebagai antiplatelet atau pengencer darah supaya tidak terjadi penggumpalan darah yang bisa menyebabkan berbagai masalah jantung.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan trombus (gumpalan darah). Berkat cara kerja tersebut, Ascardia kerap digunakan untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Ascardia termasuk dalam jenis obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI), Ascardia di Indonesia saat ini hanya tersedia dalam bentuk tablet 80 mg.
Setiap satu dus Ascardia terdiri atas 10 tablet salut enterik dengan kandungan 80 mg asetilsalisilat.
Dosis Ascardia di bawah ini hanyalah gambaran secara umum. Selalu ikuti dosis dan aturan minum obat dari dokter.
Ascardia tidak dianjurkan untuk anak-anak. Jika Anda membutuhkannya, mintalah petunjuk penggunaan khusus dari dokter.
Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda sudah memberi tahu dokter terkait riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu.
Penyesuaian dosis atau penggantian obat mungkin dibutuhkan jika Anda memiliki kondisi kesehatan seperti berikut.
Setelah menerima obat, pastikan untuk meminumnya sesuai petunjuk dokter. Obat ini umumnya dikonsumsi sesudah makan.
Telan obat secara utuh tanpa mengunyah atau menggerus obat terlebih dahulu. Jika Anda tidak bisa menelan obat utuh, mintalah sediaan lain pada dokter.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, usahakan minum obat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika ada dosis yang terlewat, segera minum obat.
Namun, jika jarak dosis yang terlewat dengan dosis selanjutnya terlalu dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Ascardia dapat menimbulkan efek samping umum berupa mual, muntah, serta pusing atau sakit kepala. Efek samping ringan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, apabila kondisi di atas tidak juga membaik atau muncul efek samping lain seperti berikut, segera hubungi dokter.
Setiap orang mungkin mengalami efek samping obat yang berbeda-beda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda khawatir dengan kondisi Anda usai minum obat ini, segera hubungi dokter.
Mengutip dari laman Mayo Clinic, ibu hamil umumnya tidak dianjurkan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung aspirin kecuali atas petunjuk dokter.
Hal serupa juga berlaku untuk ibu menyusui. Maka dari itu, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat apa pun saat hamil dan menyusui.
Anda juga perlu memberitahu dokter jika merencanakan kehamilan atau hamil saat sedang mengonsumsi Ascardia.
Beberapa obat sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan karena dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi kinerja satu sama lain.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang mungkin berinteraksi dengan obat yang mengandung aspirin.
Pastikan untuk selalu memberitahu dokter terkait obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat tanpa resep dan obat herbal.
Dokter mungkin menyesuaikan dosis atau jenis obat yang akan diresepkan jika dikhawatirkan ada kondisi yang tidak diinginkan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar