Kegunaan
Apa itu insulin reguler?
Insulin reguler adalah insulin buatan yang memiliki cara kerja sama dengan insulin alami manusia. Insulin ini diberikan untuk menggantikan insulin yang tidak dapat diproduksi dalam jumlah normal pada tubuh manusia.
Insulin reguler digunakan untuk membantu kontrol gula darah pada pasien diabetes. Penggunaan insulin reguler bersama dengan program diet dan olahraga yang tepat dapat membantu penderita diabetes terhindar dari kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual. Kontrol gula darah yang tepat juga dapat membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Obat ini membantu glukosa dalam darah masuk ke dalam sel tubuh sehingga dapat dipecah dan digunakan sebagai energi. Insulin reguler adalah insulin short acting yang mulai bekerja 15 menit setelah disuntikkan.
Insulin ini juga dikenal dengan merek dagang Humulin R atau Novolin R. Obat ini biasanya digunakan bersamaan dengan medium atau long acting insulin. Obat ini juga dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau obat oral diabetes lain, misalnya metformin.
Bagaimana aturan pakai insulin reguler?
Ikuti petunjuk yang tertera pada label atau sesuai yang diinstruksikan oleh apoteker dan dokter Anda. jangan menggunakan obat ini kurang atau melebihi dari dosis yang dianjurkan.
Insulin reguler adalah insulin yang disuntikkan ke jaringan bawah kulit atau biasa disebut subkutan. Anda dapat menyuntikkan insulin ini pada area perut, paha, bokong, atau lengan atas jika memang memiliki jaringan lemak. Untuk memastikan jaringan lemak yang cukup, suntiklah pada area tersebut di bagian yang cukup lunak.
Gantilah titik injeksi setiap kali Anda melakukan suntik. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping pada titik injeksi, seperti lipodistrofi.
Bersihkan area yang akan disuntik setiap kali akan melakukan injeksi dengan tisu beralkohol. Tunggulah sampai area tersebut kering sebelum Anda melakukan injeksi. Hindari untuk menyuntik pada area kulit yang bengkak, kemerahan, atau gatal. Jangan menyuntik insulin ini dalam keadaan dingin karena akan sangat menyakitkan. Biarkanlah terlebih dulu insulin berada di suhu ruangan.
Sebelum melakukan injeksi insulin reguler, pastikan bahwa cairan insulin berada dalam keadaan yang bebas partikel dan tidak berubah warna. Insulin reguler seharusnya jernih seperti air. Jangan gunakan insulin yang telah mengalami perubahan warna, terlihat keruh, atau terdapat benda asing lainnya.
Berikanlah insulin reguler sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter Anda. Biasanya insulin ini diberikan 30 menit sebelum makan. Insulin ini dapat diberikan tiga kali sehari atau lebih. Karena insulin ini adalah insulin kerja cepat, melewatkan makan atau lupa mengonsumsi makanan setelah menggunakan insulin ini dapat menyebabkan hipoglikemia.
Jangan berbagi alat suntik dengan orang lain, sekalipun Anda telah mengganti jarumnya. Berbagi alat suntik dapat meningkatkan risiko penularan penyakit dari satu orang ke orang lain. Anda juga tidak dapat melakukan pemberian insulin ini menggunakan pompa insulin.
Insulin reguler tersedia dalam beberapa merek. Jangan mengganti merek pengobatan Anda apabila tidak disarankan oleh dokter Anda.
Penggunaan insulin reguler hanya dapat dicampur dengan beberapa produk insulin tertentu seperti insulin isophane (insulin NPH). Jika Anda menggunakan suntikan insulin untuk pemberian insulin, pastikan bahwa Anda memindahkan insulin reguler dulu ke dalam alat suntik baru diikuti dengan insulin yang memiliki masa kerja lebih panjang.
Dosis yang diberikan telah mempertimbangkan kondisi kesehatan dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan. Ukurlah dengan teliti dosis yang harus Anda konsumsi, sebab sedikit perubahan dosis dapat berdampak besar pada kadar gula darah dalam tubuh Anda. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, gunakan obat ini secara rutin. Untuk memudahkan Anda mengingat, lakukan injeksi pada jam yang sama setiap harinya. Segera hubungi dokter Anda jika kondisi tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk. Anda mungkin membutuhkan penyesuaian dosis atau mengganti pengobatan.
Bagaimana cara menyimpan insulin reguler?
Merek berbeda dari produk ini mungkin membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penyimpanannya. Pastikan Anda membaca petunjuk penyimpanan yang tercantum dalam kemasan.
Simpan insulin ini di tempat yang terlindung dari panas dan sinar matahari langsung. Jangan menyimpannya di kamar mandi. Jangan membekukan obat ini. Jika telah beku, buang insulin ini. Jangan menggunakannya sekalipun telah kembali cair.
Menyimpan insulin yang belum dibuka: biarkan insulin ini berada dalam wadah aslinya dan simpanlah di dalam kulkas (dengan suhu 2 – 8 derajat Celcius). Jangan menyimpannya di dalam freezer. Anda bisa menggunakannya sebelum masa berlakunya habis.
Menyimpan insulin yang sudah di buka: simpanlah botol kecil (vial) atau cartridge yang sudah dibuka di tempat yang sejuk dan gunakan dalam waktu 31 hari. Buanglah insulin yang sudah dibuka jika sudah melebihi 31 hari, sekalipun masih terdapat insulin tersisa di dalamnya.
Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan demikian. Buang produk ini bila sudah memasuki masa kedaluwarsa atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis insulin reguler bagi orang dewasa?
Diabetes tipe 1
Dosis awal: 0,2 – 0,4 unit/kg/hari, tiga kali atau lebih dalam sehari
Dosis pemeliharaan: 0,5 – 1 unit/kg/hari, dalam dosis yang terbagi tiga kali atau lebih dalam sehari. Pada pasien dengan resisten insulin (karena obesitas, misalnya) mungkin membutuhkan insulin harian dengan dosis yang lebih tinggi.
Diabetes tipe 2
Dosis awal: 10 unit/hari pada malam hari, atau dapat diberikan dua kali sehari
Bagaimana dosis insulin reguler bagi anak-anak?
Diabetes tipe 1
Dosis awal: 0,2 – 0,4 unit/kg/hari, tiga kali atau lebih dalam sehari
Dosis pemeliharaan: 0,5 – 1 unit/kg/hari, dalam dosis yang terbagi tiga kali atau lebih dalam sehari. Pada pasien dengan resistensi insulin (karena obesitas, misalnya) mungkin membutuhkan insulin harian dengan dosis yang lebih tinggi.
Remaja: mungkin membutuhkan hingga 1,5 mg/kg/hari selama masa pubertas
Total kebutuhan insulin harian anak menjelang masa puber bervariasi mulai dari 0,7 – 1 unit/kg/hari
Dalam dosis dan sediaan apa saja insulin reguler tersedia?
Injeksi, Subkutan: botol kecil (vial) 3mL, 10 mL (100 unit/mL)
Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi akibat penggunaan insulin reguler?
Reaksi pada titik injeksi mungkin terjadi, seperti sakit, kemerahan, dan iritasi. Jika kondisi ini tak kunjung membaik, segera hubungi dokter Anda.
Hubungi dokter Anda, jika Anda mengalami gejala hipokalemia, yaitu rendahnya kadar kalium dalam tubuh, yang ditandai dengan kram pada kaki, sembelit, detak jantung tak beraturan, dada berdebar, rasa haus dan buang air kecil terus-menerus, mati rasa atau kesemutan, otot terasa lemah dan merasa lemas.
Insulin ini dapat menyebabkan hipoglikemia. Hal ini terjadi apabila Anda tidak mengonsumsi cukup kalori/kurang makan dan terlalu banyak berolahraga. Tanda-tandanya adalah berkeringat, badan gemetar, jantung berdegup kencang, rasa lapar berlebih, pandangan kabur, pusing, kesemutan pada tangan atau kaki. Jika hal ini terjadi, konsumsilah makanan/minuman yang mengandung gula, seperti gula, permen, atau madu.
Alergi serius akibat penggunaan insulin reguler diketahui jarang terjadi. Namun, segera hubungi dokter jika mendapati gejala alergi, seperti ruam, gatal/bengkak pada wajah/mata/bibir/lidah/tenggorokan, pusing yang hebat, dan kesulitan bernapas.
Ingatlah bahwa dokter Anda meresepkan obat tertentu karena menilai manfaatnya yang lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin muncul. Hampir semua obat memiliki efek samping, namun dalam banyak kasus, jarang yang memerlukan perhatian serius.
Daftar di atas bukan merupakan daftar lengkap mengenai efek samping dari insulin reguler yang terjadi. Mungkin saja ada efek samping lain yang belum disebutkan di atas. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai efek samping yang Anda khawatirkan akan terjadi.
Peringatan dan Pencegahan
Apa yang harus saya perhatikan sebelum mengonsumsi insulin reguler?
- Beri tahu kepada dokter Anda jika memiliki alergi terhadap insulin reguler, insulin jenis lain, atau alergi pada obat-obatan lainnya. Obat ini mungkin mengandung bahan lain yang berpotensi menimbulkan reaksi alergi
- Jangan menggunakan obat ini apabila Anda memiliki kadar gula darah yang rendah
- Informasikan seluruh riwayat kesehatan Anda secara lengkap kepada dokter, baik penyakit yang pernah maupun yang sedang diderita, terutama penyakit ginjal, penyakit hati, dan masalah pada kelenjar tiroid
- Anda mungkin mengalami gangguan penglihatan, lemas, dan mengantuk akibat perubahan kadar gula darah secara drastis. Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti menyetir atau mengoperasikan mesin besar, setelah melakukan injeksi insulin ini sebelum Anda yakin bahwa hal itu aman
- Jika Anda hendak menjalankan prosedur operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk jika Anda melakukan suntik insulin ini
- Jika Anda akan bepergian ke tempat dengan zona waktu berbeda, konsultasikan dengan dokter Anda terkait jadwal injeksi. Bawalah cadangan insulin ketika bepergian
- Orang tua dan anak-anak mungkin lebih rentan terhadap hipoglikemia saat mengonsumsi obat ini
- Informasikan kepada dokter Anda jika berencana atau tengah hamil. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait penggunaan obat ini saat hamil dan menyusui. Beberapa pengobatan diabetes dapat membahayakan janin
Apakah insulin reguler aman bagi ibu hamil dan menyusui?
Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat mengategorikan obat ini ke dalam risiko kehamilan kategori B. Insulin yang diinjeksi tidak berpotensi memiliki dampak negatif pada janin. Meski begitu, studi tersebut didasarkan pada uji coba yang dilakukan oleh hewan. Belum ada penelitian yang dilakukan pada wanita hamil untuk menguji dampak obat ini pada janin manusia.
Obat ini juga diketahui mengalir keluar bersama dengan ASI, meski tidak menunjukkan dampak negatif pada bayi baru lahir. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait penggunaan obat ini.
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan insulin reguler?
Beberapa obat tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan karena akan menimbulkan interaksi obat. Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius atau menurunkan kinerja salah satu obat Anda. Pada beberapa kasus tertentu, dokter dapat meresepkan kedua obat ini sekaligus jika dibutuhkan dengan penyesuaian dosis atau seberapa sering Anda mengonsumsi salah satu obat.
Beri tahu dokter Anda, jika Anda menggunakan beberapa produk di bawah ini:
- Albuterol
- Aspirin
- Clonidine
- Lasix (furosemide)
- Reserpine
- Rosiglitazone
- Synthroid (levothyroxine)
- Beta blocker, seperti atenolol, carvedilol, metoprolol, propranolol, timolol
Daftar di atas belum merupakan daftar lengkap dari obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan insulin reguler. Informasikan kepada dokter Anda mengenai seluruh obat yang Anda konsumsi untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
Kondisi kesehatan apa yang mungkin berinteraksi dengan penggunaan insulin reguler?
- Penyakit ginjal dan hati
- Hipokalemia (kadar kalium dalam tubuh yang rendah)
- Hipoglikemia
Overdosis
Apa yang harus dilakukan ketika overdosis insulin reguler?
Segera hubungi bantuan darurat medis (119) atau ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat jika Anda mengalami merasakan gejala overdosis. Overdosis akibat insulin dapat menyebabkan hipoglikemia yang membahayakan nyawa Anda.
Tanda-tanda dari hipoglikemia yang berat, termasuk rasa lemah yang luar biasa, penglihatan kabur, badan berkeringat, kesulitan bernapas, tremor, sakit perut, linglung, kejang, bahkan kehilangan kesadaran.
Bagaimana jika saya melupakan jadwal suntik?
Sangat penting untuk menaati jadwal suntik secara disiplin. Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai langkah yang harus Anda lakukan apabila lupa melakukan suntik. Jangan menggandakan dosis Anda pada satu kali jadwal suntik untuk menebus dosis yang Anda lewatkan.
[embed-health-tool-bmi]