backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vincristine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 04/07/2022

Vincristine

Prosedur kemoterapi dapat dilakukan dengan beberapa macam obat, tergantung jenis kanker yang ditangani. Salah satu obat kemoterapi, yaitu vincristine. Obat ini dapat digunakan untuk menangani beberapa jenis kanker. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Golongan obat: Kemoterapi sitotoksik

Merek obat: Vincristine Sulfate, Rasteo, Vincristine Kalbe, DBL Vincristine Sulfate, Vistin

Apa itu vincristine?

epirubicin

Vincristine atau vinkristin adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk menangani beberapa jenis kanker.

Obat ini biasanya digunakan sebagai obat kombinasi bersama dengan obat-obatan kemoterapi lainnya.

Vincristine umumnya digunakan dalam penanganan leukemia, limfoma Hodgkin, dan limfoma non-Hodgkin.

Namun, vinkristin juga bisa digunakan sebagai pengobatan tumor Wilms, neuroblastoma, dan rhabdomyosarcoma.

Obat ini termasuk ke dalam jenis alkaloid vinca. Dalam mengatasi kanker, obat ini bekerja dengan menghambat atau menghentikan pertumbuhan dan pembelahan sel kanker di dalam tubuh.

Dosis obat vincristine

Vincristine tersedia dalam cairan injeksi 1 mg/mL. Adapun dosis vincristine akan disesuaikan dengan kondisi yang ditangani dan usia pasien.

Namun, secara umum, untuk mengobati leukemia limfoblastik akut, leukemia mieloid akut, tumor otak, penyakit Hodgkin, limfoma non-hodgkin, neuroblastoma, tumor Wilms, dan kanker paru dengan sel kecil, berikut adalah gambaran dosisnya.

  • Dosis dewasa: 1,4-1,5 mg/m2 luas permukaan tubuh satu kali seminggu dengan dosis maksimal 2 mg per minggu.
  • Dosis anak-anak: 1,5-2 mg/m2 luas permukaan tubuh satu kali seminggu. Untuk pasien dengan berat badan ≤10 kg, dosis awal, yaitu 0,05 mg/kg satu kali seminggu dengan dosis selanjutnya sesuai tingkat toleransi pasien terhadap obat. 

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat vincristine

Sehari sebelum diberikan vincristine, perawat akan mengambil sampel darah Anda untuk melihat apakah kadar sel darah Anda aman untuk menjalani kemoterapi.

Obat ini diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah oleh seorang perawat kesehatan profesional yang berpengalaman dalam melakukan prosedur kemoterapi.

Perawat bisa memberikan obat ini melalui tiga alat berikut.

  • Kanula, yaitu selang tipis dan pendek yang dimasukan ke dalam pembuluh darah pada lengan atau tangan.
  • Selang pusat, yaitu selang halus yang dimasukan ke dalam pembuluh darah di bawah kulit dada.
  • Selang PICC, yaitu selang halus yang dimasukan melalui pembuluh darah pada lengan hingga mencapai pembuluh darah di dada.

Perawat akan memberikan obat ini melalui infus tetes selama 5-10 menit. Anda mungkin juga akan diberikan cairan tetes melalui infus sebelum dan sesudah kemoterapi.

Obat ini diberikan sesuai jadwal yang diarahkan oleh dokter Anda. Dosis didasarkan pada kondisi medis, ukuran tubuh, dan respons Anda terhadap pengobatan.

Dokter mungkin perlu menunda pengobatan atau mengganti dosis jika Anda mengalami efek samping tertentu dari obat ini.

Segera beri tahu dokter apa saja yang Anda alami atau rasakan selama menjalani pengobatan.

Dokter mungkin akan memberikan Anda obat pencahar atau laksatif untuk mencegah sembelit selama pengobatan dilakukan.

Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin selama menggunakan obat ini untuk memantau perkembangan kondisi Anda.

Efek samping vincristine

paclitaxel

Vincristine hanya boleh diberikan melalui pembuluh darah.

Namun, ada risiko obat ini bocor atau terserap ke dalam jaringan di sekitar pembuluh darah dan menyebabkan efek samping berupa iritasi atau kerusakan pada jaringan.

Kondisi tersebut dapat ditandai dengan gejala pada area yang disuntikan yang meliputi berikut ini.

  • Nyeri.
  • Gatal.
  • Kemerahan.
  • Melepuh.
  • Luka.

Selain itu, obat ini bisa menimbulkan efek samping lainnya karena bisa memengaruhi pertumbuhan dan fungsi sel tubuh yang normal.

Segera hubungi dokter jika efek samping berikut ini terjadi cukup parah atau tidak kunjung reda.

  • Mual dan muntah.
  • Sariawan pada mulut dan tenggorokan.
  • Penurunan nafsu makan atau berat badan.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Rambut rontok.

Meski aman dilakukan, vincristine juga berisiko menyebabkan efek samping yang lebih serius. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami efek samping sebagai berikut.

  • Ruam.
  • Gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Sembelit.
  • Peningkatan atau penurunan kadar urine.
  • Pembengkakan pada wajah, lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bagian bawah.
  • Perdarahan atau memar.
  • Kelelahan atau kelemahan tubuh.
  • Nyeri, mati rasa, sensasi panas atau kesemutan pada tangan atau kaki.
  • Kesulitan berjalan.
  • Nyeri otot atau sendi.
  • Gangguan penglihatan, termasuk kebutaan.
  • Gangguan pendengaran.
  • Pusing.
  • Tidak mampu menggerakan otot atau merasakan bagian tertentu tubuh.
  • Suara serak atau sulit berbicara keras.
  • Kejang.
  • Nyeri rahang.
  • Demam, radang tenggorokan, menggigil, atau gejala infeksi lainnya.

Obat ini juga bisa meningkatkan risiko timbulnya sel kanker lainnya. Konsultasikan kepada dokter terkait risiko apa saja yang mungkin Anda alami.

Daftar tersebut mungkin tidak mencakup semua kemungkinan efek samping. Jika Anda mengalami efek samping lain yang tidak tercantum di atas, segera hubungi dokter Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat vincristine

Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap vinkristin atau obat-obatan lainnya, termasuk yang terkandung dalam cairan injeksi ini.

Beri tahu pula kepada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk vitamin, suplemen dan obat herbal.

Selain itu, Anda pun sebaiknya memberi tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit tertentu, terutama yang di bawah ini.

  • Penyakit saraf atau otot.
  • Asam urat.
  • Batu ginjal.
  • Gangguan pernapasan.
  • Penyakit liver.
  • Penyumbatan usus.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Infeksi.

Beri tahu dokter jika Anda akan atau pernah menjalani terapi radiasi (sinar X).

Perlu diketahui bahwa vincristine bisa memengaruhi siklus menstruasi pada wanita dan mungkin menghentikan produksi sperma secara sementara atau permanen pada pria.

Jangan menyetir kendaraan atau mengendalikan alat berat selama menggunakan obat ini karena adanya risiko efek samping yang mungkin memengaruhi kemampuan Anda.

Cara penyimpanan vincristine

Simpan vincristine dalam tempat dengan suhu yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Simpan obat di tempat yang aman. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali bila diinstruksikan. Buang obat bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada dokter atau apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah vincristine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

vaksin COVID-19 ibu hamil

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti positif dari risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa obat ini bisa berbahaya bagi janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Wanita yang sedang atau berpotensi hamil tidak disarankan menggunakan obat ini. Segera beri tahu dokter jika Anda hamil atau diduga hamil saat menggunakan obat ini. 

Gunakan alat kontrasepsi yang sesuai selama menggunakan obat ini untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Tidak ada data mengenai apakah vincristine dapat disalurkan melalui ASI. Namun, ibu sebaiknya berhenti menyusui saat menjalani pengobatan dengan vinkristin. 

Apalagi, banyak obat yang dapat disalurkan lewat ASI dan karena potensi efek samping yang serius pada bayi menyusui,

Interaksi obat vincristine dengan obat lainnya

Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu.

Namun, menggunakan kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda.

Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan vinkristin.

  • Isoniazid.
  • Mitomycin-C.
  • Itraconazole atau fluconazole.
  • L-asparaginase.
  • Obat yang menimbulkan gangguan buang air kecil (BAK).
  • Dactinomycin.
  • Obat antikanker yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran atau keseimbangan tubuh.
  • Obat yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf, seperti kesulitan berjalan, kesemutan, atau mati rasa.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal) serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 04/07/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan