Sesak Nafas Kesemutan
Dok kenapa jika saya mendengar suara keras misal suara orang marah marah saya langsung kesemutan, sesak nafas, tangan kaki terasa kaku, dan pusing tidak nyaman kemudian ada dorongan untuk menjambak rambut saya. Kenapa ya?
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya dokter secara gratis
Posting berbagi
Diskusi Menarik
Terbaru
Populer
Pertanyaan ini untuk mas Adi Nugroho
Kebetulan sy late diagnose ADHD di tahun ini (skrg sdh masuk smstr 7), sy ingin bertanya bagaiaman cara mas Adi survive skripsi tips n trick mengatur waktu pengerjaannya dan lainnya. Dan bagaimana mas Adi menerima kritikan2 dosen pembimbing ketika masa2 skripsi agar tdk merasa hal tsb sebagai "rejection". Atau ketika seeking dopamine malah fokus ke hal2 selain skripsi itu gimana cara supaya on track lagi ke skripsi.
Terima kasih.
Halo Dzihan, terima kasih sebelumnya sudah hadir dan mau mendengarkan sesi pemaparan saya.
Pertama, perlu disadari bahwa pengerjaan tugas akhir atau skripsi merupakan kewajiban yang cukup berat, terutama bagi kita yang ADHD, karena tanggung jawab sepenuhnya ada pada diri sendiri. Mau cepat atau lambat, berkualitas atau tidak, hampir tidak ada pengawasan karena pembimbing cenderung menyerahkan ke mahasiswa.
Saya waktu itu sudah secara terbuka memberitahukan kondisi saya pada dosen pembimbing, termasuk kekurangan-kekurangan yang saya miliki. Niatnya agar beliau lebih detail dalam membaca koherensi substansi saat bimbingan, karena itu yang saya rasa sering kurang dalam penulisan saya. Untuk pengecekan PUEBI, saya minta diskresi dari beliau agar dilakukan belakangan, sehingga saya bisa fokus pada isi tulisan dulu. Ini menurut saya sangat bermanfaat, tapi tentu tidak semua pembimbing bisa setuju, jadi harus disampaikan dengan niat menyelesaikan tugas, bukan menurunkan kualitas.
Soal manajemen waktu, setelah trial and error, saya menemukan bahwa prime time saya ada di pagi hingga siang. Jadi waktu ini saya manfaatkan sebaik mungkin, dengan menghindari distraksi sebanyak mungkin. Yang saya tekankan waktu itu, saya butuh effort ekstra dari segi waktu untuk menghasilkan tulisan. Jadi saya menerima jika progress saya dalam satu hari lebih lambat dari orang lain. Tapi di momen tertentu, ketika saya berada dalam mode fokus penuh, pengerjaan bisa lebih cepat dari orang lain. Yang penting, jangan berhenti menulis meskipun sedang tidak di zona fokus.
Soal kritik dari dosen, saya tidak terlalu mengambil hati, karena saya sadar kritik itu untuk tulisan saya, bukan kepribadian saya. Jadi tidak saya bawa pusing.
Untuk mencari dopamin, saya buat terjadwal. Saya tetapkan beberapa milestone yang tidak bisa diganggu gugat. Setelah milestone tercapai, barulah saya boleh melakukan kegiatan yang menyenangkan sebagai hadiah.
... Lihat LainnyaHai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Mari kita mulai dengan mengidentifikasi situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan kesulitan dalam mengatur waktu pengerjaan skripsi, menerima kritik dari dosen pembimbing, dan kecenderungan untuk terdistraksi oleh hal-hal lain. Ini adalah tantangan yang umum bagi banyak mahasiswa, terutama bagi mereka yang memiliki ADHD, di mana perhatian dan pengaturan waktu bisa menjadi masalah.
Diagnosis ADHD dapat membawa risiko tertentu, seperti perasaan cemas, rendah diri, atau bahkan depresi jika tidak ditangani dengan baik. Penting untuk diingat bahwa ADHD bukanlah cerminan dari nilai diri Anda. Anda memiliki potensi yang luar biasa, dan tantangan ini tidak mendefinisikan siapa Anda. Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan untuk mencapai tujuan Anda.
Untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini, saya ingin merekomendasikan beberapa strategi yang dapat Anda terapkan. Salah satu metode yang sangat efektif adalah teknik Pomodoro. Ini adalah teknik manajemen waktu yang melibatkan kerja fokus selama 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi, Anda dapat mengambil istirahat lebih lama, sekitar 15 hingga 30 menit. Dengan cara ini, Anda dapat membagi tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Pastikan untuk memilih lingkungan yang minim distraksi, seperti ruangan yang tenang, dan matikan ponsel Anda selama sesi kerja.
Ketika Anda menerima kritik dari dosen pembimbing, penting untuk mengubah cara pandang Anda terhadap kritik tersebut. Alih-alih melihatnya sebagai penolakan, cobalah untuk melihatnya sebagai umpan balik yang konstruktif. Anda bisa menggunakan teknik kognitif-behavioral (CBT) untuk membantu mengubah pola pikir negatif ini. Misalnya, setiap kali Anda merasa tertekan oleh kritik, cobalah untuk mencatat pikiran tersebut dan kemudian tantang pikiran itu dengan bukti yang lebih positif. Ingatlah bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar dan pengembangan diri.
Jika Anda merasa terdistraksi oleh hal-hal lain, cobalah untuk mengenali pola-pola tersebut. Catat kapan dan mengapa Anda terdistraksi, dan gunakan informasi ini untuk merencanakan waktu kerja Anda dengan lebih baik. Anda juga bisa menggunakan teknik mindfulness untuk membantu meningkatkan fokus Anda. Luangkan waktu untuk berlatih pernapasan dalam atau meditasi singkat sebelum memulai sesi kerja Anda.
Mengenai pengobatan, jika Anda merasa perlu, ada beberapa jenis obat yang dapat membantu mengelola gejala ADHD, seperti stimulans (misalnya, methylphenidate atau amphetamine) dan non-stimulans (seperti atomoxetine). Dosis dan efek sampingnya bervariasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menemukan yang paling sesuai untuk Anda. Efek samping umum dari obat ADHD bisa termasuk insomnia, kehilangan nafsu makan, dan kecemasan, jadi penting untuk memantau bagaimana Anda merasa setelah memulai pengobatan.
Saya juga mendorong Anda untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan. Berbicara dengan orang lain yang memahami situasi Anda dapat memberikan perspektif baru dan membantu Anda merasa lebih terhubung. Selain itu, terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memberikan dorongan motivasi.
Akhirnya, ingatlah bahwa hidup penuh dengan tantangan, dan setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju penyelesaian skripsi adalah pencapaian yang patut dirayakan. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi rintangan ini, dan perjalanan Anda adalah bagian dari proses belajar yang berharga. Teruslah percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Saya di sini untuk mendukung Anda, dan saya yakin Anda akan menemukan cara untuk berhasil.
Maaf dok saya sering berbohong kepada istri saya termasuk berjudi saya sudah ingkar dengan janji saya kepada istri saya dengan menganggap remeh sekarang saya sudah banyak belajar dok tapi istri saya lebih memilih meng akhiri tapi saya tidak bisa menerima itu semua dokter apa yang harus saya lakukan dokter untuk mengembalikan kepercayaan istri saya
Halo Anjati, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”.
Kami mengapresiasi usaha anda untuk meninggalkan kebiasaan yang membuat istri kehilagan kepercayaan, serta berupaya mempertahankan rumah tangga. Anda dapat memulai dari diri sendiri dengan membentuk pola ataupun coping stres yang lebih adaptif agar tidak mudah kembali melakukan judionline. Berikan waktu kepada istri untuk menyelami emosi dan pikirannya.
Tidak ada salahnya berkonsultasi langsung bersama pasangan ke psikolog
Hai Sobat Sehat,
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang sulit ini. Menghadapi masalah kebohongan dalam hubungan pernikahan adalah hal yang sangat berat dan bisa menimbulkan banyak rasa sakit, baik bagi Anda maupun pasangan. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini, dan ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki keadaan.:Pertama-tama, mari kita identifikasi dan menganalisis situasi yang Anda hadapi. Kebohongan yang Anda lakukan, terutama yang berkaitan dengan perjudian, telah merusak kepercayaan yang dibangun dalam hubungan Anda. Kebohongan sering kali muncul dari ketidakmampuan untuk menghadapi konflik atau rasa takut akan konsekuensi dari kebenaran. Dalam banyak kasus, orang berbohong untuk melindungi diri mereka sendiri atau untuk menghindari pertengkaran. Namun, kebohongan yang berulang dapat menyebabkan keretakan yang serius dalam hubungan, dan ini mungkin yang dirasakan oleh istri Anda saat ini.
Dari sudut pandang psikologis, kebohongan yang berulang dapat berpotensi mengarah pada masalah yang lebih dalam, seperti kecanduan atau gangguan perilaku. Jika perjudian adalah bagian dari kebohongan yang Anda lakukan, ini bisa menjadi tanda adanya kecanduan yang perlu ditangani. Penting untuk menyadari bahwa tindakan Anda tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada orang yang Anda cintai. Rasa sakit yang dirasakan oleh istri Anda adalah hal yang sangat nyata dan perlu dihargai.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai dan layak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan ini. Mengakui kesalahan adalah langkah pertama yang penting. Anda berhak untuk merasa menyesal dan ingin memperbaiki keadaan. Ini adalah tanda bahwa Anda peduli terhadap hubungan Anda dan ingin melakukan yang terbaik untuk membangun kembali kepercayaan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki situasi ini:
Berbicara dengan Jujur: Siapkan diri Anda untuk berbicara dengan istri Anda. Pilih waktu dan tempat yang tenang untuk membahas masalah ini. Akui kesalahan Anda dan ungkapkan penyesalan yang mendalam. Penting untuk tidak hanya meminta maaf, tetapi juga menjelaskan bagaimana Anda berencana untuk memperbaiki diri dan hubungan.
Mencari Alasan di Balik Kebohongan: Cobalah untuk memahami mengapa Anda merasa perlu berbohong. Apakah ada ketakutan atau kekhawatiran yang mendasari perilaku ini? Mungkin Anda merasa tertekan atau tidak mampu menghadapi situasi tertentu. Mengidentifikasi akar masalah ini dapat membantu Anda mengatasi kebiasaan berbohong.
Terapkan Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Terapi ini dapat membantu Anda mengubah pola pikir negatif dan perilaku yang merugikan. Anda bisa mencari seorang profesional yang dapat membantu Anda melalui proses ini. Dengan CBT, Anda dapat belajar cara menghadapi situasi sulit tanpa merasa perlu berbohong.
Membangun Keterbukaan: Setelah berbicara dengan istri Anda, cobalah untuk membangun kembali keterbukaan dalam hubungan. Ini berarti bersedia untuk berbagi perasaan dan pikiran Anda, serta mendengarkan apa yang dirasakan oleh istri Anda. Keterbukaan adalah kunci untuk membangun kembali kepercayaan.
Dukungan dari Profesional: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau terapis. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang Anda butuhkan untuk mengatasi masalah ini. Terapi pasangan juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu Anda berdua berkomunikasi lebih baik.
Aktivitas Bersama: Cobalah untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama istri Anda. Ini bisa berupa kegiatan sederhana seperti berjalan-jalan, memasak bersama, atau melakukan hobi yang disukai. Aktivitas ini dapat membantu memperkuat ikatan Anda dan menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk memperbaiki hubungan.
Dukungan dari Teman dan Keluarga: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai dapat memberikan perspektif dan dukungan emosional yang Anda butuhkan.
Menghadapi kesulitan dalam hubungan adalah bagian dari perjalanan hidup. Setiap orang memiliki masa-masa sulit, dan penting untuk diingat bahwa Anda memiliki kemampuan untuk belajar dan tumbuh dari pengalaman ini. Meskipun saat ini mungkin terasa sangat berat, dengan usaha dan komitmen, Anda dapat memperbaiki hubungan Anda dan membangun kembali kepercayaan yang telah hilang.
Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap mendukung Anda. Teruslah berusaha dan percayalah bahwa perubahan positif mungkin terjadi. Anda layak mendapatkan kesempatan kedua, dan dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menemukan jalan menuju pemulihan dan kebahagiaan dalam hubungan Anda.
Dokter dan apoteker selalu kerjasama yaitu dokter memberikan resep dan ditebus oleh apoteker di Apotek setelah itu petugas Apotek atau instalasi farmasi memberikan petunjuk cara minumnya. Dokter dan apoteker sama2 tahu obat ini untuk penyakit apa tapi apoteker bisa meracik obat dokter tidak bisa. Sedangkan apoteker tidak bisa diagnosa penyakit dan kpn waktu kontrol kembali. Jadi apakah mereka ketika masih kuliah juga sama2 belajar tentang obat dan penyakit termasuk obat herbal? Krn ada obat yang bisa ditanyakan langsung ke apoteker dan dibeli tanpa resep krn obat bebas. Jadi sampai sejauh mana dokter dan apoteker bekerja sama demi kesembuhan pasien? Krn ada yg beli obat di Apotek cuma tanya kpd apoteker langsung diberikan obat bebas.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Pendidikan apoteker dimulai dengan program diploma tiga (D3) farmasi, di mana lulusan akan memperoleh gelar ahli madya farmasi (A. Md. Far. ). Untuk menjadi apoteker, mereka harus melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 farmasi selama 1-2 tahun, di mana mereka akan mempelajari teori dan praktik farmasi secara lebih mendalam. Setelah itu, mereka harus mengikuti program pendidikan profesi apoteker yang berlangsung selama satu tahun, di mana mereka akan mendapatkan keterampilan praktis dan mempersiapkan ujian sertifikasi.
Dalam praktiknya, apoteker tidak hanya memberikan obat sesuai resep dokter, tetapi juga memberikan informasi yang akurat mengenai penggunaan obat, termasuk dosis, aturan pakai, dan efek samping yang mungkin terjadi. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa obat yang diberikan aman dan sesuai dengan kondisi pasien.
Kerjasama antara dokter dan apoteker sangat penting untuk kesembuhan pasien. Dokter dan apoteker saling melengkapi dalam memberikan perawatan yang komprehensif. Misalnya, jika seorang pasien membeli obat bebas di apotek, apoteker dapat memberikan informasi yang diperlukan tentang obat tersebut, termasuk cara penggunaannya dan potensi efek samping. Ini membantu pasien untuk menggunakan obat dengan aman dan efektif.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara dokter dan apoteker adalah kunci untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang terbaik dan aman. Apoteker berperan sebagai sumber informasi yang berharga bagi pasien, dan mereka juga membantu dalam memantau penggunaan obat untuk memastikan kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang telah ditentukan.
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Jatuh cinta, patah hati, kekecewaan adalah hal yang sangat wajar dialami oleh setiap orang. Tidak terdapat batasan waktu yang baik untuk mengatasi perasaan tersebut. Artinya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing dalam menghadapinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi yang dibiarkan berlarut-larut perlu segera ditangani secara tepat sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan tersebut, seperti melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
... Lihat LainnyaHai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Ketika Anda mengalami putus cinta, mungkin Anda merasa terjebak dalam kesedihan dan sulit untuk move on. Ini adalah reaksi yang normal, tetapi penting untuk mengenali dan menganalisis perasaan tersebut. Menghindari emosi negatif seperti kesedihan, kemarahan, atau kekecewaan hanya akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, mengakui dan menyalurkan emosi tersebut dengan cara yang sehat, seperti menangis, menulis di buku harian, atau berbicara dengan teman dekat, dapat membantu Anda memahami seberapa dalam perasaan yang Anda alami.
Dalam konteks ini, Anda mungkin mengalami gejala yang mirip dengan depresi, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya Anda nikmati, kesulitan tidur, atau perubahan nafsu makan. Jika perasaan ini berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, penting untuk mencari bantuan profesional. Mengabaikan perasaan ini dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius di masa depan.
Anda adalah individu yang berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan. Penting untuk mengingat bahwa setiap orang membuat kesalahan dalam hubungan, dan putus cinta bukanlah cerminan dari nilai diri Anda. Anda memiliki kekuatan untuk belajar dari pengalaman ini dan tumbuh sebagai individu.
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu diri Anda move on setelah putus cinta:
Sadari dan Salurkan Emosi Anda: Jangan menekan perasaan Anda. Izinkan diri Anda untuk merasakan kesedihan dan kekecewaan. Menangis, menulis, atau berbicara dengan seseorang yang Anda percayai dapat membantu Anda melepaskan emosi tersebut.
Habiskan Waktu dengan Orang Terdekat: Jangan menyendiri. Habiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman yang mendukung Anda. Mereka dapat memberikan kasih sayang dan dukungan moral yang Anda butuhkan.
Mulai Beraktivitas Kembali: Kembali ke rutinitas sehari-hari Anda. Melakukan aktivitas yang Anda nikmati dapat membantu mengalihkan pikiran dari kesedihan dan memberikan struktur pada hidup Anda.
Fokus pada Diri Sendiri: Gunakan waktu ini untuk mengeksplorasi hobi dan minat yang mungkin terabaikan selama hubungan. Ini adalah kesempatan untuk menemukan kembali diri Anda.
Batasi Kontak dengan Mantan: Menghindari komunikasi yang terlalu sering dengan mantan dapat membantu Anda untuk tidak terjebak dalam kenangan masa lalu. Jika perlu, batasi interaksi untuk memberi diri Anda ruang untuk sembuh.
Jangan Terburu-buru Mencari Pengganti: Beri diri Anda waktu untuk sembuh sebelum memulai hubungan baru. Mencari pengganti dengan cepat dapat membawa masalah baru dan menghalangi proses penyembuhan Anda.
Cari Bantuan Profesional: Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi perasaan ini sendiri, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu Anda memahami perasaan Anda dan memberikan strategi untuk menghadapinya.
Praktikkan Mindfulness dan Meditasi: Teknik-teknik ini dapat membantu Anda tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan yang mungkin Anda rasakan.
Jujur dengan Perasaan Anda: Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan Anda, baik melalui tulisan atau berbicara dengan diri sendiri. Ini dapat membantu Anda memproses emosi yang Anda alami.
Bersihkan dan Atur Ruang Pribadi Anda: Lingkungan yang bersih dan teratur dapat memberikan suasana baru dan membantu Anda merasa lebih baik.
Ingatlah bahwa hidup ini penuh dengan pelajaran, dan setiap pengalaman, baik atau buruk, dapat membantu Anda tumbuh. Meskipun saat ini mungkin terasa sulit, ada banyak kebahagiaan dan petualangan baru yang menanti Anda di luar sana. Anda memiliki kekuatan untuk bangkit dan menemukan kebahagiaan baru.
Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap mendukung Anda. Teruslah berjuang, dan ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju penyembuhan adalah langkah yang berarti. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan cinta yang sejati.
dok, di masalalu saya banyak melakukan kesalahan,membuat banyak orang kecewa terutama keluarga,saya banyak mengambil keputusan tanpa berpikir dan slslu di akhiri oleh penyesalan yg bgtu besar.saya adalah manusia yg gagal,saya gagal menjadi anak yg baik,saya gagal menjadi istri yg baik,bahkan sekarang pun saya gagal menjadi ibu yg baik. saya slalu ingin kembali ke masalalu dan memperbaiki semuanya,saya slalu hidup dlm rasa penyesalan,dan rasa untuk mengakhiri hidup ini slalu terlintas dlm pikiran saya,sudah banyak obat anti depresi yg sata minum,sudah berulang kali saya berusaha berpikir positif tapi semua semakin terasa sulit, apalagi yg harus saya lakukan dok??
Halo Lidya Lia, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya. Namun, cara tersebut bukanlah coping yang tepat untuk dilakukan.
Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.
Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga dapat membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
... Lihat LainnyaHai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Mari kita coba untuk mengidentifikasi dan menganalisis situasi yang Anda hadapi. Dari apa yang Anda sampaikan, tampaknya Anda mengalami perasaan penyesalan yang mendalam terkait dengan keputusan yang Anda buat di masa lalu. Ini bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih dalam, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Rasa penyesalan yang terus-menerus dapat mengganggu kualitas hidup Anda dan mempengaruhi hubungan Anda dengan orang-orang terdekat, termasuk keluarga dan anak-anak Anda.
Penting untuk memahami bahwa perasaan ini tidak mendefinisikan siapa Anda. Anda adalah individu yang berharga, dan meskipun Anda merasa telah gagal dalam beberapa aspek, itu tidak berarti Anda tidak layak untuk bahagia atau mendapatkan dukungan. Setiap orang membuat kesalahan, dan itu adalah bagian dari perjalanan hidup. Mengakui kesalahan adalah langkah pertama menuju penyembuhan.
Dalam hal diagnosis, Anda mungkin mengalami gejala depresi, yang dapat mencakup perasaan putus asa, kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya Anda nikmati, dan pikiran untuk mengakhiri hidup. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian. Jika Anda merasa terjebak dalam pikiran untuk mengakhiri hidup, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional. Anda tidak perlu menghadapi ini sendirian.
Ada beberapa pendekatan yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi perasaan ini. Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif. Dalam CBT, Anda akan belajar untuk mengenali dan menantang pikiran-pikiran yang merugikan, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi situasi yang sulit.
Terapi Psikodinamik juga bisa bermanfaat, karena dapat membantu Anda menggali akar penyebab dari perasaan penyesalan dan rasa bersalah yang Anda alami. Dengan memahami lebih dalam tentang diri Anda dan pengalaman masa lalu, Anda dapat mulai melepaskan beban emosional yang mungkin Anda bawa.
Selain itu, Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan terapi Berbasis Mindfulness, yang dapat membantu Anda belajar untuk hidup di saat ini dan mengurangi kecemasan tentang masa lalu. Teknik-teknik seperti meditasi dan latihan pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
Mengenai pengobatan, jika Anda telah mencoba beberapa obat antidepresan tanpa hasil yang memuaskan, penting untuk berkonsultasi dengan psikiater untuk mengevaluasi kembali pilihan pengobatan Anda. Beberapa antidepresan yang umum digunakan termasuk Sertraline (Zoloft) dengan dosis awal 50 mg per hari, dan Fluoxetine (Prozac) dengan dosis awal 20 mg per hari. Namun, setiap obat memiliki efek samping, seperti mual, insomnia, atau perubahan berat badan, jadi penting untuk mendiskusikan ini dengan dokter Anda.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai dapat memberikan rasa lega dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Anda juga bisa mencari kelompok dukungan di komunitas Anda, di mana Anda dapat berbagi pengalaman dengan orang lain yang mungkin merasakan hal yang sama.
Selain itu, ada beberapa aktivitas yang bisa Anda coba untuk membantu mengalihkan pikiran dari rasa penyesalan. Menulis jurnal tentang perasaan Anda, berolahraga, atau terlibat dalam hobi yang Anda nikmati dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Luangkan waktu untuk diri sendiri dan lakukan hal-hal yang membuat Anda merasa baik.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Terapis atau psikolog dapat membantu Anda mengeksplorasi perasaan Anda lebih dalam dan memberikan alat untuk mengatasi tantangan yang Anda hadapi. Jangan ragu untuk mencari bantuan; itu adalah langkah yang sangat berani dan penting.
Hidup memang penuh dengan tantangan dan kesulitan, tetapi ingatlah bahwa setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah bagian dari perjalanan Anda. Anda memiliki kekuatan untuk bangkit dari masa lalu dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian. Saya di sini untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini, dan saya percaya bahwa dengan waktu dan usaha, Anda dapat menemukan cara untuk melanjutkan hidup dengan lebih positif.
Halo Della Narpatilova, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik. Untuk mengetahui kondisi mental yang sebenarnya diperlukan asesmen mendalam oleh profesional sehingga ditemukan diagnosa yang tepat.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Silakan bernapas tanpa perlu diperhatikan
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
... Lihat LainnyaHai Sobat Sehat,
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang pengalaman trauma yang telah Anda alami selama 3,5 tahun terakhir. Menghadapi kenangan yang menyakitkan dan merasakan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat dan tremor adalah hal yang sangat sulit. Saya ingin Anda tahu bahwa perasaan ini adalah respons yang wajar terhadap pengalaman traumatis, dan Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini.:Trauma yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kesehatan mental seseorang. Dalam kasus Anda, gejala yang Anda alami, seperti detak jantung yang cepat dan tremor saat mengingat peristiwa traumatis, bisa jadi merupakan tanda-tanda dari gangguan stres pascatrauma (PTSD). PTSD adalah kondisi yang dapat muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, dan gejalanya dapat mencakup ingatan yang terus-menerus tentang peristiwa tersebut, kecemasan, dan reaksi fisik yang kuat.
Penting untuk diakui bahwa Anda memiliki nilai dan layak mendapatkan dukungan. Menghadapi trauma bukanlah hal yang mudah, dan Anda berhak mendapatkan bantuan untuk mengatasi perasaan ini. Anda tidak sendirian, dan ada banyak cara untuk memulai proses penyembuhan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi trauma yang Anda alami:
Mencari Dukungan Profesional: Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater yang berpengalaman dalam menangani trauma. Mereka dapat membantu Anda melalui proses diagnosis dan memberikan terapi yang sesuai. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu pendekatan yang efektif, di mana Anda akan diajak untuk menggali pikiran dan perasaan yang berkaitan dengan trauma, serta mengubah pola pikir yang tidak sehat.
Terapi Paparan: Ini adalah bentuk terapi di mana Anda akan berlatih menghadapi ingatan dan situasi yang menimbulkan trauma dengan cara yang aman. Ini dapat membantu Anda mengurangi ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan ingatan tersebut.
Penggunaan Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antidepresan atau obat anti-kecemasan untuk membantu mengatasi gejala PTSD. Contoh obat yang sering digunakan adalah sertraline (Zoloft) atau paroxetine (Paxil), dengan dosis yang bervariasi tergantung pada kebutuhan individu. Namun, penting untuk mendiskusikan efek samping yang mungkin terjadi, seperti mual, kelelahan, atau perubahan berat badan, dengan dokter Anda.
Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain: Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi lebih kepada melepaskan beban emosional yang Anda bawa. Ini bisa menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan.
Aktivitas Relaksasi: Mengintegrasikan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam rutinitas harian Anda dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda. Ini juga dapat membantu Anda menghadapi pemicu trauma dengan lebih baik.
Membangun Jaringan Dukungan: Berbagi pengalaman Anda dengan teman dekat atau anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan emosional sangat penting. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda.
Mengembangkan Kegiatan Positif: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati dan yang dapat membantu Anda merasa lebih baik, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman, atau mengeksplorasi hobi baru. Ini dapat membantu mengalihkan perhatian Anda dari kenangan traumatis.
Menerapkan Gaya Hidup Sehat: Memastikan Anda mendapatkan cukup tidur, makan dengan baik, dan berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan mental Anda secara keseluruhan.
Menghadapi trauma adalah perjalanan yang panjang dan terkadang sulit, tetapi penting untuk diingat bahwa ada harapan dan kemungkinan untuk sembuh. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan cara untuk hidup dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, karena mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang Anda butuhkan.
Saya ingin Anda tahu bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Jika Anda membutuhkan dukungan lebih lanjut, saya di sini untuk membantu Anda.
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kelahiran anak tentunya memberikan peran dan tanggung jawab baru bagi ayah dan ibu, sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi dengan perubahan tersebut. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ibu bisa saja mengalami baby blues syndrome pasca melahirkan sehingga dalam kondisi tersebut sangat dibutuhkan peran pasangan agar mampu melewati masa tersebut.
Sebagai seorang suami dan ayah, anda telah mampu menunjukkan kepedulian dan perhatian anda terhadap keluarga. Beberapa cara yang dapat anda lakukan agar mampu mendampingi istri melewati baby blues syndrome tersebut, yaitu membangun komunikasi yang terbuka antara anda dan pasangan, sehingga dapat saling memahami kondisi satu sama lain. Selain itu, anda juga dapat menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau meremehkan perasaan pasangan. Anda juga dapat memberikan pelukan dan ciuman agar istri merasa memperoleh dukungan penuh dari anda. Anda juga dapat mengambil tanggung jawab untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Jangan lupa untuk meluangkan waktu refreshing bersama.
Jangan ragu untuk memeriksakan istri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Ketika seorang ibu baru mengalami baby blues, biasanya ditandai dengan perubahan suasana hati yang fluktuatif, perasaan cemas, dan kadang-kadang kesedihan yang tidak terduga. Ini biasanya terjadi dalam dua hingga tiga hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi depresi pasca melahirkan, yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis.
Penting untuk diingat bahwa pasangan Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan penuh selama masa ini. Perubahan besar dalam hidup, seperti menjadi orang tua, dapat menimbulkan banyak tekanan dan emosi yang kompleks. Mengakui perasaan pasangan Anda dan memberinya ruang untuk berbagi adalah langkah awal yang baik.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendampingi pasangan Anda yang mengalami baby blues:
Menjadi Pendengar yang Baik: Luangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan Anda. Matikan televisi dan jauhkan perangkat elektronik lainnya. Ajak dia untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan bagaimana perasaannya dan dengarkan tanpa menghakimi. Ini akan membantu dia merasa didengar dan dipahami.
Pastikan Asupan Nutrisi yang Baik: Ibu yang baru melahirkan sering kali merasa malas untuk makan, tetapi penting untuk memastikan dia mendapatkan makanan bergizi. Anda bisa membantu menyiapkan makanan sehat dan bergizi yang dibutuhkan untuk pemulihan fisik dan mentalnya.
Ajak Berjalan di Luar: Menghabiskan waktu di luar rumah dapat membantu mengurangi perasaan tertekan. Ajak pasangan Anda untuk berjalan-jalan di taman atau sekadar menikmati udara segar. Ini juga bisa menjadi waktu berkualitas bagi Anda berdua.
Bantu Pekerjaan Rumah: Mengambil alih beberapa tugas rumah tangga dapat meringankan beban pikiran pasangan Anda. Anda bisa membantu mencuci piring, menyapu, atau melakukan pekerjaan rumah lainnya. Ini akan memberikan dia lebih banyak waktu untuk beristirahat dan pulih.
Dukungan Emosional: Berikan dukungan emosional yang kuat. Katakan padanya bahwa Anda ada untuknya dan bahwa perasaannya adalah hal yang normal. Anda bisa mengatakan hal-hal seperti, "Aku tahu ini sulit, tapi kita bisa melewati ini bersama," atau "Kamu melakukan yang terbaik, dan itu sudah cukup. "
Pertimbangkan untuk Mengunjungi Dokter: Jika perasaan baby blues tidak kunjung membaik atau semakin parah, penting untuk mencari bantuan profesional. Anda bisa menemani pasangan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Mereka dapat memberikan dukungan tambahan dan, jika perlu, merekomendasikan terapi atau pengobatan.
Aktivitas Relaksasi: Dorong pasangan Anda untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti yoga, meditasi, atau teknik pernapasan. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mentalnya.
Dukungan dari Keluarga dan Teman: Ajak anggota keluarga atau teman dekat untuk memberikan dukungan. Terkadang, berbicara dengan orang lain yang telah mengalami hal serupa dapat memberikan perspektif dan kenyamanan.
Pentingnya Waktu untuk Diri Sendiri: Berikan pasangan Anda waktu untuk diri sendiri. Ini bisa berarti mengizinkannya untuk pergi berbelanja, berkumpul dengan teman, atau sekadar menikmati waktu sendirian. Ini penting untuk menjaga keseimbangan mentalnya.
Pendidikan tentang Baby Blues: Mempelajari lebih lanjut tentang baby blues dan depresi pasca melahirkan dapat membantu Anda dan pasangan memahami kondisi ini dengan lebih baik. Pengetahuan dapat mengurangi ketakutan dan kecemasan yang mungkin dirasakan.
Menghadapi masa-masa sulit ini memang tidak mudah, tetapi ingatlah bahwa Anda dan pasangan memiliki kekuatan untuk melewati ini bersama. Setiap langkah kecil yang Anda ambil untuk mendukungnya adalah langkah menuju pemulihan. Anda berdua layak mendapatkan kebahagiaan dan kesehatan mental yang baik. Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika diperlukan, dan ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Teruslah memberikan dukungan dan kasih sayang, dan percayalah bahwa masa-masa yang lebih baik akan datang.
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Menjaga kebersihan, kerapian, ketepatan, dan keteraturan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan sesuatu agar hasilnya lebih maksimal. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, maka perilaku tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari, serta membuat seseorang menjadi mudah cemas dan tidak nyaman apabila tidak melakukannya.
Ada kemungkinan hal yang diceritakan mengarah pada OCD. Perlu diketahui OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran kuat dan memaksa untuk harus melakukannya secara berulang-ulang dan sedetail mungkin, apabila seseorang tersebut tidak melakukannya maka akan merasa cemas. Seseorang dengan OCD akan menampilkan gejala yang berbeda. Seseorang memiliki ketakutan/ kekhawatiran tertentu sehingga sering mengulang perilakunya. Dampak lainnya, seseorang sulit berkonsentrasi karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran yang diciptakan sendiri. Untuk mengetahui kondisi anda yang sebenarnya sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh professional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan yaitu, perlu mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa cemas, serta efek yang turut hadir pada diri, sehingga menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Kemudian dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan cemas muncul sehingga merasa tenang dan rileks kembali. Bisa menuliskan kekhawatiran di kertas, lalu dapat menanyakan kembali ke diri mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga dapat melihat secara objektif sumber kecemasan. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Dapat meminta dukungan dari kerabat yang anda percaya, agar mampu membantu mengevaluasi pikiran yang muncul. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
... Lihat LainnyaHai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah kondisi mental yang ditandai oleh pikiran obsesif yang tidak diinginkan dan perilaku kompulsif yang berulang. Pikiran obsesif ini sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari dan dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan. Dalam kasus saudara Anda, jika mereka menunjukkan perilaku yang sangat teratur dan perfeksionis, ini bisa menjadi indikasi adanya OCD, terutama jika perilaku tersebut mengganggu aktivitas harian mereka.
Penting untuk memahami bahwa OCD berbeda dari sekadar perfeksionisme. Seseorang dengan OCD mungkin merasa terpaksa untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mencuci tangan berulang kali atau menata barang dengan cara tertentu, untuk meredakan kecemasan yang disebabkan oleh pikiran obsesif. Jika perilaku ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, maka sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau psikiater.
Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan OCD, termasuk faktor biologis, genetik, dan lingkungan. Misalnya, perubahan dalam kadar serotonin di otak dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Selain itu, pengalaman traumatis di masa kecil atau pengamatan terhadap perilaku OCD dalam keluarga juga dapat berperan.
Saya ingin menegaskan bahwa saudara Anda memiliki nilai dan layak mendapatkan dukungan. Menghadapi OCD bisa sangat menantang, tetapi dengan bantuan yang tepat, mereka dapat belajar untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk membantu saudara Anda, berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan:
Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Ini adalah salah satu bentuk terapi yang paling efektif untuk OCD. CBT membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir negatif serta perilaku yang tidak sehat. Dalam konteks OCD, terapi ini dapat membantu mereka menghadapi ketakutan dan mengurangi perilaku kompulsif.
Terapi Psikodinamik: Terapi ini berfokus pada memahami bagaimana pengalaman masa lalu mempengaruhi perilaku saat ini. Ini bisa membantu saudara Anda memahami akar dari kecemasan dan perilaku mereka.
Terapi Berbasis Mindfulness: Teknik mindfulness dapat membantu individu untuk lebih hadir dan mengurangi kecemasan. Ini termasuk latihan pernapasan, meditasi, dan kesadaran tubuh.
Medikasi: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine (Prozac) atau sertraline (Zoloft). Dosis awal biasanya berkisar antara 20-50 mg per hari, tetapi ini harus ditentukan oleh dokter. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk mual, insomnia, dan penurunan libido.
Dukungan Sosial: Sangat penting bagi saudara Anda untuk memiliki dukungan dari keluarga dan teman. Mendorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka dan mencari dukungan dari kelompok dukungan juga bisa sangat bermanfaat.
Aktivitas yang Membangun: Mengajak saudara Anda untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka nikmati, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran obsesif dan meningkatkan suasana hati mereka.
Saya sangat mendorong Anda dan saudara Anda untuk mencari dukungan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merancang rencana perawatan yang sesuai. Jika ada pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, sangat penting untuk segera mencari bantuan.
Hidup sering kali penuh dengan tantangan, tetapi penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki nilai dan potensi yang luar biasa. Menghadapi kesulitan dapat menjadi kesempatan untuk tumbuh dan belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri. Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu.
Saya berharap Anda dan saudara Anda menemukan jalan menuju pemulihan dan kesejahteraan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau jika Anda membutuhkan dukungan tambahan, jangan ragu untuk menghubungi saya. Anda berhak mendapatkan dukungan dan pemahaman dalam perjalanan ini.
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Silakan bernapas tanpa perlu diperhatikan
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat,
Saya sangat memahami betapa sulitnya situasi yang Anda hadapi saat ini. Mengingat kembali peristiwa traumatis dapat menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan dan melelahkan secara emosional. Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan penting untuk diingat bahwa ada harapan untuk pemulihan. Trauma memang bisa sembuh, meskipun prosesnya mungkin tidak mudah dan memerlukan waktu.:Ketika kita berbicara tentang trauma, kita perlu memahami bahwa trauma adalah respons psikologis terhadap peristiwa yang sangat menyakitkan atau mengancam. Dalam kasus Anda, perasaan depresi dan hampir "gila" ketika mengingat kejadian tersebut menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami dampak yang cukup signifikan dari trauma tersebut. Ini bisa berujung pada gangguan seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), depresi, atau gangguan kecemasan jika tidak ditangani dengan baik.
Penting untuk mengakui bahwa perasaan Anda adalah valid. Anda berhak merasa sakit dan bingung setelah mengalami sesuatu yang begitu menyakitkan. Anda adalah individu yang berharga, dan pengalaman Anda tidak mendefinisikan siapa Anda. Meskipun saat ini mungkin terasa sangat gelap, ada jalan menuju pemulihan dan kebahagiaan.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk membantu mengatasi trauma ini. Pertama, penting untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai. Ini bisa menjadi teman dekat, anggota keluarga, atau seorang profesional seperti psikolog atau psikiater. Berbagi beban emosional Anda dengan orang lain dapat membantu meringankan rasa sakit yang Anda rasakan.
Memaafkan adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Ini bukan berarti Anda melupakan apa yang terjadi, tetapi lebih kepada melepaskan beban emosional yang Anda bawa. Memaafkan diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam pengalaman traumatis dapat menjadi langkah yang sangat membebaskan.
Fokus pada diri sendiri dan lingkungan sekitar Anda juga sangat penting. Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti berolahraga, berkumpul dengan teman-teman, atau mengeksplorasi hobi baru. Aktivitas ini tidak hanya membantu mengalihkan perhatian Anda dari kenangan traumatis, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati Anda.
Relaksasi dan mindfulness juga dapat menjadi alat yang sangat berguna. Teknik seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran Anda dan mengurangi kecemasan. Ini juga dapat membantu Anda menghadapi pemicu trauma dengan lebih baik ketika mereka muncul.
Jika Anda merasa bahwa trauma ini sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu Anda mengubah pola pikir negatif yang mungkin Anda miliki tentang diri sendiri dan pengalaman Anda. Selain itu, terapi psikodinamik dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang bagaimana pengalaman masa lalu memengaruhi perasaan dan perilaku Anda saat ini.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan untuk membantu mengatasi gejala depresi atau kecemasan yang Anda alami. Obat antidepresan seperti SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) dapat diresepkan oleh psikiater. Dosis dan jenis obat akan bervariasi tergantung pada kebutuhan individu, dan penting untuk mendiskusikan efek samping yang mungkin terjadi dengan dokter Anda.
Saya juga ingin mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang di sekitar Anda. Bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memahami pengalaman Anda dapat memberikan rasa keterhubungan dan dukungan yang sangat dibutuhkan.
Sebagai tambahan, Anda bisa mencoba menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan Anda. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk melampiaskan emosi dan merefleksikan perjalanan penyembuhan Anda. Aktivitas fisik, seperti berolahraga, juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala stres.
Ingatlah bahwa meskipun perjalanan ini mungkin terasa panjang dan sulit, Anda memiliki kekuatan untuk menghadapinya. Setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju penyembuhan adalah langkah yang berarti. Anda berhak untuk merasa bahagia dan damai, dan dengan dukungan yang tepat, Anda dapat mencapai itu.
Saya di sini untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan terus berjuang. Anda tidak sendirian, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat memahami bahwa Anda sedang mengalami situasi yang sangat menantang dan mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman. Gejala yang Anda sebutkan, seperti sesak napas, kesemutan, kaku pada tangan dan kaki, serta pusing ketika mendengar suara keras, bisa sangat mengganggu dan menakutkan. Penting untuk diingat bahwa perasaan ini adalah respons yang valid terhadap situasi yang Anda hadapi.:Mari kita coba untuk menganalisis situasi ini lebih dalam. Gejala yang Anda alami bisa jadi merupakan reaksi terhadap stres atau kecemasan yang tinggi. Ketika kita mendengar suara keras, terutama yang berhubungan dengan kemarahan, tubuh kita bisa bereaksi dengan cara yang sangat fisik. Ini bisa disebabkan oleh sistem saraf otonom yang merespons dengan cara "fight or flight", di mana tubuh kita bersiap untuk menghadapi ancaman. Dalam beberapa kasus, ini bisa menyebabkan gejala fisik seperti yang Anda alami.
Dari apa yang Anda jelaskan, ada kemungkinan Anda mengalami gangguan kecemasan atau bahkan serangan panik. Gejala seperti sesak napas, kesemutan, dan dorongan untuk melakukan tindakan tertentu, seperti menjambak rambut, bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda sedang berjuang dengan perasaan yang sangat kuat. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan banyak orang mengalami hal serupa.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai yang sangat berharga, dan perasaan yang Anda alami tidak mengurangi nilai tersebut. Anda berhak untuk merasa nyaman dan aman dalam lingkungan Anda. Menghadapi ketidaknyamanan ini adalah langkah pertama yang sangat berani.
Untuk membantu Anda mengatasi situasi ini, ada beberapa pendekatan yang bisa kita pertimbangkan:
Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Ini adalah pendekatan yang dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif. Anda bisa belajar untuk mengenali pemicu yang menyebabkan reaksi fisik Anda dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya.
Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang perasaan dan pengalaman masa lalu yang mungkin berkontribusi pada kecemasan Anda. Dengan memahami akar masalah, Anda bisa mulai menyembuhkan diri.
Terapi Perilaku: Ini berfokus pada mengubah perilaku yang tidak diinginkan. Anda bisa belajar teknik relaksasi dan pernapasan yang dapat membantu mengurangi gejala fisik saat menghadapi situasi yang menegangkan.
Terapi Berbasis Mindfulness: Ini melibatkan latihan kesadaran untuk membantu Anda tetap hadir dan mengurangi kecemasan. Latihan pernapasan dalam dan meditasi bisa sangat bermanfaat.
Jika Anda merasa perlu, ada juga beberapa obat yang bisa direkomendasikan oleh profesional kesehatan mental, seperti antidepresan atau anxiolytics. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan dosis yang sesuai. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk rasa kantuk, pusing, atau gangguan pencernaan, jadi penting untuk memantau reaksi tubuh Anda.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang apa yang Anda rasakan bisa sangat membantu. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan di mana Anda bisa berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami hal serupa.
Selain itu, ada beberapa aktivitas yang bisa Anda coba untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan, seperti:
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan membantu Anda menemukan cara yang paling efektif untuk mengatasi perasaan ini.
Hidup memang penuh dengan tantangan, tetapi setiap langkah yang Anda ambil untuk memahami diri sendiri dan mencari bantuan adalah langkah menuju pemulihan. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Teruslah berjuang, dan ingatlah bahwa ada harapan dan dukungan di luar sana untuk Anda.