Kecemasan berlebihan tentu bukan hal yang patut disepelekan, apalagi jika kondisi ini telah berkembang menjadi anxiety disorder. Beberapa obat telah diformulasikan untuk mengatasinya, salah satunya buspirone.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Kecemasan berlebihan tentu bukan hal yang patut disepelekan, apalagi jika kondisi ini telah berkembang menjadi anxiety disorder. Beberapa obat telah diformulasikan untuk mengatasinya, salah satunya buspirone.
Golongan obat: ansiolitik
Merek dagang buspirone: Xiety
Buspirone adalah obat yang digunakan untuk meredakan kecemasan.
Buspirone berbeda dengan golongan benzodiazepine atau obat antikecemasan lainnya. Pasalnya, obat ini hanya digunakan pada pengobatan gangguan kecemasan umum atau GAD.
Melansir dari laman National Alliance on Mental Illness, seseorang dianggap memiliki GAD jika mengalami kecemasan atau kekhawatiran berlebih setidaknya selama enam bulan.
Secara umum, obat ini bekerja dengan memengaruhi neurotransmitter, yaitu zat kimia pada otak yang bertugas untuk membawa sinyal antarsel saraf. Dengan begitu pikiran, Anda akan kembali jernih.
Buspirone hanya bisa didapat dengan resep dokter. Oleh karena itu, selalu ikuti aturan minum obat oleh dokter dan jangan pernah mengonsumsi lebih atau kurang dari dosis yang ditentukan.
Obat ini tersedia di Indonesia dalam bentuk tablet dengan komposisi buspirone hydrochloride atau buspirone HCl. Berikut dosisnya.
Dokter mungkin memberi dosis yang lebih rendah bagi pasien yang memiliki masalah hati dan ginjal.
Diperlukan setidaknya 3–4 minggu sampai pasien merasakan kinerja obat ini ini.
Jangan pernah menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter, bahkan walaupun Anda sudah merasa lebih baik.
Saat Anda ingin berhenti mengonsumsi obat ini, dokter akan mengurangi dosisnya secara perlahan alih-alih menghentikan penggunaannya secara mendadak.
Untuk mendapat hasil maksimal dalam penggunaan buspirone HCl, ada beberapa aturan pakai yang sebaiknya Anda patuhi.
Beberapa orang mungkin memiliki aturan pakai yang berbeda sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.
Berikut merupakan beberapa aturan pakai obat ini.
Sama seperti obat-obatan pada umumnya, penggunaan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan juga mungkin memberikan efek samping bagi beberapa orang.
Berikut adalah efek samping pengobatan yang sering ditemukan.
Jika kondisi di atas tidak juga membaik, segera hubungi dokter Anda. Jika beberapa gejala berikut juga muncul, sebaiknya segera hentikan pemakaian buspirone dan kunjungi rumah sakit terdekat.
Setiap orang mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda, termasuk yang tidak tertulis di atas.
Apabila Anda merasa tidak nyaman dengan efek samping yang ada setelah mengonsumsi buspirone, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter.
Selalu informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh. Pasalnya, kondisi Anda mungkin memengaruhi dosis obat yang akan diberikan.
Sebelum mengonsumsi buspirone, sampaikan pada dokter jika Anda memiliki riwayat kesehatan sebagai berikut.
Setelah mendapatkan obat, simpanlah pada suhu ruangan. Jauhkan obat dari cahaya langsung, tempat yang lembap, serta jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan Anda.
Jika obat sudah tidak dipakai atau masa berlakunya habis, jangan buang sembarangan. Konsultasikan pada apoteker untuk mengetahui cara membuang obat yang tepat.
Jangan pernah mengonsumsi buspirone selama kehamilan kecuali dengan saran dokter. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apakah buspirone obat yang perlu dihindari ibu hamil termasuk .
Aturan serupa juga berlaku jika Anda sedang menyusui, sebab belum ada penelitian yang mencukupi untuk menjelaskan keterkaitan obat ini dengan air susu ibu (ASI).
Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang atau pernah Anda konsumsi, termasuk obat-obatan herbal dan obat tanpa resep.
Penggunaan beberapa jenis obat secara bersamaan mungkin meningkatkan efek samping atau mengurangi manfaatnya.
Berikut beberapa jenis obat yang mungkin bereaksi dengan buspirone.
Jika Anda harus mengonsumsi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan buspirone, jangan menghentikan atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter.
Konsultasikan kepada dokter agar dokter dapat memberikan pengobatan berdasarkan pertimbangan risiko dan manfaat yang didapat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar