Masalah kulit tak hanya bisa disebabkan oleh jamur, tapi juga bakteri. Salah satu obat topikal antibakteri yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit adalah mupirocin (muprirosin).
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Masalah kulit tak hanya bisa disebabkan oleh jamur, tapi juga bakteri. Salah satu obat topikal antibakteri yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit adalah mupirocin (muprirosin).
Ketahui informasi seputar dosis, efek samping, dan interaksi obatnya dalam penjelasan berikut.
Golongan obat: obat topikal antibakteri.
Merek dagang: Bactoderm,Mertus, Mupicor, Mupirocin, Mupipro, dan Pirotop.
Mupirocin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa jenis infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri, salah satunya infeksi kulit impetigo.
Antibiotik ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri dan tidak efektif dalam mengatasi masalah kulit akibat jamur.
Selain itu, menurut jurnal Frontiers in Pharmachology (2022), mupirosin dapat meningkatkan produksi protein keratin pada sel keratinosit selama proses penyembuhan.
Keratin merupakan komponen utama epidermis yang terus tumbuh menggantikan sel-sel kulit mati.
Tak hanya digunakan untuk melawan infeksi kulit, obat ini juga bisa mengatasi infeksi bakteri pada hidung, terutama yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.
Di Indonesia, obat mupirocin tersedia dalam bentuk obat topikal berupa salep dengan dosis 2%, yaitu 20 mg per 1 g salep.
Dokter akan meresepkan obat ini dengan dosis yang sesuai kondisi kesehatan, umur, dan keparahan gejala.
Berikut dosis umum mupirosin sesuai untuk infeksi kulit oleh bakteri.
Penggunaan krim mupirosin pada anak usia di bawah 1 tahun perlu perhatian ekstra karena berisiko tertelan atau mengenai hidung dan mata.
Penggunaan obat ini memerlukan resep dokter, sehingga pastikan Anda mengikuti petunjuk yang disarankan dokter atau apoteker.
Berikut ini beberapa aturan pakai mupirosin yang tertera pada label kemasan obat.
Tidak mengikuti aturan pakai obat mupirosin dapat mengurangi efektivitas atau menimbulkan efek samping.
Sebagaimana obat-obatan lainnya, mupirosin juga memiliki kemungkinan efek samping obat yang perlu diperhatikan.
Meski demikian, tidak semua orang akan mengalami efek samping obat ini.
Mengutip dari situs EMC, berikut ini sejumlah efek samping ringan yang mungkin muncul.
Selain itu, ada pula efek samping yang sangat jarang terjadi, tetapi tetap perlu Anda waspadai.
Segera datangi fasilitas kesehatan terdekat bila Anda mengalami efek samping di atas.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan salep. Beri tahu bila Anda memiliki kondisi berikut.
Beritahu dokter Anda jika kondisi kulit tidak membaik setelah 3 – 5 hari perawatan dengan krim mupirocin.
Belum ada penelitian pada manusia yang menguji risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Beberapa penelitian yang ada masih menggunakan hewan uji untuk mengetahui efektivitas dan risiko obat.
Karena minimnya bukti ilmiah ini, ibu hamil atau ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Belum diketahui adanya interaksi obat lain dengan mupirocin.
Namun, bukan berarti Anda bisa bebas menggunakan salep ini dengan obat-obatan lain.
Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep, nonresep, suplemen, serta produk herbal, dan konsultasikan pada dokter spesialis kulit atau apoteker.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar