backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Deksmedetomidin (Dexmedetomidine)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 03/12/2021

    Deksmedetomidin (Dexmedetomidine)

    Obat bius atau sedatif bekerja dalam memberikan efek sedasi atau penenang selama prosedur medis berlangsung. Deksmedetomidin adalah salah satu obat yang umumnya digunakan.

    Golongan obat: sedatif

    Merek dagang deksmedetomidin: Neodex OP, Precedex, Icunes, Kabimidine

    Apa itu obat deksmedetomidin?

    Deksmedetomidin (dexmedetomidine) adalah jenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat sedatif.

    Obat sedatif bekerja dengan memberikan efek tenang, mengantuk, hingga tidak sadarkan diri pada pasien yang mendapatkan perawatan intensif atau pembedahan di rumah sakit.

    Selain itu, dexmedetomidine dapat diberikan apabila Anda yang membutuhkan ventilator atau alat bantu pernapasan.

    Sebelum menggunakan ventilator, terlebih dahulu dokter melakukan intubasi, yakni prosedur pemasangan tabung pernapasan melalui mulut ke dalam jalan napas.

    Tabung selanjutnya akan dipasang ke ventilator untuk memompa udara secara perlahan ke paru-paru dan mengontrol pernapasan pasien.

    Sedasi dengan deksmedetomidin dapat membantu Anda tetap rileks dan nyaman saat ventilator dan selang terpasang.

    Dosis deksmedetomidin

    Deksmedetomidin harus diberikan sebagai infus intravena menggunakan alat infus terkontrol.

    Sebelum pemberian obat, dexmedetomidine harus diencerkan dalam larutan glukosa 50 mg/ml (5%), Ringer, manitol, atau natrium klorida 9 mg/ml (0,9%).

    Hal ini agar dosis untuk mencapai konsentrasi yang diperlukan, baik itu 4 mg/ml atau 8 mg/ml.

    Induksi sedasi unit perawatan intensif

    • Dewasa: dosis awal 1 mcg/kg selama 10 menit.
    • Lansia > 65 tahun: pengurangan dosis awal harus dipertimbangkan.
    • Pasien gangguan fungsi hati: pengurangan dosis awal harus dipertimbangkan.
    • Pasien yang beralih dari anestesi lain: dosis awal mungkin tidak diperlukan.

    Pemeliharaan sedasi unit perawatan intensif

    • Dewasa: dosis pemeliharaan 0,6–0,7 mcg/kg/jam. Tingkat dosis pemeliharaan harus disesuaikan untuk mencapai tingkat sedasi yang diinginkan.
    • Lansia > 65 tahun: pengurangan dosis pemeliharaan harus dipertimbangkan.
    • Pasien gangguan fungsi hati: pengurangan dosis pemeliharaan harus dipertimbangkan.

    Induksi sedasi pembedahan

  • Dewasa: dosis awal 1 mcg/kg selama 10 menit. Untuk prosedur yang kurang invasif, seperti bedah mata, dosis awal 0,5 mcg/kg selama 10 menit mungkin cocok.
  • Pasien intubasi fiberoptik: dosis awal 1 mcg/kg selama 10 menit.
  • Lansia > 65 tahun: pengurangan dosis awal harus dipertimbangkan.
  • Pasien gangguan fungsi hati: pengurangan dosis awal harus dipertimbangkan.
  • Pemeliharaan sedasi pembedahan

    • Dewasa: dosis pemeliharaan umumnya 0,6–0,7 mcg/kg/jam dan bisa disesuaikan mulai dari 0,2–1 mcg/kg/jam. Tingkat dosis pemeliharaan harus disesuaikan untuk mencapai tingkat sedasi yang diinginkan.
    • Pasien intubasi fiberoptik: dosis pemeliharaan 0,7 mcg/kg/jam hingga pipa endotrakeal terpasang.
    • Lansia > 65 tahun: pengurangan dosis pemeliharaan harus dipertimbangkan.
    • Pasien gangguan fungsi hati: pengurangan dosis pemeliharaan harus dipertimbangkan.

    Pengobatan ini tidak boleh diberikan lebih dari 24 jam. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien lansia dan orang dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.

    Pasien anak-anak berusia 0–18 tahun umumnya tidak dianjurkan karena keamanan dan kemanjuran obat deksmedetomidin yang belum ditetapkan.

    Aturan pakai deksmedetomidin

    Operasi limb salvage

    Deksmedetomidin hanya diberikan oleh dokter atau perawat apabila Anda mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

    Pasien juga akan mendapatkan obat ini sebelum atau selama prosedur diagnostik atau bedah yang memerlukan efek anestesi.

    Dexmedetomidine akan dokter berikan sebagai infus dengan alat infus terkontrol secara intravena atau ke dalam pembuluh darah.

    Dokter akan menentukan dosis deksmedetomidin yang tepat, tergantung usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan respon tubuh Anda terhadap obat.

    Selain itu, dokter dapat mengubah dosis obat jika diperlukan dan akan memantau jantung dan tekanan darah Anda selama perawatan.

    Anda akan tetap berada di bawah pengawasan selama beberapa jam setelah pembiusan. Dokter akan memastikan Anda merasa sehat dan tidak merasakan efek samping anestesi.

    Penggunaan obat tidur dan penghilang rasa sakit kuat yang menyebabkan efek sedasi mungkin kurang cocok beberapa waktu setelah Anda mendapatkan deksmedetomidin.

    Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter sebelum memulai pengobatan. Jika memiliki pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter tentang penggunaan obat ini.

    Efek samping deksmedetomidin

    Sama dengan semua obat-obatan, dexmedetomidine dapat menimbulkan efek samping. Sejumlah efek samping ini mulai dari yang sangat umum hingga jarang terjadi.

    Efek samping umum

    Beberapa efek samping ini terbilang umum dan dapat memengaruhi satu dari 10 orang, seperti:

    • detak jantung lambat atau cepat,
    • nyeri dada atau serangan jantung,
    • tekanan darah rendah atau tinggi,
    • gula darah rendah atau tinggi,
    • perubahan pola pernapasan atau berhenti napas,
    • mual, muntah, atau mulut kering,
    • kegelisahan, dan 
    • suhu tubuh tinggi.

    Efek samping tidak umum

    Ada pula sejumlah efek samping yang jarang terjadi dan hanya memengaruhi satu dari 100 orang, antara lain:

    • peningkatan asam dalam tubuh,
    • kadar albumin rendah,
    • halusinasi,
    • penurunan fungsi jantung atau henti jantung,
    • sesak napas atau henti napas sementara,
    • pembengkakan perut,
    • haus, dan 
    • peningkatan kebutuhan buang air kecil.

    Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Walaupun begitu, tidak semua pengguna obat deksmedetomidin akan mengalami efek sampingnya.

    Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping prosedur ini, lebih baik konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat deksmedetomidin

    Sebelum mendapatkan deksmedetomidin, dokter atau perawat akan menanyakan terkait kondisi dan riwayat kesehatan yang Anda alami.

    Beri tahukan bila memiliki sejumlah kondisi, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan irama jantung, blok jantung parah, dan penyakit hati.

    Sebelum menggunakan obat deksmedetomidin, terdapat beberapa hal lainnya yang harus Anda perhatikan seperti berikut ini.

    • Hindari penggunaan obat ini bila Anda alergi terhadap deksmedetomidin atau bahan lain dari obat ini, seperti natrium klorida.
    • Pastikan memberi tahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan. 
    • Hindari penggunaan obat bila memiliki gangguan irama jantung atau tekanan darah rendah yang tidak merespon pengobatan.
    • Beri tahu dokter bila Anda baru saja mengalami stroke atau kondisi serius lain yang memengaruhi suplai darah ke otak.
    • Tanyakan pada dokter bila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil yang mungkin dapat membahayakan janin.
    • Ibu menyusui tidak boleh memberikan ASI pada bayi dalam waktu 10 jam setelah menerima deksmedetomidin.

    Obat ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus. Deksmedetomidin paling baik disimpan pada suhu ruangan yang jauh dari cahaya langsung.

    Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Apakah obat deksmedetomidin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk deksmedetomidin pada janin. Namun, tidak ada studi yang memadai dan terkontrol pada ibu hamil.

    Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

    Bagi ibu menyusui, dokter akan menganjurkan untuk menghentikan menyusui untuk sementara waktu karena obat ini mungkin menyebabkan efek samping pada bayi. 

    Dexmedetomidine tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, kecuali jika jelas dibutuhkan dan manfaat lebih besar risikonya.

    Mintalah saran ke dokter Anda sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi obat deksmedetomidin dengan obat lain

    Interaksi obat bisa mengubah efek kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. 

    Oleh karena ini, beri tahukan ke dokter tentang semua obat, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, dan herbal yang sedang Anda gunakan.

    Adapun beberapa obat yang dapat meningkatkan efek obat deksmedetomidin, antara lain:

    • obat tidur atau menyebabkan efek sedasi, seperti midazolam dan propofol,
    • pereda nyeri kuat, seperti morfin dan kodein (opioid), serta
    • anestesi lain, seperti sevofluran dan isofluran.

    Jika Anda menggunakan obat untuk menurunkan tekanan darah dan detak jantung, efek pengobatan mungkin meningkat setelah pemberian deksmedetomidin.

    Selain daftar obat tersebut, mungkin masih ada obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan deksmedetomidin. 

    Dokter akan memastikan penggunaan kombinasi obat ini aman dan tidak berisiko akan gangguan kesehatan tertentu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 03/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan