backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Delamanid

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 04/02/2022

    Delamanid

    Delamanid adalah obat yang digunakan untuk mengatasi tuberkulosis (TBC/TB). Obat ini umumnya dikonsumsi bersama obat antituberkulosis lain seperti rifampisin atau bedakuilin.

    Golongan obat: anti-infeksi khusus, antituberkulosis

    Merek dagang delamanid: Deltyba

    Apa itu obat delamanid?

    Delamanid adalah zat aktif dalam pengobatan baru untuk penyakit tuberkulosis (TBC). Obat yang dulunya disebut OPC-67683 ini termasuk ke dalam kelompok antibiotik nitroimidazol, bersama metronidazol dan tinidazol.

    Seperti obat anti-TBC lainnya, delamanid bekerja dengan membunuh bakteri penyebab TBC yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Obat ini mencegah pembentukan asam mikolat pada dinding sel bakteri sehingga bakteri menjadi lemah.

    Delamanid merupakan bagian dari pengobatan TBC lini kedua. Pengobatan ini diberikan bila bakteri TBC menjadi kebal terhadap obat-obatan lini pertama.

    Kondisi tersebut adalah multi-drug resistant tuberculosis (TB MDR) alias TB resisten obat. TB MDR biasanya terjadi karena pasien tidak mematuhi aturan minum obat TBC.

    Pasien TB MDR membutuhkan obat yang baru karena pengobatan sebelumnya tidak lagi bekerja.

    Dokter akan memberikan delamanid jika pasien telah kebal terhadap obat anti-TBC lini pertama (isoniazid dan rifampisin) atau obat dari kelompok fluorokuinolon dan obat anti-TBC suntik lini kedua. 

    Begitu Anda mengalami TB MDR, pengobatan biasanya akan menjadi lebih kompleks, memakan waktu lebih lama, dan memiliki efek samping yang lebih berat. Ini sebabnya pasien harus menjalani pengobatan TBC hingga tuntas.

    Sediaan dan dosis delamanid

    topiramat

    Karena terbatasnya data terkait efektivitas dan keamanan delamanid untuk anak-anak dan remaja, World Health Organization (WHO) sebelumnya hanya menyarankan pemberian obat ini untuk orang dewasa.

    Namun, pada 2016, WHO memperbarui aturan ini dan memperbolehkan pemberian delamanid untuk anak-anak dan remaja dengan pertimbangan manfaat obat ini lebih besar dari risikonya.

    Delamanid tersedia dalam bentuk tablet. Berikut dosis pemberiannya.

    Dosis untuk tuberkulosis resisten obat

    • Dewasa: 100 mg sebanyak 2 kali sehari selama 24 minggu dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.
    • Remaja usia 12–17 tahun: 100 mg sebanyak 2 kali sehari selama 6 bulan dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.
    • Anak-anak usia 6–11 tahun: 50 mg sebanyak 2 kali sehari selama 6 bulan dengan kombinasi obat anti-TBC lainnya.

    Aturan pakai delamanid

    Minumlah tablet delamanid dengan air persis seperti anjuran dokter. Jangan mengambil lebih atau kurang dari anjuran dosis atau meminumnya lebih sering daripada yang telah dokter sarankan.

    Apabila Anda lupa meminum obat TBC, segeralah minum begitu Anda ingat. Kecuali, sudah waktunya Anda mengonsumsi dosis selanjutnya. Jangan meminum dua dosis obat untuk mengganti dosis yang Anda lewatkan.

    Anda harus meminum delamanid secara rutin selama kurun waktu yang ditentukan. Lanjutkan penggunaan obat sesuai masa pakai yang tertera pada resep bahkan jika Anda merasa lebih baik.

    Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa anjuran dokter. Menghentikan dosis obat ini terlalu dini berisiko menyebabkan bakteri menjadi kebal obat (resisten) dan semakin sulit untuk ditangani.

    Efek samping delamanid

    penyebab sakit perut berkepanjangan

    Obat antituberkulosis bisa menimbulkan efek samping, tetapi tidak semua orang akan mengalaminya. Beberapa contoh efek samping obat anti-TBC yang satu ini antara lain:

    • mual dan muntah,
    • sakit perut,
    • diare,
    • sakit kepala,
    • gemetar,
    • pusing,
    • nyeri sendi atau otot,
    • penurunan nafsu makan,
    • susah tidur, dan
    • jantung berdebar.

    Ada pula risiko munculnya reaksi alergi yang harus mendapatkan penanganan dengan segera, seperti:

    • ruam,
    • gatal-gatal,
    • demam,
    • mual dan muntah, serta
    • pembengkakan pada mata, wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.

    Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai delamanid

    Sebelum menggunakan delamanid, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

    • Alergi terhadap delamanid atau bahan-bahan lain yang terkandung dalam obat ini.
    • Memiliki kadar albumin, kalium, dan magnesium yang rendah dalam darah.
    • Mengonsumsi obat yang meningkatkan enzim hati, seperti karbamazepin.
    • Memiliki riwayat gangguan jantung, detak jantung yang rendah, atau serangan jantung.
    • Pernah mengalami gangguan liver serius setelah mengonsumsi obat apa pun.
    • Pernah atau sedang mengalami gangguan pada ginjal.

    Jika Anda tidak bisa memastikan apakah Anda memiliki kondisi tersebut, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Apakah delamanid aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    tips meminum vitamin untuk ibu hamil

    US Food and Drug Administration (FDA) yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) sejauh ini baru menyetujui penggunaan delamanid untuk kondisi tertentu.

    Laporan terkait efek delamanid terhadap ibu hamil, ibu menyusui, janin, dan kualitas air susu ibu (ASI) juga sangat terbatas. Selain itu, European Medicines Agency (EMA) menyatakan bahwa obat ini mungkin bisa berbahaya pada janin.

    Oleh sebab itu, Anda harus memberi tahu dokter bila sedang hamil, berencana hamil, atau akan menyusui. Dokter akan mempertimbangkan apakah manfaat obat ini bagi Anda lebih besar dari risikonya.

    Interaksi dengan obat lain

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping obat yang serius. Beberapa jenis obat atau zat yang mungkin berinteraksi dengan delamanid antara lain:

    Delamanid mungkin juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan atau zat lain, termasuk obat-obatan tanpa resep.

    Delamanid merupakan obat untuk mengatasi tuberkulosis. Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda untuk meminimalisasi risiko efek sampingnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 04/02/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan