backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vaksin Tetanus Toxoid (Vaksin TT)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/07/2023

Vaksin Tetanus Toxoid (Vaksin TT)

Pemberian vaksin merupakan salah satu cara mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk tetanus. Vaksin tetanus disebut dengan tetanus toxoid atau vaksin TT.

Pemberian vaksin TT pada umumnya disarankan sejak kecil, tetapi orang dewasa pun tetap bisa mendapatkannya. Simak informasi berikutnya di bawah ini.

Golongan obat: serum

Merk dagang vaksin TT: Hexaxim, Pentaxim, Vaksin TT, Bio TD, Infanrix Hexa, Tetraxim, Bio-TT, Adacel, Vaksin DTP (DTP Vaccine), dan lain-lain.

Apa itu tetanus toxoid?

suntik tetanus

Tetanus toxoid atau vaksin tetanus (vaksin TT) adalah suntikan yang diberikan untuk mencegah penyakit tetanus.

Vaksin TT memberikan perlindungan dengan cara merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi Anda dari infeksi bakteri Clostridium tetani.

Vaksin TT dapat diberikan dalam bentuk tunggal maupun kombinasi. Vaksin kombinasi artinya suntikan yang Anda terima bisa digunakan untuk mencegah beberapa penyakit sekaligus.

Selain diberikan sebagai upaya pencegahan tetanus, vaksin TT juga dapat diberikan dalam penanganan luka yang berisiko tinggi.

Pemberian vaksin tetanus di Indonesia direkomendasikan sejak anak-anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.

Vaksin booster juga perlu diberikan saat anak berusia 18 bulan, 5–7 tahun, dan 10–18 tahun. Setelahnya, vaksin dapat diperbarui setiap 10 tahun.

Tahukah Anda?

Vaksin tetanus toxoid yang diberikan pada anak-anak umumnya merupakan jenis vaksin kombinasi.
Selain tetanus, vaksin kombinasi tersebut juga dapat mencegah difteri dan batuk rejan.

Dosis vaksin tetanus toksoid

Meskipun direkomendasikan bagi anak-anak, ada juga pemberian suntik tetanus untuk orang dewasa.

Melansir dari MIMS Indonesia, berikut adalah dosis vaksin tetanus toxoid untuk pencegahan dan penanganan luka.

Profilaksis intramuskular (tetanus dalam penanganan luka)

  • Dewasa (pasien tidak diimunisasi, imunisasi sebagian, riwayat imunisasi tidak jelas, atau imunisasi lengkap di atas 10 tahun sejak dosis terakhir): 0,5 ml (≥40 IU).
  • Imunisasi aktif (pencegahan tetanus)

    • Dewasa: dosis pertama 0,5 ml, dosis kedua (selang 4–8 minggu) 0,5 ml, dan dosis ketiga (selang 6–12 bulan sejak dosis dua) 0,5 ml. Dosis booster diberikan setiap 10 tahun sebanyak 0,5 ml.

    Pemberian vaksin tetanus untuk penanganan luka umumnya dikombinasikan dengan pemberian suntikan human tetanus immunoglobulin.

    Aturan pakai tetanus toxoid

    Pemberian vaksin untuk mencegah tetanus maupun menangani luka hanya bisa dilakukan oleh dokter atau tenaga medis profesional lainnya.

    Jika Anda telah dijadwalkan untuk menerima vaksin booster, pastikan Anda datang pada waktu yang sudah ditentukan.

    Dokter atau tenaga medis lainnya yang bertugas akan menyuntikkan tetanus toxoid pada lengan Anda, tepatnya pada otot deltoid.

    Sementara itu, dosis vaksin untuk penanganan luka mungkin ditentukan berdasarkan kondisi luka Anda. Konsultasikanlah dengan dokter yang bertugas untuk mendapatkan dosis yang tepat.

    Efek samping vaksin TT

    Pemberian vaksin juga bisa menimbulkan efek samping bagi beberapa orang, termasuk vaksin tetanus.

    Berikut adalah efek samping vaksin tetanus toksoid yang paling umum dan akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan tambahan.

    • Ruam kulit.
    • Nyeri otot.
    • Rasa hangat pada kulit.
    • Kemerahan pada kulit.

    Segera hubungi dokter jika berbagai kondisi di atas tidak juga membaik atau justru diikuti efek samping berat seperti:

    • reaksi anafilaksis (alergi berat),
    • kejang,
    • mual,
    • sakit kepala,
    • kelelahan,
    • tekanan darah rendah,
    • demam,
    • biduran, dan
    • perasaan ingin pingsan.

    Setiap orang bisa merasakan efek samping yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi Anda usai menerima vaksin, segera beritahu dokter.

    Peringatan dan perhatian saat pakai tetanus toksoid

    vaksinasi covid-19

    Selalu sampaikan kondisi medis Anda pada dokter sebelum menerima vaksin tetanus toxoid.

    Berikut adalah beberapa kondisi yang akan menjadi pertimbangan sebelum dokter memberikan vaksin.

    • Gangguan darah seperti trombositopenia.
    • Defisiensi vitamin K.
    • Masalah pernapasan.
    • Infeksi akut.
    • Demam.
    • Pasien kemoterapi/terapi radiasi.
    • HIV.

    Apabila tidak digunakan, cairan vaksin tetanus toksoid perlu disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 2– 8°C, tetapi tidak boleh sampai beku.

    Jauhkan vaksin TT dari paparan sinar matahari langsung. Botol multidosis yang sudah terbuka dapat disimpan hingga empat minggu.

    Apakah vaksin tetanus toxoid aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Tidak perlu khawatir jika Anda perlu menerima vaksin tetanus saat hamil, sebab vaksin ini aman untuk ibu dan janin. Umumnya, vaksin TT diberikan saat usia kehamilan memasuki 27–36 minggu.

    Jika ibu hamil belum pernah mendapatkan vaksin tetanus sama sekali, ia mungkin akan menerima dosis vaksin yang lebih banyak.

    Sementara itu, meskipun belum ada studi yang memadai, vaksin yang aman bagi ibu hamil pada umumnya juga aman bagi ibu menyusui.

    Selalu sampaikan kepada dokter mengenai status kehamilan atau menyusui Anda sebelum menerima vaksin apa pun.

    Interaksi vaksin TT dengan obat lain

    Penggunaan beberapa jenis obat, termasuk vaksin, dalam waktu yang bersamaan dikhawatirkan dapat mengurangi kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping.

    Melansir dari laman Mayo Clinic, antibiotik siklosporin dan kloramfenikol merupakan dua jenis obat yang dapat bereaksi dengan tetanus toksoid.

    Pasien yang sedang menjalani terapi dengan antikoagulan juga berisiko mengalami perdarahan jika menerima vaksin TT pada waktu yang bersamaan.

    Oleh karena itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang atau pernah Anda konsumsi, termasuk obat tanpa resep, obat herbal, suplemen, vaksin, dan vitamin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/07/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan