backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Zoladex

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/03/2024

Zoladex

Penggunaan

Untuk apa zoladex digunakan?

Zoladex adalah salah satu merek obat berupa cairan injeksi yang berbahan utama goserelin. Goserelin dikenal sebagai hormon sintetis atau buatan yang menyerupai hormon alami di dalam tubuh.

Obat ini digunakan untuk terapi hormon luteinizing hormone (LH). Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pelepasan LH dari kelenjar pituitari. Bila digunakan pada wanita, obat ini akan menyebabkan ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen.

Maka itu, obat ini masuk ke dalam daftar pengobatan kanker payudara atau rahim. Wanita yang mengalami kedua kanker tersebut umumnya memiliki hormon estrogen yang berlebihan.

Zoladex juga bisa digunakan untuk menipiskan dinding rahim untuk proses operasi masalah rahim. Contohnya, saat terjadi pendarahan pada rahim.

Sementara itu, obat ini juga berguna untuk mengendalikan kadar hormon testosteron pada pria yang mengalami kanker prostat.

Obat ini biasanya diberikan oleh dokter atau ahli medis profesional lainnya, sehingga Anda tidak bisa membelinya secara bebas di apotek.

Bagaimana cara penggunaan zoladex?

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat menggunakan obat ini. Hal ini termasuk:

  • Baca petunjuk penggunaan untuk pasien sebelum menggunakan obat. Meski obat ini diberikan oleh ahli medis, Anda tetap harus memahami prosedur penggunaannya.
  • Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh melalui permukaan kulit. Biasanya, obat ini diberikan setiap satu bulan atau tiga bulan sekali.
  • Obat ini disuntikkan pada bagian atas perut. Setiap bulannya, Anda harus pergi ke klinik dokter atau rumah sakit untuk diberikan obat ini.
  • Dosis yang diberikan untuk Anda biasanya telah ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda. Waktu pemberian obat juga ditentukan oleh dokter.
  • Pada wanita, saat menggunakan obat ini, Anda akan berhenti mengalami menstruasi saat berada di bawah pengaruh obat ini. Beri tahu dokter jika Anda masih mengalami menstruasi. Baru setelah berhenti, Anda akan mulai mengalami menstruasi setelah lewat 12 minggu.
  • Kadar gula darah Anda harus rutin diperiksa, meski Anda tidak memiliki penyakit diabetes.
  • Penggunaan zoladex dapat menyebabkan hasil pemeriksaan kesehatan yang aneh dan membingungkan. Pastikan dokter Anda tahu bahwa Anda sedang dalam pengaruh zoladex.

Bagaimana cara penyimpanan zoladex?

Sama halnya dengan obat-obatan lain, zoladex juga memiliki aturan penyimpanan obat. Meski Anda mungkin tidak akan menyimpan obat ini di rumah Anda, Anda harus memahami cara penyimpanan obat yang benar.

  • Obat ini paling baik disimpan di tempat dengan suhu ruang.
  • Jangan menyimpannya di dalam kamar mandi atau tempat lembap lainnya.
  • Jangan pula menyimpannya di dalam freezer hingga beku.
  • Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.
  • Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari atau cahaya langsung.

Jika Anda sudah tidak menggunakan obat ini, obat ini sebaiknya dibuang. Namun, jangan mencampurkan obat ini dengan sampah rumah tangga biasa. Jangan pula menyiramkan obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan air lainnya.

Meski hanya ada kemungkinan kecil bagi Anda membuang sampah obat ini, Anda harus mengetahui aturan dan tata cara pembuangan yang benar. Jika Anda tidak tahu, tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis zoladex untuk orang dewasa?

Dosis dewasa untuk kanker prostat

  • 3.6 miligram (mg) atau 10.8 mg disuntikkan ke dinding abdomen sekali.
  • Dosis 3.6 mg dilakukan setiap 28 hari sekali.
  • Dosis 10.8 mg dilakukan setiap 12 minggu sekali.

Dosis dewasa untuk endometriosis

  • 3.6 mg disuntikkan ke dinding abdomen sekali.
  • Dosis ini dapat dilakukan setiap 28 hari sekali.

Dosis dewasa untuk kanker payudara

  • 3.6 mg disuntikkan ke dinding abdomen sekali.
  • Dosis ini dapat dilakukan setiap 28 hari sekali.

Dosis dewasa untuk perdarahan (untuk menipiskan dinding rahim)

  • Satu atau dua kali dosis 3.6 mg yang disuntikkan ke dalam tubuh. Dosis pertama dan kedua harus diberi jeda 4 minggu.
  • Saat dosis pertama diberikan, operasi rahim harus dilakukan dalam kurun waktu 4 minggu. Sementara, setelah dosis kedua diberikan, operasi rahim dilakukan dalam kurun waktu 2-4 minggu setelah pemberian dosis.

Bagaimana dosis zoladex untuk anak-anak?

Dosis zoladex belum dapat ditentukan untuk anak-anak. Jika Anda ingin memberikan obat ini untuk anak, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu apa manfaat dan risiko penggunaan bagi anak.

Dalam dosis apa zoladex tersedia?

Zoladex tersedia dalam bentuk cairan injeksi. Dosis yang tersedia adalah 3.6 mg/depot.

Efek Samping

Apa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan zoladex?

Penggunaan zoladex juga dapat menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping ini dimulai dari yang sering muncul hingga yang jarang terjadi, tetapi ada beberapa orang yang mengalaminya.

Efek samping yang sering terjadi setelah menggunakan zoladex adalah:

  • Denyut jantung cepat atau tidak beraturan

Efek samping tersebut cenderung lebih sering terjadi dibanding efek samping lainnya. Sementara, ada juga efek samping ringan yang lebih jarang terjadi, seperti:

  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Mengantuk
  • Ruam kulit
  • Tulang terasa sakit saat awal-awal penggunaan obat
  • Mati rasa pada area kaki dan tangan
  • Dada terasa sesak
  • Kesulitan bernafas
  • Pingsan
  • Tekanan darah tinggi yang terjadi secara tiba-tiba

Pada wanita, efek samping ini mungkin terjadi walaupun jarang. Di antaranya:

  • Panik dan cemas
  • Suara menjadi lebih berat
  • Pertumbuhan rambut di area tubuh menjadi lebih cepat dan lebih banyak
  • Depresi
  • Perubahan suasana hati

Sementara pada pria, efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit di area dada
  • Sakit di selangkangan atau di bagian paha

Jika Anda mengalami gejala efek samping yang telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter dan dapatkan perawatan medis.

Peringatan & Pencegahan

Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan zoladex?

Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan zoladex, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui. Di antaranya:

  • Jangan menggunakan obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan yang berkaitan dengan hormon, seperti leuprolide (Lupron, Eligard, Viadur) nafarelin (Synarel), atau ganirelix (Antagon).
  • Jika Anda tidak yakin apakah obat ini aman untuk Anda gunakan, beri tahu dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, gangguan liver, serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, atau kelebihan berat badan.
  • Jika Anda hendak melakukan hubungan seksual saat berada di bawah pengaruh obat ini, jangan lupa untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.  Gunakan setiap kali Anda berhubungan seksual hingga 12 minggu setelah Anda berhenti menggunakan obat ini.
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui. Jika Anda mendadak hamil saat sedang menggunakan obat ini, beri tahu dokter.
  • Saat menggunakan obat ini, hindari kegiatan merokok karena dapat meningkatkan risiko pengeroposan tulang, stroke, dan penyakit jantung.
  • Obat ini dapat keluar melalui urine, tinja, dan muntah. Jika Anda sedang menggunakan obat ini, pastikan orang yang merawat Anda menggunakan sarung tangan saat sedang membersihkan kotoran Anda.
  • Saat Anda sedang menjalani penyesuaian hormon, mungkin ada beberapa kondisi tubuh yang baru muncul atau justru ada kondisi yang sudah lama ada namun semakin parah di awal terapi hormon.

Apakah zoladex aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Jika sedang hamil dan menyusui, jangan menggunakan zoladex. Pasalnya, zoladex dapat memberikan dampak negatif pada janin, sehingga saat lahir kemungkinan besar bayi akan terlahir cacat. Kemungkinan ini sangat mungkin terjadi pada bayi yang ibunya mengonsumsi zoladex saat sedang hamil.

Selain itu, obat ini juga dapat keluar melalui Air Susu Ibu (ASI) dan tidak sengaja dikonsumsi oleh bayi yang sedang menyusu. Untuk menghindari kemungkinan buruk terjadi, tanyakan terlebih dahulu manfaat dan risiko penggunaan obat ini pada dokter sebelum menggunakannya saat menyusui.

Interaksi

Obat-obatan apa yang dapat berinteraksi dengan zoladex?

Zoladex juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan. Interaksi yang terjadi dapat menjadi pertanda baik sekaligus buruk. Hal ini terjadi lantaran interaksi antar obat mungkin menjadi jenis pengobatan terbaik. Namun bisa jadi interaksi yang terjadi justru meningkatkan risiko efek samping dan mengubah cara kerja obat.

Berikut adalah beberapa jenis obat-obatan yang cukup sering berinteraksi dengan zoladex, di antaranya:

  • amlodipine
  • anastrozole
  • Arimidex (anastrozole)
  • bicalutamide
  • Casodex (biculatamide)
  • exemestane
  • Faslodex (fulvestrant)
  • gabapentin
  • ibuprofen
  • lisinopril
  • Lupron (leuprolide)
  • metformin
  • omeprazole
  • tamoxifen
  • tramadol
  • venlafaxine

Tidak semua interaksi yang bisa terjadi dengan zoladex tercantum dalam artikel ini. Untuk mengetahui apakah obat-obatan yang Anda gunakan dapat berinteraksi dengan zoladex atau tidak, catat segala jenis obat yang pernah atau sedang Anda gunakan.

Beri tahukan kepada dokter agar ia bisa membantu Anda mengatur dosis obat-obatan yang Anda gunakan. Jangan memulai, menghentikan, atau meningkatkan dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Apa makanan dan alkohol yang dapat berinteraksi dengan zoladex?

Obat-obat tertentu sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan atau saat memakan jenis makanan tertentu karena dapat terjadi interaksi. Mengonsumsi alkohol atau produk yang berasal dari tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi.

Obat ini memang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan alkohol karena dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Diskusikan dengan ahli kesehatan Anda untuk penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau produk yang berasal dari tembakau.

Apa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan zoladex?

Sama halnya dengan makanan dan obat-obatan, kondisi kesehatan yang Anda miliki juga dapat berinteraksi dengan zoladex. Interaksi yang terjadi mungkin meningkatkan risiko efek samping, mengubah cara kerja obat, atau memperparah kondisi kesehatan tersebut.

Berikut kondisi kesehatan yang mungkin berinteraksi dengan zoladex, seperti:

  • Hiperglikemia, yaitu tubuh mengalami kelebihan gula darah sehingga jumlahnya lebih dari batas wajar.
  • Tulang mengalami pengeroposan atau kekurangan zat mineral
  • Penyakit kardiovaskular
  • Penyakit jantung, seperti QTc Interval, yaitu penyakit jantung yang terjadi saat sistem elektrik jantung tidak bekerja dengan baik.

Beri tahu dokter seluruh kondisi kesehatan yang Anda miliki agar dokter bisa menyesuaikan dosis obat dengan kondisi kesehatan yang Anda miliki.

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan dalam kondisi gawat darurat atau overdosis?

Mengingat obat ini diberikan oleh ahli medis profesional, sangat kecil kemungkinan untuk mengalami overdosis. Tetapi, jika Anda merasa mengalami gejala overdosis, segera hubungi dokter.

Apa yang harus saya lakukan jika melewatkan satu dosis?

Jika Anda tidak sengaja melewatkan janji menggunakan obat dengan dokter, segera hubungi dokter Anda untuk membuat janji baru.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 19/03/2024

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan