Copper T adalah alat kontrasepsi dalam rahim yang berbentuk T. Alat ini digunakan untuk mencegah kehamilan. Ketahui lebih lanjut mengenai penggunaan, aturan pakai, dan informasi terkait lainnya pada ulasan berikut.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Copper T adalah alat kontrasepsi dalam rahim yang berbentuk T. Alat ini digunakan untuk mencegah kehamilan. Ketahui lebih lanjut mengenai penggunaan, aturan pakai, dan informasi terkait lainnya pada ulasan berikut.
Golongan obat: Alat kontrasepsi dalam rahim
Kandungan obat: Tembaga sebagai bahan atau komponen
Copper T adalah alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang dapat membantu mengendalikan kehamilan jangka panjang hingga 10 tahun dan termasuk dalam jenis KB non-hormonal.
Alat ini terbuat dari kawat tembaga halus yang dililitkan pada bingkai plastik berbentuk T dan ditempatkan di dalam rahim.
Kawat tembaga yang melingkar di sekitar alat ini menghasilkan reaksi inflamasi yang berguna mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun contoh merk dari IUD tembaga ini yang beredar di pasaran, seperti Nova T 380 dan IUD Andalan.
Menurut Planned Parenthood, IUD Copper T juga merupakan metode pengendalian kelahiran darurat yang sangat efektif.
Jika seorang profesional kesehatan memasukkan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) tembaga dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi, maka lebih dari 99,9% efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Adapun sejumlah cara kerja Copper T yang perlu Anda ketahui sebagai berikut.
Meski begitu, tidak semua orang cocok menggunakan alat ini. Oleh karena itu, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter atau perawat Anda untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
Copper T tersedia dalam kemasan karton 1 (satu) unit steril. Alat ini berwarna putih, berbentuk T, dan berukuran 32 mm secara horizontal serta 36 mm secara vertikal.
Terdapat sekitar 176 mg kawat tembaga melilit lengan vertikal dan sekitar 68,7 mg kerah kawat tembaga ditempatkan di setiap sisi lengan horizontal.
Alat ini dilengkapi benang polietilen monofilamen yang diikat melalui ujung lengan vertikal. Sementara itu, rangka T terbuat dari polietilen dengan barium sulfat.
Setiap alat ini dikemas bersama dengan tabung penyisipan dengan flensa biru dan batang putih solid dalam kantong polietilen Tyvek.
Pemasangan IUD Copper T ini dapat dilakukan selama akhir periode haid atau 1 – 2 hari pasca haid.
Namun, dosis ini dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah dan bagaimana Anda mentolerir selama setiap siklus pengobatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika menggunakannya.
Sekitar sebulan setelah Copper T dimasukkan, tenaga kesehatan mungkin akan memeriksa Anda kembali untuk memastikan perangkat tidak bergerak dan untuk memeriksa tanda dan gejala infeksi.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami seperti kondisi di bawah ini.
Beberapa efek samping kontrasepsi Copper T yang umum terjadi meliputi berikut ini.
Ingatlah bahwa dokter Anda meresepkan obat tertentu karena menilai manfaatnya yang lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin muncul.
Hampir semua obat memiliki efek samping, tetapi dalam banyak kasus, jarang yang memerlukan perhatian serius.
Daftar di atas bukan merupakan daftar lengkap mengenai efek samping yang terjadi. Mungkin saja ada efek samping lain yang belum disebutkan di atas.
Diskusikan dengan dokter Anda mengenai efek samping yang Anda khawatirkan akan terjadi.
Ada hal-hal penting yang perlu Anda ketahui tentang pemakaian alat Copper T. Berikut adalah hal-hal penting tersebut.
Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.
Penggunaan IUD Copper T dikontraindikasikan untuk digunakan pada wanita hamil karena tidak diperlukan pencegahan kehamilan pada wanita yang sudah hamil.
Selain itu, alat ini juga dapat menyebabkan hasil kehamilan yang merugikan.
Jika seorang wanita hamil saat menggunakan Copper T maka harus dilepas secepatnya. Jika tidak, ada peningkatan risiko keguguran, sepsis, dan kelahiran prematur.
Sementara itu, tidak ada informasi tentang efek IUD Copper T pada bayi yang disusui atau efeknya pada produksi ASI.
Kendati begitu, perkembangan dan kesehatan ibu menyusui harus dipertimbangkan bersama dengan kebutuhan klinis ibu untuk alat ini dan potensi efek samping pada anak yang disusui.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda terkait penggunaan alat ini saat menyusui.
Beberapa obat tertentu tidak bisa dikonsumsi bersamaan karena dapat menimbulkan interaksi obat.
Interaksi obat dapat menyebabkan obat yang Anda konsumsi tidak dapat bekerja dengan baik atau meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Terkadang dokter meresepkan kedua obat secara bersamaan jika dibutuhkan.
Dalam keadaan itu, dokter akan melakukan penyesuaian dosis dan memberikan arahan kepada Anda mengenai petunjuk mengonsumsi obat.
Alat Copper T diketahui tidak memiliki interaksi dengan obat lain. Meski begitu, selalu konsultasikan dengan dokter ketika Anda menggunakannya.
Perlu Anda ketahui, buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Bicarakan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar