Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
ISK adalah infeksi bakteri yang menyerang saluran kemih atau kencing dan organ di sekitarnya.
Bakteri dapat masuk lewat uretra (lubang kencing) kemudian menginfeksi saluran kencing (ureter), kandung kemih, dan bahkan mungkin ginjal.
Wanita lebih rentan terkena infeksi saluran kencing dibandingkan dengan pria. Ini karena panjang uretra wanita lebih pendek daripada pria sehingga memudahkan bakteri untuk masuk dan menginfeksi saluran kemih.
Pada wanita, infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering terjadi pada ibu hamil karena dorongan dari rahim yang berada tepat di atas kandung kemih.
Saat rahim makin membesar, tambahan beratnya dapat menghalangi aliran urine dari kandung kemih.
Alhasil ibu hamil jadi lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dan sering menahan kencing saat hamil.
Ini mengakibatkan bakteri menumpuk dalam saluran kencing dan rentan menyebabkan ISK.
Mengutip dari American Family Physician (AAFP) ibu hamil berisiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih. Dimulai pada minggu ke enam kehamilan sampai puncaknya di minggu ke-22 sampai 24 kehamilan.
Dalam jurnal Archives of Medical Sciences, sekitar 2 sampai 10 persen wanita hamil mengalami infeksi saluran kencing karena menahan kencing saat hamil.
ISK cenderung sering terulang kembali selama kehamilan meski mungkin sudah tak sering menahan kencing saat hamil.
Wanita yang pernah memiliki ISK sebelumnya lebih rentan untuk mendapatkannya lagi selama kehamilan.
Selama masa kehamilan, perubahan tubuh sangat normal terjadi, termasuk pada saluran kemih.
Berikut beberapa jenis infeksi saluran kemih pada ibu hamil, dikutip dari Children Hospital of Philadelphia (CHOP):
Cystitis adalah peradangan kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada kandung kemih. Ini adalah jenis paling umum dari infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita.
Cystitis sering terjadi pada wanita berusia 20-50 tahun dan yang aktif berhubungan seksual.
Bakteriuria asimtomatik adalah jenis infeksi saluran kemih yang tidak menunjukkan gejala dan sering disebabkan oleh bakteri yang ada di tubuh wanita sebelum hamil.
Jenis infeksi ini bisa terjadi pada 5 sampai 10 persen wanita hamil. Dalam kebanyakan kasus, jenis infeksi saluran kencing ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada ibu hamil dapat berpindah dari bukaan, saluran, ataupun kandung kemih menuju ginjal saat ibu hamil menahan kencing.
Infeksi bakteri pada ginjal ibu hamil disebut dengan pielonefritis dan dapat menyerang satu ginjal atau keduanya.
Infeksi ginjal karena bakteri ISK adalah salah satu komplikasi kehamilan serius yang dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi lahir dengan berat rendah, atau bayi lahir mati (stillbirth).
Berikut gejala yang muncul saat ibu hamil memiliki infeksi pada saluran kemih:
Ketika menahan kencing saat hamil, bakteri penyebab infeksi menyebar ke ginjal. Kemudian ibu hamil akan mengalami nyeri punggung, menggigil, demam, mual, sampai muntah.
Bakteri Escheria coli adalah penyebab infeksi saluran kemih yang paling umum, tapi bisa juga disebabkan oleh spesies lain.
Infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil bisa terjadi bila organ intim tidak dibersihkan dengan baik.
Selain itu, perubahan hormon saat hamil juga bisa menyebabkan perubahan pada saluran kemih sehingga mudah mengalami infeksi.
Kondisi rahim yang membesar bisa menekan kandung kemih, ini membuat ibu hamil sulit mengeluarkan urine. Sisa urine yang tidak keluar bisa menjadi sumber infeksi.
Selain karena rahim yang terus membesar hingga menekan saluran kencing, beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko ISK pada ibu hamil:
Bakteri E. coli yang paling sering menyebabkan ISK pada ibu hamil berasal dari usus sehingga umum bersarang pada anus.
Maka, membersihkan kelamin dengan menyeka dari belakang ke depan (dubur dulu kemudian ke vagina) dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Sebaiknya, menyeka atau membersihkan kelamin dimulai dari depan (saluran kencing) baru ke belakang (anus atau dubur).
Ini berguna agar bakteri dari dubur tidak berpindah ke saluran kencing setelah selesai buang air besar atau kecil dan mencegah ISK.
Peningkatan hormon turut dapat meningkatkan risiko ISK pada ibu hamil. Perubahan hormon membuat bakteri jadi lebih mudah berkembang di vagina yang lembab.
Terlebih lagi, lokasi antara lubang vagina dan lubang kencing sangat berdekatan sehingga akan lebih mudah bagi bakteri berpindah dan menginfeksi.
Berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dan disarankan oleh dokter pada kondisi tertentu. Akan tetapi, berhubungan seks saat hamil meningkatkan risiko ISK.
ISK bisa muncul akibat berhubungan seks karena penetrasi memungkinkan bakteri di dekat vagina (termasuk E. coli) terdorong dan berpindah ke dalam uretra.
Maka dari itu, penting untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks agar tidak ada bakteri yang tertinggal di area intim.
Beberapa faktor risiko lainnya yang menyebabkan infeksi salurah kemih pada ibu hamil, yaitu:
Apabila memiliki beberapa faktor di atas, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Peradangan dalam tubuh akibat infeksi, termasuk infeksi saluran kencing dapat meningkatkan risiko bahaya pada ibu hamil.
Pasalnya selama peradangan terjadi, sistem imun akan terus menghasilkan senyawa hormon prostaglandin. Kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat membuat rahim berkontraksi kuat.
Kontraksi rahim bisa memicu proses persalinan dimulai sebelum waktunya dengan menyebabkan bukaan pintu leher rahim (serviks). Ini dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Untuk mendeteksi ISK pada ibu hamil, umumnya dokter akan melakukan beberapa tes, seperti:
Saat dokter mencurigai adanya ISK, ia mungkin akan menyarankan untuk segera melakukan tes urine.
Setelahnya, sampel urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat adanya sel darah merah, sel darah putih, dan bakteri.
Untuk menghindari kontaminasi sampel, Anda harus membersihkan area genital menggunakan antiseptik sebelum menampung urine.
Tes ini kadang dilakukan setelah tes analisis urine. Dokter akan menggunakan sampel urine untuk memeriksa kemungkinan adanya pertumbuhan bakteri. Nantinya diperiksa juga bakteri mana yang menyebabkan ISK.
Ini adalah tes diagnosis infeksi saluran kemih yang menggunakan pemindai X-ray dari uretra untuk mendeteksi masalah seperti batu ginjal dan pembengkakan.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan tabung kecil ke dalam uretra untuk memeriksa ada kelainan atau tidak di kandung kemih.
Jika ibu hamil didiagnosis positif ISK, dokter akan melakukan pengobatan yang sesuai.
Standar untuk mengobati ISK adalah dengan minum obat antibiotik yang diresepkan dokter.
Antibiotik yang umum diresepkan untuk ISK pada ibu hamil umumnya minocycline atau penilisin seperti ampicilin, amoxicillin, dan erythromycin
Obat antibiotik untuk ISK pada ibu hamil dianjurkan diminum selama tiga sampai tujuh hari.
Antibiotik harus dihabiskan sampai tenggat waktu dosis yang telah ditentukan dokter, meski anda sudah merasa baikan.
Berbagai kebiasaan sehat ini dapat membantu terhindar dari risiko infeksi saluran kemih saat hamil. Termasuk juga efektif untuk mengatasi ISK yang sudah telanjur muncul.
Berikut pengobatan yang bisa Anda dilakukan di rumah:
Selain mencegah dehidrasi, banyak asupan cairan dapat mempercepat penyembuhan ISK.
Pasalnya, semakin banyak air yang diminum, akan semakin sering buang air kecil untuk membilas kelebihan bakteri dalam saluran kencing.
Pastikan asupan cairan dalam tubuh tidak kurang dengan mengusahakan minum 8-10 gelas per hari.
Pastikan ibu hamil mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi tinggi, terutama yang tinggi vitamin C, beta karoten, dan zink.
Ketiganya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk mencegah dan melawan ISK.
Ibu hamil tidak boleh menunda buang air kecil, harus segera dikeluarkan dan tidak boleh menahannya. Pastikan juga ibu hamil tidak menyisakan urine saat kencing.
Harus selalu kencing sampai tuntas. Ini bertujuan agar tidak ada bakteri yang tertinggal dalam sistem perkemihan hingga kemudian berkembang biak dan menginfeksi.
Jangan lupa biasakan juga buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual untuk membuang bakteri yang berpindah selama berhubungan intim.
Setelah buang air kecil, segera bilas area intim dengan bersih dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya bakteri pindah dari anus ke vagina atau uretra.
Keringkan dengan baik agar vagina tidak terus-terusan dalam kondisi lembap. Hindari membersihkan vagina menggunakan sabun antiseptik.
Selain itu, rutin mengganti celana dalam dan pakai celana dalam berbahan katun untuk mencegah area kewanitaan menjadi lembap.
Intinya, menjaga kebersihan area genital selama kehamilan adalah hal wajib yang tak boleh dilupakan.
Bila dilakukan dengan rutin dan cara yang tepat, empat kebiasaan sederhana yang sudah disebutkan di atas dapat membantu mencegah dan mengatasi ISK.
Jus ini dapat mencegah bakteri E.coli menempel pada dinding kandung kemih atau saluran kemih.
Anda bisa makan buah cranberry kering atau suplemennya. Hindari cara ini jika menggunakan obat pengencer darah seperti aspirin.
Vitamin C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memerangi infeksi. Dapatkan vitamin C dari makan jeruk, lemon, beri, aprikot, paprika, dan tomat.
Namun sebaiknya, tetap konsultasi lebih dulu pada dokter untuk mencari cara alami paling aman mengatasi ISK pada ibu hamil.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar