Selama kehamilan, ibu akan mengalami berbagai perubahan yang membuat badannya terasa tidak nyaman. Salah satu keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil adalah mual pada pagi hari alias morning sickness.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Selama kehamilan, ibu akan mengalami berbagai perubahan yang membuat badannya terasa tidak nyaman. Salah satu keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil adalah mual pada pagi hari alias morning sickness.
Morning sickness atau emesis gravidarum adalah rasa mual dan muntah selama kehamilan.
Meski diberi nama morning, kondisi ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Banyak ibu hamil yang mulai sering merasa mual saat memasuki usia enam minggu kehamilan dan merasakan puncaknya pada minggu kesembilan.
Emesis gravidarum merupakan hal yang wajar dan ditemukan pada lebih dari 70% ibu hamil. Kondisi ini tidak akan membahayakan janin dan bisa membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
Rasa mual dan muntah pada ibu hamil umumnya akan mulai menghilang saat memasuki trimester kedua kehamilan.
Berikut adalah gejala umum emesis gravidarum.
Membedakan mual karena hamil dan maag memang cukup sulit. Pembeda utamanya adalah morning sickness disertai gejala kehamilan seperti payudara sakit dan berhentinya siklus menstruasi.
Meski morning sickness merupakan kondisi yang wajar terjadi pada ibu hamil, segera kunjungi dokter jika ibu mengalami gejala lain seperti berikut.
Mual dan muntah berkepanjangan bisa mengakibatkan ibu hamil kurang gizi. Dengan begitu, janin berisiko mengalami malnutrisi sehingga terlahir dalam kondisi berat badan di bawah rata-rata.
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab mual saat hamil. Namun, diperkirakan bahwa kondisi ini berkaitan dengan perubahan hormonal selama kehamilan.
Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab emesis gravidarum.
Stres saat hamil juga bisa memperburuk mual dan muntah yang terjadi selama morning sickness.
Emesis gravidarum bisa dialami oleh semua ibu hamil. Namun, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risikonya yakni:
Emesis gravidarum memang bukanlah kondisi yang membahayakan. Namun, ibu perlu mewaspadai morning sickness yang lebih parah yang dikenal sebagai hiperemesis gravidarum.
Beerikut adalah beberapa gejalanya.
Jika Anda mengalami kondisi seperti di atas, segera hubungi dokter. Pasalnya, hiperemesis gravidarum yang tidak ditangani bisa membahayakan janin.
Selain melalui pemeriksaan USG, dokter bisa juga melakukan tes urine dan darah untuk mendiagnosis komplikasi.
Morning sickness sebenarnya bukan kondisi yang perlu diberi pengobatan dokter secara khusus. Pengobatan mungkin diberikan jika ibu berisiko mengalami hiperemesis gravidarum.
Namun, jika ibu merasakan mual yang tidak tertahankan, dokter bisa meresepkan beberapa jenis obat berikut. Pastikan Anda hanya minum obat sesuai dengan petunjuk dokter.
Ibu hamil tidak bisa minum obat sembarangan. Pastikan ibu sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum minum obat-obatan tersebut.
Selain menggunakan obat-obatan, ibu bisa melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi mual akibat emesis gravidarum.
Melansir dari laman Mount Sinai, berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang bisa ibu gunakan untuk meringankan mual dan muntah.
Jika rasa mual tidak juga mereda setelah Anda melakukan beberapa tindakan di atas, konsultasikanlah masalah ini ke dokter saat pemeriksaan kandungan rutin.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar