backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Erlamycetin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 15/01/2024

Erlamycetin

Erlamycetin adalah salah satu jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Namun, sebelum menggunakan obat ini ada baiknya untuk mengetahui kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya di bawah ini.

Golongan obat: antibiotik

Kandungan obat: Chloramphenicol 

Apa itu obat Erlamycetin?

brinzolamide

Erlamycetin adalah salah satu merek dagang obat yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi akibat bakteri. Obat ini mengandung chloramphenicol yang bersifat bakteriostatik. 

Dengan begitu, Erlamycetin dapat menghambat produksi protein pada bakteri, sehingga memiliki manfaat untuk membantu menghentikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri penyebab infeksi. 

Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi mata, seperti konjungtivitis. Namun selain kegunaan tersebut, Erlamycetin terkadang digunakan oleh dokter untuk mengobati infeksi telinga. 

Mengingat tergolong sebagai obat antibiotik, obat ini tidak dapat dibeli secara bebas di apotik, sehingga memerlukan resep dari dokter untuk menggunakannya. 

Sediaan dan dosis obat Erlamycetin

Obat Erlamycetin yang diproduksi oleh Erlangga Edi Laboratories (ERELA) tersedia dalam bentuk salep mata, obat tetes mata, hingga obat tetes telinga. 

Untuk menggunakan obat ini, perlu disesuaikan dengan jenis sediaan obat dan kondisi pasien. Namun, berikut ini adalah dosis umum obat Erlamycetin yang mungkin diberikan oleh dokter sesuai jenisnya.

1. Salep mata

Melansir National Health Service UK, bila Anda menggunakan obat Erlamycetin dalam bentuk salep mata dengan kandungan chloramphenicol 1%, oleskan pada mata kira-kira 1 cm pada area yang terdampak. 

Gunakan obat ini setiap 3—4 jam sekali atau sesuai anjuran dari dokter. Durasi penggunaan obat ini, yaitu 5 hari. 

2. Tetes mata 

Untuk menggunakan Erlamycetin dalam sediaan tetes mata dengan kandungan chloramphenicol 0,5%, teteskan sebanyak 1—2 tetes ke mata yang terdampak setiap 2 jam selama 2 hari pertama saat kondisi terbangun.

Lalu, pada hari ketiga hingga berikutnya, gunakan obat tetes mata ini setiap 4 jam sekali atau sesuai dengan petunjuk dari dokter. Durasi penggunaan obat ini, yaitu 5 hari. 

3. Tetes telinga 

Untuk menggunakan obat Erlamycetin dalam bentuk tetes telinga dengan kandungan chloramphenicol 5% atau 10%, teteskan pada telinga 3—4 tetes pada telinga yang sakit sebanyak 2–3 kali sehari atau sesuai anjuran dari dokter. 

Durasi penggunaan obat ini, yaitu 7 hari atau 1 minggu. Jangan menggunakan obat ini lebih lama kecuali atas saran dari dokter. 

Yang perlu diingat, gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk atau saran dari dokter. Hindari penggunaan obat ini dalam dosis yang lebih banyak atau lebih sedikit dari yang direkomendasikan oleh dokter. 

Efek samping obat Erlamycetin

cara pakai salep mata

Meski jarang terjadi, Erlamycetin juga merupakan obat yang berpotensi menimbulkan efek samping sama seperti obat lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi. 

  • Ruam pada kulit
  • Sulit bernapas, sesak. 
  • Bengkak pada mulut, wajah, bibir. 
  • Demam. 
  • Sakit tenggorokan. 
  • Mata merah dan gatal. 
  • Sensasi terbakar pada mata. 
  • Mual dan muntah. 
  • Pusing. 
  • Lelah dan lemas. 
  • Kebingungan. 
  • Perubahan suasana hati. 
  • Diare. 

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada juga beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. 

Oleh karena itu, bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan kepada dokter atau apoteker Anda. 

Peringatan dan perhatian saat pakai obat Erlamycetin

Sebelum menggunakan obat ini, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan segala manfaat dan risiko yang ada. Pasalnya, obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. 

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat ini. 

  • Obat Erlamycetin bisa menimbulkan kontraindikasi pada orang yang memiliki alergi terhadap komponen obat yang terkandung di dalamnya, yaitu chloramphenicol. 
  • Hindari penggunaan obat ini dalam jangka panjang. Gunakan sesuai dengan jangka waktu sesuai dengan resep dari dokter. 
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Anda perlu membicarakan manfaat dan risiko penggunaan obat ini saat hamil. 
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui. Pasalnya, Anda perlu mengetahui kemungkinan risiko obat terserap ke dalam ASI. 

Mungkin ada beberapa hal yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki pertanyaan lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. 

Nantinya dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap, termasuk keamanan dan interaksi dari obat ini. 

Bagaimana cara menyimpan obat Erlamycetin?

Cara paling baik untuk menyimpan obat Erlamycetin adalah disimpan pada suhu ruangan dan jauhkan dari cahaya matahari langsung. 

Hindari menyimpannya dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi atau bahkan dibekukan di dalam kulkas. 

Anda juga bisa membaca instruksi penyimpanan yang tersedia di kemasan produk atau tanyakan langsung pada apoteker Anda. 

Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Bila sudah tidak terpakai atau kedaluwarsa, sebaiknya buang obat Anda. 

Jangan membuang obat-obatan ke toilet atau saluran pembuangan, kecuali hal tersebut telah diinstruksikan oleh dokter atau apoteker Anda. 

Konsultasikan dengan apoteker untuk mengetahui bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat Erlamycetin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

phenylephrine tetes mata

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat Erlamycetin pada ibu hamil. 

Sebaiknya konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sebelum mengonsumsi obat ini. 

Sementara pada ibu menyusui, tidak diketahui secara pasti juga apakah obat ini dapat diserap ASI atau bahkan dapat membahayakan bayi. 

Namun, bila ada riwayat keluarga dengan kelainan darah apa pun, termasuk anemia aplastik. Anda mungkin disarankan untuk tidak menggunakan obat ini.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi obat Erlamycetin dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau bahkan meningkatkan risiko efek samping yang serius. 

Oleh karena itu, beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain yang diresepkan atau tidak diresepkan oleh dokter. 

Obat Erlamycetin dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut ini. 

  • Obat kanker, seperti cyclophosphamide
  • Obat-obat untuk sistem kekebalan tubuh, seperti azathioprine, yang biasanya diresepkan untuk rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, atau bila Anda pernah menjalani transplantasi ginjal. 

Sementara untuk penggunaan dengan obat herbal atau suplemen, tidak penelitian yang memadai yang menyatakan bahwa obat Erlamycetin aman dikonsumsi bersamaan dengan obat herbal lainnya. 

Oleh karena itu, sebaiknya beri tahu dokter atau apoteker Anda bila sedang mengonsumsi obat lain, termasuk obat herbal, vitamin, atau suplemen. 

Kesimpulan

  • Erlamycetin adalah salah satu jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.
  • Obat ini mengandung chloramphenicol yang dapat menghambat produksi protein pada bakteri, sehingga membantu menghentikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri penyebab infeksi.
  • Erlamycetin tersedia dalam bentuk salep mata, obat tetes mata, hingga obat tetes telinga.
  • Penggunaan obat ini perlu disesuaikan dengan kondisi pasien dan harus digunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 15/01/2024

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan