Pramipexole (pramipeksol) adalah obat untuk penyakit Parkinson. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Pramipexole (pramipeksol) adalah obat untuk penyakit Parkinson. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
Golongan obat: antiparkinson
Merek dagang: Sifrol ER, Pramifrol ER, Sifrol, Treatson, dan Pramivex.
Pramipexole adalah obat untuk membantu tubuh bergerak serta menurunkan tremor, kekakuan, gerakan melambat, dan masalah keseimbangan pada pengidap penyakit Parkinson.
Obat ini bisa diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan pengobatan lainnya.
Pramipeksol juga digunakan untuk mengobati restless legs syndrome (RLS) yang menyebabkan dorongan luar biasa untuk menggerakkan kaki.
Gejala biasanya terjadi pada malam hari bersama dengan perasaan tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki.
Obat ini dapat mengurangi gejala tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur.
Pramipexole merupakan agonis dopamin yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat dopamin di otak.
Menurut situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sediaan yang mengandung pramipexole di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet biasa dan tablet lepas lambat.
Saat digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, tablet biasa dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari dan tablet lepas lambat diminum sebanyak sekali sehari.
Untuk penyembuhan restless legs syndrome, konsumsi obat tablet biasa sebanyak sekali sehari pada waktu 2 – 3 jam sebelum tidur.
Obat sediaan tablet lepas lambat tidak digunakan untuk mengobati restless legs syndrome.
Dosis pramipexole perlu diatur agar Anda terhindar dari overdosis. Berikut dosis yang diberikan berdasarkan keluhan yang muncul.
Sebagai obat Parkinson dosis obat diberikan dalam bentuk pramipexole dihydrochloride monohydrate.
Bila dikombinasikan dengan obat levodopa, berikan dosis awal untuk orang dewasa sebesar 0,125 mg sebanyak tiga kali sehari pada minggu pertama.
Lalu, lanjutkan pengobatan dengan dosis sebesar 0,25 mg tiga kali sehari pada minggu kedua. Pada minggu ketiga, dosis pun bertambah menjadi 0,5 mg.
Untuk kondisi ini, minum obat tiga kali sehari.
Dosis harian bisa ditingkatkan menjadi 0,75 mg dalam jangka waktu seminggu. Dosis maksimal sebesar 4,5 mg per hari.
Untuk obat pramipexole dihydrochloride monohydrate, berikan dosis sebesar 0,125 mg sebanyak sekali sehari setiap 2 – 3 jam sebelum tidur.
Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan hingga 0,25 mg setiap 4 – 7 hari. Dosis maksimal adalah 0,75 mg per hari.
Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Meski demikian, meminum obat dengan makanan membantu mencegah mual yang mungkin muncul akibat obat ini.
Obat dengan sediaan tablet pelepasan lambat tidak dikonsumsi untuk mengobati restless legs syndrome.
Telan obat menggunakan air. Jangan kunyah, belah, atau hancurkan obat dengan sediaan sediaan tablet pelepasan lambat.
Berikut adalah efek samping pramipexole yang sangat umum dan sering terjadi.
Jangan konsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi obat pramipeksol atau bahan-bahan lain yang terkandung di dalam komposisi obat ini.
Sebelum konsumsi obat ini, beri tahu dokter jika Anda mengalami atau memiliki riwayat kondisi berikut.
Anda tidak perlu menyimpan obat ini di ruangan atau suhu tertentu.
Jika Anda sedang hamil, menyusui, menduga hamil, atau merencanakan kehamilan, tanyakan dokter terkait minum obat saat hamil.
Efek terhadap janin belum diketahui. Untuk itu, hindari obat ini saat Anda hamil, kecuali bila dokter meresepkannya.
Obat ini bisa mengurangi produksi ASI dan terserap ke dalamnya.
Jika pramipexole harus Anda minum obat saat menyusui, pastikan Anda berhenti menyusui.
Hindari konsumsi obat ini bersamaan dengan obat antipsikotik lainnya.
Ada pula beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan pramipexole. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat:
Pramipexole adalah obat untuk mengobati penyakit Parkinson dan restless legs syndrome. Pastikan Anda mendapatkan resep dokter sebelum mendapatkan obat ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar