Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Diabetes Gestasional, Kondisi Saat Gula Darah Naik di Masa Kehamilan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 09/07/2021

Diabetes Gestasional, Kondisi Saat Gula Darah Naik di Masa Kehamilan

Apa itu diabetes gestasional?

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi hanya pada ibu hamil. Diabetes cenderung sering terjadi pada ibu hamil di trimester kedua, tepatnya di antara minggu ke 24 sampai ke 28 kehamilan.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh perempuan tidak dapat menghasilkan cukup insulin selama 9 bulan kehamilan.

Insulin merupakan hormon yang membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.

Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu maupun bayi.

Wanita yang mengalami diabetes saat hamil tidak selalu berarti memiliki riwayat diabetes sejak sebelum kehamilannya.

Calon ibu yang sebelum program kehamilannya memiliki kadar gula normal dapat saja memilikinya hanya semasa kehamilan karena faktor tertentu.

Meski demikian, memang ada beberapa wanita yang mungkin sudah punya diabetes sebelum kehamilan tapi tidak mengetahuinya.

Beda dengan jenis lainnya, diabetes gestasional adalah diabetes yang dapat disembuhkan. Diabetes ini dapat sembuh dan kadar gula kembali normal setelah ibu melahirkan.

Namun kalau Anda tidak bisa mengontrol kadar gula darah dengan baik, diabetes saat hamil yang dulu pernah dialami bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Menurut penelitian American Journal of Obstetrics and Gynecology (AJOG) tahun 2010, ibu yang gagal mengontrol berat badannya setelah melahirkan berisiko untuk mengalami diabetes saat hamil “kambuhan” pada kehamilan selanjutnya.

Bahkan, peluang kekambuhan diabetes gestasional di kehamilan berikutnya bisa mencapai 40 persen.

Seberapa umumkah kondisi diabetes pada ibu hamil?

Diabetes gestasional adalah salah satu kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil. Mengutip dalam laman American Pregnancy, diketahui sekitar 2 hingga 5 persen wanita hamil mengalami kondisi ini.

Risikonya meningkat menjadi 7-9 persen pada ibu hamil apabila memiliki faktor risiko yang umum, seperti berat badan berlebih atau hamil di atas usia 30 tahun.

Diabetes pada ibu hamil ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor yang meningkatkan risikonya. Silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda dan gejala diabetes gestasional

Sebagian besar wanita tidak tahu terkena diabetes gestasional karena diabetes pada ibu hamil ini tidak memunculkan gejala berarti.

Namun, ada beberapa yang mengeluhkan munculnya gejala diabetes pada wanita hamil. Gejala-gejala diabetes gestasional tersebut adalah:

  • Merasa lelah, lemas, dan lesu
  • Sering kelaparan dan ingin makan terus
  • Sering kehausan
  • Sering buang air kecil

Dalam banyak kasus, wanita hamil yang tidak mengidap diabetes gestasional pun bisa saja mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas.

Oleh sebab itu, segera periksakan ke dokter apabila Anda mengalami hal tersebut dan sudah berlangsung lama.

Kemungkinan ada tanda‐tanda serta gejala diabetes gestasional yang tidak tercantum di atas.

Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

Penyebab diabetes gestasional

Penyebab pasti diabetes gestasional sampai saat ini belum jelas diketahui.

Namun, para ahli percaya bahwa diabetes pada ibu hamil ini terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat membuat insulin yang cukup selama kehamilan.

Insulin merupakan hormon yang dibuat di pankreas dan bertugas untuk mengubah glukosa menjadi energi sekaligus mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.

Selama kehamilan, plasenta ibu akan menghasilkan berbagai jenis hormon untuk membantu janin berkembang.

Sayangnya, ada sejumlah hormon yang dapat menghambat kerja insulin dalam tubuh ibu.

Akibatnya, sel-sel di tubuh ibu menjadi resisten terhadap insulin. Hal ini menyebabkan tingkat gula darah melonjak naik, dan risiko diabetes pun ikut meningkat.

Sebenarnya, semua wanita hamil akan mengalami resistensi insulin selama akhir kehamilan.

Pada sejumlah wanita, sel beta yang ada di pankreas mungkin dapat menghasilkan insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi tersebut.

Sayangnya, beberapa wanita tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup. Nah, wanita-wanita tersebutlah yang akan mengalami diabetes gestasional.

Faktor yang meningkatkan risiko diabetes saat hamil

Pada dasarnya, kondisi ini bisa dialami pada setiap wanita. Namun, sejumlah wanita dengan kondisi tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes pada ibu hamil ini.

Beberapa faktor risiko terjadinya diabetes pada wanita hamil adalah:

  • Riwayat penyakit diabetes sebelum hamil
  • Riwayat keluarga
  • Kelebihan berat badan (indeks massa tubuh 30 atau lebih)
  • Usia lebih dari 25 tahun
  • Kondisi kelahiran bayi sebelumnya
  • Memiliki sindrom polikistik ovarium (PCOS)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Memiliki kolesterol tinggi dan penyakit jantung
  • Pola hidup buruk

Pola makan yang buruk dan malas bergerak sebelum atau selama kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes pada ibu hamil.

Komplikasi diabetes gestasional

Diabetes gestasional tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu hamil, tetapi juga janin dalam kandungan.

Jika kondisi ini tidak diatasi dengan tepat, ibu hamil berisiko mengalami berbagai komplikasi.

Berikut beberapa dampak diabetes gestasional pada ibu hamil adalah:

  • Preeklampsia (sindrom hipertensi, pembengkakan tungkai, dan tingginya protein pada urine)
  • Melahirkan lewat operasi caesar karena bayi yang dilahirkan cenderung berbadan besar
  • Kelahiran prematur untuk menghindari risiko komplikasi yang lebih serius
  • Keguguran
  • Mengalami diabetes lagi di kehamilan berikutnya
  • Mengalami diabetes mellitus tipe 2 setelah melahirkan

Sementara pada janin, komplikasi yang mungkin terjadi jika ibu mengalami diabetes gestasional adalah:

  • Bayi lahir dengan berat badan yang sangat besar (makrosomnia)
  • Kadar gula darah yang lebih rendah (hipoglikemia) saat lahir
  • Kelahiran prematur
  • Still birth (bayi lahir dalam keadaan meninggal)
  • Hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah)
  • Gangguan pernapasan sementara
  • Penyakit kuning (jaundice)
  • Takipnea (kelainan pernapasan membuat perlambatan perkembangan paru-paru bayi)
  • Kekurangan zat besi
  • Kelainan jantung

Selain itu, bayi dari ibu yang mengalami diabetes gestasional saat hamil juga berisiko mengalami obesitas dan diabetes ketika dewasa.

Diagnosis diabetes gestasional

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Saat Anda dapat diagnosis diabetes gestasional, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan seperti:

Pemeriksaan glukosa awal

Pada wanita hamil yang memiliki risiko diabetes gestasional, Anda perlu melakukan pemeriksaan glukosa darah puasa pada kunjungan kehamilan pertama.

Jika hasil dari glukosa darah puasa > 126 mg/DL dan glukosa darah sewaktu >200 mg/DL, Anda dikatakan mengalami diabetes gestasional.

Sementara itu, jika Anda tidak mempunyai faktor risiko diabetes gestasional, Anda perlu melakukan pemeriksaan glukosa darah lanjutan yaitu Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) pada minggu ke 24-28 kehamilan.

Pemeriksaan glukosa lanjutan

Ketika Anda perlu menjalani pemeriksaan glukosan lanjutan, ibu hamil akan diminta berpuasa semalaman sambil mengukur kadar gula dalam tubuh.

Kemudian, Anda akan diminta minum larutan manis lain yang mengandung glukosa lebih tinggi.

Kadar gula akan diperiksa setiap jam dalam waktu tiga jam. Bila dalam dua kali pemeriksaan gula darah lebih tinggi dari batas normal, barulah Anda akan mendapat diagnosis positif diabetes gestasional.

Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Merujuk pada situs Kementerian Kesehatan, pada tes ini, dokter akan meminta ibu hamil melakukan pemeriksaan dengan langkah sebagai berikut:

  • Makan makanan mengandung karbohidrat selama tiga hari.
  • Berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
  • Pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dari pembuluh darah vena di pagi hari.
  • Dilanjutkan dengan pemberian glukosa sebanyak 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air dan langsung diminum.
  • Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan kadar glukosa darah satu sampai dua jam berikutnya.

Bila hasil pemeriksaan TTGO satu jam kemudian <180 miligram per desiliter (mg/DL) atau hasil glukosa darah 2 jam setelahnya 153-199 mg/DL, kadarnya dianggap normal.

Bila kadar gula darah lebih tinggi dari normal, itu berarti Anda memiliki risiko untuk dapat diagnosis diabetes gestasional lebih tinggi.

Jika Anda mengalami masalah dalam mengendalikan gula darah, biasanya dokter akan meresepkan insulin.

Ketika mendapat diagnosis diabetes gestasional dan mengalami komplikasi kehamilan lainnya, Anda mungkin memerlukan tes tambahan.

Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan bayi yang ada di dalam kandungan. Biasanya tes yang dilakukan meliputi uji fungsi plasenta.

Plasenta adalah organ yang memasok oksigen dan nutrisi ke bayi melalui darah.

Jika gangguan ini sulit dikendalikan, biasanya hal ini akan memengaruhi plasenta dan mengancam suplai oksigen dan nutrisi ke bayi Anda.

Pengobatan diabetes gestasional

Mengobati diabetes gestasional dengan obat jadi cara yang sebaiknya Anda coba pertama kali.

Pasalnya saat hamil, Anda tidak diperkenankan mencoba-coba berbagai perawatan yang berisiko membahayakan janin.

Berikut beberapa cara mengobati diabetes gestasional dengan pengobatan dokter, dikutip NHS:

Insulin

Jika tubuh tidak merespon insulin, Anda mungkin perlu suntikan insulin sebagai cara mengobati diabetes gestasional untuk menurunkan kadar glukosa pada darah.

Insulin harus diberikan dengan cara disuntikkan melalui titik-titik tertentu di tubuh.

Ketika konsultasi dengan dokter, Anda akan diberi tahu cara seputar mengobati diabetes gestasional dengan insulin, seperti:

  • Bagaimana dan kapan menyuntikkan sendiri.
  • Bagaimana menyimpan insulin dan membuang jarum anda dengan benar.
  • Tanda-tanda dan gejala gula darah rendah.
  • Insulin tersedia dalam beberapa bentuk.

Berikut ini resep yang mungkin akan diberikan dokter sebagai cara mengobati diabetes gestasional:

  • Analog insulin yang bekerja cepat, biasanya disuntikkan sebelum atau sesudah makan. Dapat bekerja dengan cepat, tetapi tidak berlangsung lama.
  • Insulin basal, biasanya disuntikkan pada waktu tidur atau bangun tidur.

Selalu ikuti rekomendasi dokter saat menggunakan insulin selama kehamilan.

Jika Anda sedang menggunakan insulin, Anda perlu memeriksa beberapa hal berikut:

  • Glukosa darah puasa (setelah Anda tidak makan selama sekitar 8 jam – biasanya jadi hal pertama di pagi hari).
  • Glukosa darah saat 1 atau 2 jam setelah setiap makan.
  • Glukosa darah pada waktu lain (misalnya, jika Anda merasa tidak enak badan atau telah memiliki masa hipoglikemia – glukosa darah rendah).

Jika glukosa darah Anda turun terlalu rendah, Anda mungkin terkena hipoglikemia.

Obat minum hipoglikemik

Cara mengobati diabetes gestasional berikutnya adalah penggunaan obat minum.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin akan diberi resep obat minum hipoglikemik yang disebut metformin.

Ini adalah obat yang diminum untuk menurunkan kadar gula dalam darah Anda. Pemilihan obat metformin ini biasanya dilakukan bila gula darah dapat terkontrol.

Meski minum obat ini termasuk cara mengobati diabetes gestasional, metformin bisa menyebabkan efek samping, seperti:

  • Mual (perut sakit)
  • Muntah
  • Kram perut dan diare (buang air besar encer)

Obat apa pun yang Anda konsumsi semuanya harus berdasar resep dokter.

Rutin cek gula darah

Selama hamil, biasanya dokter akan meminta Anda untuk rutin mengecek gula darah sebanyak 4-5 kali per hari.

Pemeriksaan gula pertama kali disarankan pada pagi saat bangun tidur dan setelah sarapan. Hal ini dilakukan untuk memastikan gula darah berada dalam batas yang normal.

Selain di rumah sakit atau laboratorium, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan gula darah sendiri di rumah.

Saat ini sudah banyak alat khusus untuk cek gula darah yang banyak dijual di pasaran. Sebelum pakai, pastikan Anda membaca panduannya dengan teliti.

Jangan ragu untuk bertanya langsung ke dokter atau tenaga medis lainnya jika Anda kebingungan untuk menggunakan alat cek gula darah tersebut.

Pengobatan rumahan untuk diabetes gestasional

Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi diabetes gestasional adalah:

  • Rutin periksa ke dokter kandungan.
  • Ikuti instruksi dari dokter, jangan menggunakan obat tanpa resep atau menghentikan pengobatan di luar izin dokter.
  • Perbanyak makan makanan yang sehat. Seperti makan lebih banyak buah dan sayuran.
  • Hindari makanan berlemak atau yang tinggi gula.
  • Batasi makanan bertepung seperti roti, mie, beras, dan kentang.
  • Lakukan lebih banyak olahraga seperti senam hamil atau prenatal yoga.

Bila ada pertanyaan, konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 09/07/2021

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan