4. Zat besi
Semakin dekat dengan waktu kelahiran, kebutuhan zat besi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini karena semakin banyak volume darah yang ibu hamil dan janin butuhkan.
Kekurangan zat besi saat kehamilan dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Untuk itu, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan zat besinya yang tinggi ini.
Kebutuhan zat besi ibu hamil pada trimester ketiga ini adalah sebesar 39 mg. Ibu bisa memenuhi kebutuhan zat besi ini dari:
- sayuran hijau (bayam, brokoli, dan daun kale),
- daging merah,
- kuning telur, dan
- kacang-kacangan.
Kombinasikan dengan makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.
5. Kalsium
Perkembangan tulang bayi juga terjadi dengan sangat cepat pada trimester ketiga ini.
Oleh karena itu, ibu perlu untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya sebesar 1200 mg per hari.
Ibu hamil bisa mendapatkan asupan kalsium dari susu dan produk susu, sayuran hijau, ikan bertulang (seperti ikan teri dan sarden), dan kacang kedelai.
Pilihlah susu dan produk susu yang rendah lemak jika ibu ingin menjaga berat badannya.
Hal yang perlu ibu lakukan selama kehamilan trimester 3

Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, membuat ibu jadi lebih waspada dalam melakukan berbagai aktivitas.
Namun, hamil besar sebaiknya tidak menghilangkan aktivitas sehari-hari. Di trimester 3 ini, ada beberapa kegiatan yang perlu ibu lakukan, seperti:
Tetap aktif bergerak
Ibu hamil di trimester 3 masih boleh beraktivitas seperti biasa, justru lebih baik bergerak lebih aktif meski mungkin tidak bisa segesit waktu hamil muda dulu.
Pilih aktivitas fisik yang lebih nyaman buat tubuh, seperti bisa berjalan santai sekitar rumah rumah bersama suami, prenatal yoga, atau bahkan berenang.
Berbagai aktivitas ini cenderung aman dan menyehatkan untuk ibu hamil trimester 3 kehamilannya.
Dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise menyarankan ibu hamil pada trimester 3 untuk melakukan aktivitas fisik.
Tujuannya untuk mendukung perkembangan bayi di dalam kandungan, mencegah diabetes gestasional, preeklampsia, serta menjaga berat badan.
Ikut kelas persiapan melahirkan
Ibu bisa mencoba kelas persiapan melahirkan di rumah sakit tempat memeriksa kehamilan.
Dalam kelas tersebut, ibu bisa berlatih teknik pernapasan yang baik dan benar agar lebih rileks selama proses bersalin.
Selain itu, ibu dan pasangan bisa mempelajari berbagai cara menggendong bayi, memandikan bayi, dan segala hal yang harus ibu ketahui untuk menjadi orangtua baru.
Posisi tidur samping kiri
Saat hamil besar, sebaiknya hindari posisi tidur telentang. Selain kurang nyaman, posisi telentang akan menghambat aliran darah yang menuju bayi lewat plasenta.
Mengutip American Pregnancy, ibu hamil sebaiknya berbaring menyamping ke sisi kiri karena rahim secara alami akan berputar ke kanan sepanjang kehamilan.
Berbaring menyamping ke kiri membawa bayi ke tengah perut. Ini akan meningkatkan aliran darah sekaligus asupan nutrisi melalui plasenta.
Agar lebih nyaman, ibu bisa selipkan bantal di antara kedua kaki untuk membantu menopang tubuh.
Perhatikan bila ingin bepergian jauh
Bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai seperti:
- pembekuan darah karena duduk terlalu lama,
- paparan infeksi, dan
- berbagai komplikasi kehamilan.
Mengutip dari American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), hindari duduk lama yang berisiko statis pembuluh darah.
Kalau harus bepergian jauh, ibu bisa menggunakan kompression stocking.
Kaus kaki ini bisa mencegah pembengkakan pembuluh darah sehingga lebih nyaman saat bepergian.
Dokter bisanya masih mengizinkan untuk naik pesawat hingga usia kehamilan sekitar 32-34 minggu, kecuali jika berisiko tinggi untuk melahirkan prematur.
Selain itu, usahakan untuk beranjak dari tempat duduk dan berjalan kaki setidaknya setiap satu atau dua jam.
Usahakan juga untuk tetap mengonsumsi makanan yang bersih dan matang untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang bisa membahayakan kehamilan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar