Bagaimana proses terjadinya kehamilan?
Kehamilan terjadi ketika sel telur dibuahi oleh sperma lalu tertanam di dalam lapisan rahim dan kemudian menjadi janin. Janin berkembang selama sekitar 40 minggu.
Kehamilan dimulai dari pertemuan antara sperma dan sel telur ketika pria dan wanita berhubungan intim.
Berikut ini tahapan berbagai proses pembuahan hingga Anda menjad ibu hamil.
1. Hubungan seks
Pada saat berhubungan intim, pria yang ejakulasi akan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma di dalam vagina.
Setelah masuk, sperma mulai berenang menyusuri leher rahim wanita sampai ke dalam rahim untuk mencari sel telur yang siap dibuahi sehingga terjadi kehamilan atau pembuahan.
Sel telur wanita dihasilkan oleh indung telur alias ovarium.
Ketika usianya sudah cukup matang, sel telur akan keluar dari ovarium dan berjalan turun ke rahim melewati saluran tuba falopi. Ini adalah bagian dari proses ovulasi.
Jika sperma berhasil bertemu sel telur di tengah perjalanannya, pembuahan bisa terjadi.
2. Pembuahan
Sperma yang mampu berenang sangat cepat dapat bertemu dengan sel telur dalam waktu 45 menit hingga 12 jam.
Namun, pada tahap ini kehamilan belum tentu ada karena proses kehamilan belum sepenuhnya terjadi.
Satu sel telur bisa saja didekati oleh ratusan hingga ribuan sperma sekaligus, tapi hanya sperma yang paling kuatlah yang bisa menembus dinding terluar sel telur.
Jika sperma sudah berhasil masuk sampai inti sel telur, selanjutnya sel telur akan membuat benteng untuk mencegah sperma lain masuk.
Sementara itu, sperma “pemenang” dan sel telur kemudian bergabung menjadi satu. Proses ini dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.
3. Implantasi
Setelah sperma dan sel telur bersatu, materi ini akan bergerak dari tuba falopi menuju rahim sembari membelah diri menjadi banyak.
Selama perjalanannya, materi tersebut akan membentuk sebuah bola kecil bernama blastokista yang berisi kurang lebih 100 sel berbeda.
Blastokista umumnya akan sampai ke rahim sekitar 3-4 hari setelah pembuahan. Namun, blastokista juga bisa mengapung dulu di rahim selama 2-3 hari sebelum akhirnya menemukan dinding rahim untuk ditempel.
Ketika blastokista sudah menempel di dinding rahim, proses ini dinamakan sebagai implantasi.
Di sinilah proses kehamilan secara resmi dimulai. Namun, Anda belum bisa resmi dikatakan sebagai ibu hamil pada tahap ini.
4. Pembentukan embrio
Setelah mantap menempel di rahim, blastokista akan mulai berkembang menjadi embrio dan plasenta. Embrio adalah bakal janin yang ada di rahim.
Sementara plasenta adalah organ berbentuk kantong yang akan menjadi “rumah” bagi embrio untuk bertumbuh kembang selama 9 bulan ke depan.
Pada tahap ini, Anda sudah bisa dinyatakan sebagai ibu hamil meski tanda-tandanya belum jelas terlihat.
Seperti apa perkembangan janin berdasarkan usia kehamilan?
Umumnya, hamil berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari atau 9 bulan sampai melahirkan. Perkembangan 40 minggu usia kehamilan ini kemudian dibagi ke dalam 3 trimester.
1. Trimester pertama (1-3 bulan)
Pada bulan-bulan pertama alias trimester 1 kehamilan, ibu hamil biasanya sudah bisa menunjukkan tanda-tanda umum seperti morning sickness, kelelahan, dan kenaikan berat badan.
Namun, perut ibu hamil belum terlihat begitu membesar pada trimester awal ini. Sebab, di waktu ini masih baru ada zigot hasil pembuahan di dalam rahim ibu hamil.
Zigot berubah menjadi embrio yang akan menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi janin.
Dalam 3 bulan pertama, janin di dalam perut ibu hamil akan mulai membentuk berbagai organ.
Organ yang berkembang antara lain berikut ini.
- Otak.
- Sumsum tulang belakang.
- Organ tubuh lainnya (kepala, mata, mulut, hidung, jari tangan dan kaki, serta alat kelamin).
- Jantung bayi juga sudah mulai berdetak sejak awal trimester pertama kehamilan.
Menurut Women’s Health, panjang janin di dalam perut ibu hamil idealnya akan mencapai 7,5 cm dengan berat sekitar 30 gram.
Perkembangan ini terjadi pada akhir trimester pertama (minggu ke-12 kehamilan).
2. Trimester kedua (3-6 bulan)
Pada trimester kedua kehamilan, gejala morning sickness yang dirasakan ibu hamil sudah mulai mereda. Namun, ada beberapa ibu hamil yang merasakan gejala, seperti:
- Perut mulai kelihatan membesar.
- Pusing akibat tekanan darah rendah.
- Mulai merasakan bayi bergerak.
- Badan pegal-pegal.
- Nafsu makan meningkat.
- Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong.
- Beberapa bagian kulit menggelap, seperti di puting.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar