Kondisi buruk yang bisa terjadi saat hamil trimester 1

Selama trimester pertama, ibu hamil akan melalui berbagai perubahan besar untuk mendukung perkembangan janin.
Setidaknya 80 persen kehamilan tergolong normal ketika mengalami gejala kehamilan.
Ini menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk kehamilan selama 9 bulan ke depan.
Kebanyakan wanita juga mengalami kehamilan yang sehat. Namun, ada beberapa kondisi buruk yang bisa terjadi selama trimester 1 kehamilan.
1. Keguguran
Bercak flek darah dan kram perut adalah dua gejala klasik dari kehamilan di trimester 1.
Namun, jika perdarahannya keluar sangat banyak dan kramnya terasa amat sakit, ini dapat menandakan gejala keguguran.
Mengutip dari Mayo Clinic, ada 80 persen kasus keguguran terjadi dalam trimester pertama kehamilan.
Bahkan, risiko keguguran mencapai 50 persen saat 12 minggu pertama kehamilan.
Kondisi ini bernama keguguran dini alias early miscarriage, yakni sebuah komplikasi yang sangat umum terjadi saat trimester 1.
2. Mual dan muntah
Rasa mual saat hamil bukan masalah yang perlu ibu khawatirkan dan akan berhenti saat usia 6 minggu kehamilan.
Namun, bila terjadi sangat parah sampai muncul tanda dehidrasi atau kekurangan cairan dan berlangsung lebih dari usia kehamilan 13 minggu, segera periksa ke dokter.
Mual dan muntah parah bisa menandakan hiperemesis gravidarum pada trimester 1.
Muntah yang mengganggu aktivitas sehari-hari dengan gejala:
- penurunan berat badan drastis,
- kekurangan gizi,
- dehidrasi, dan
- ketidakseimbangan elektrolit.
Jika ibu terus membiarkan, tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu hamil tapi juga menghambat asupan nutrisi yang janin terima.
3. Demam tinggi
Naiknya suhu tubuh adalah salah satu ciri kehamilan pada trimester 1 yang umum terjadi.
Namun, demam tinggi yang lebih dari 38 derajat celcius dan berlangsung lama perlu segera berobat ke dokter.
Pemeriksaan yang wajib ibu lakukan saat hamil trimester 1

Setelah mendapatkan hasil test pack positif, perlu melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter kandungan.
Pemeriksaan kehamilan di dokter kandungan harus segera dilakukan minimal setelah 3 minggu telat menstruasi.
Tujuannya untuk memastikan benar-benar hamil dan kehamilan dikonfirmasi lewat tes urine atau tes darah HCG.
Setelah dipastikan positif hamil, dokter akan melakukan ultrasonografi atau USG kandungan pertama kali untuk memastikan jantung janin sudah berdetak dan kondisinya sehat.
Tes lainnya adalah pemeriksaan untuk melihat risiko bayi mengalami kelainan kromosom tertentu, seperti Down syndrome (trisomi 21) dan trisomi 18.
Namun hasil tes tersebut hanya menunjukkan Anda memiliki risiko melahirkan bayi dengan kondisi down syndrome dan trisomi 18.
Bukan berarti si kecil akan benar-benar memiliki salah satu dari kondisi ini.
Di trimester pertama, dokter juga akan menentukan hari perkiraan lahir (HPL).
Perubahan gairah seksual selama hamil trimester 1

Ibu hamil mengalami perubahan hormon yang tidak stabil, mual, kelelahan dan beberapa keluhan kehamilan lainnya.
Kondisi-kondisi ini yang terkadang membuat ibu enggan untuk berhubungan seksual saat hamil.
Namun, ada juga sebagian ibu yang justru merasa bahwa kehamilan membangkitkan gairah seksual mereka.
Hal ini terjadi karena hormon-hormon menjadi lebih tinggi kadarnya selama kehamilan, sehingga kecenderungan ingin berhubungan seksual meningkat.
Peningkatan hormon estrogen akan meningkatkan aliran darah di sekitar daerah intim dan menyebabkan organ intim jadi lebih sensitif.
Ada beberapa kondisi medis yang menyebabkan ibu dan pasangan sebaiknya tidak untuk berhubungan seks, yaitu:
Untuk menghindari risiko yang berbahaya ketika berhubungan seksual, pastikan telah memeriksakan kehamilan secara rutin pada dokter kandungan.
Untuk posisi seks saat hamil trimester 1, bisa dengan posisi berdiri, duduk, telentang, atau telungkup.
Jika lelah, posisi misionaris dan posisi menyamping seperti spooning adalah posisi seks yang paling nyaman.
Nutrisi yang wajib terpenuhi saat hamil trimester 1
Tidak perlu makan dengan porsi berlebihan setelah positif hamil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar