Trimester 3 adalah akhir dari masa kehamilan yang cukup menantang bagi fisik dan emosional ibu. Ada pula berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh ibu dan janin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Trimester 3 adalah akhir dari masa kehamilan yang cukup menantang bagi fisik dan emosional ibu. Ada pula berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh ibu dan janin.
Berikut hal-hal yang harus ibu ketahui mengenai kehamilan trimester 3.
Kehamilan trimester tiga dimulai dari usia kehamilan 28–42 minggu. Selain perut yang makin besar, berikut beberapa hal yang terjadi pada tubuh ibu selama hamil trimester ketiga.
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan berat badan, perut ibu juga makin membesar. Kondisi tersebut sering menyebabkan nyeri punggung saat hamil.
Terlebih lagi, hormon kehamilan akan mengendurkan otot-otot, ligamen, serta persendian antara tulang panggul sehingga menimbulkan berbagai keluhan.
Meski begitu, kinerja hormon-hormon ini sebenarnya akan memudahkan ibu hamil dalam mengeluarkan bayi saat persalinan nanti.
Tangan, kaki, dan jari ibu hamil biasanya akan membengkak. Ini terjadi karena tubuh ibu menghasilkan darah 50% lebih banyak dibandingkan sebelum hamil.
Untuk mengurangi pembengkakan, coba selonjorkan dan sangga kaki Anda di atas kursi kecil saat duduk.
Sementara ketika tidur, letakkan bantal tebal di atas kedua kaki semalaman. Selain membuat Anda lebih nyaman, ini juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan, seperti penggumpalan darah.
Saat hamil trimester 3, Anda akan mulai mengalami beberapa kali kontraksi palsu (Braxton Hicks). Kondisi ini umumnya terasa seperti kram ringan pada perut bawah.
Namun, Anda tidak perlu panik karena hal ini normal. Terkadang, ibu sulit membedakan kontraksi palsu dan kontraksi tanda melahirkan yang sebenarnya.
Gerak janin dalam kandungan seharusnya akan makin aktif mendekati waktu persalinan. Hal ini karena janin akan mengubah posisinya dalam kandungan.
Janin yang awalnya meringkuk dengan posisi kepala di atas kini jadi merosot turun ke panggul.
Apabila gerakan janin Anda melemah atau janin tidak bergerak minimal satu kali dalam satu jam, segera datangi fasilitas kesehatan terdekat atau hubungi dokter.
Selama hamil tua atau memasuki usia kehamilan 28–42 minggu, ada banyak perkembangan janin yang terjadi. Berikut ini beberapa hal yang perlu ibu ketahui.
Pada awal trimester 3, janin masih dalam tahap menyempurnakan fisiknya menuju kelahiran. Kulitnya sudah tidak terlalu keriput dan warnanya agak kemerahan.
Tubuh janin pun sudah bisa menyimpan zat besi dan kalsium dari makanan yang ibu makan.
Pada usia kehamilan 28 minggu, janin mulai bisa mendengar dan merespons suara dengan memunculkan gerakan dalam perut. Ini menandakan trimester 3 berjalan dengan baik.
Saat memasuki paruh kedua trimester 3, berat badan janin sudah cukup ideal untuk kelahiran.
Rambut halus (lanugo) pada tubuh si kecil sudah mulai menghilang. Kulitnya jadi lebih halus, berwarna merah muda, dan sedikit tertutup zat vernix yang berwarna putih.
Janin masih terus mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya untuk melawan beberapa penyakit yang kemungkinan menyerang saat lahir nanti.
Pada minggu ke-37 kehamilan, tubuh dan organ janin sudah terbentuk sempurna. Kepalanya sudah tertutupi rambut halus, kelamin sudah terbentuk, dan kuku sudah tumbuh panjang.
Kulit janin pun lebih fleksibel menjelang hari kelahiran. Hal ini karena lapisan lemak yang menutupi tubuh janin sudah mulai berkurang.
Dikutip dari laman Office on Women’s Health, pada akhir trimester 3 dan usia kandungan 9 bulan, berat janin sudah mencapai 4 kilogram dan panjangnya mencapai 50 cm.
Memasuki kehamilan trimester 3, ada beberapa tanda bahaya yang mesti ibu perhatikan.
Perdarahan vagina yang terjadi pada trimester 3 kemungkinan disebabkan gangguan plasenta, seperti solusio plasenta dan plasenta previa.
Solusio plasenta merupakan komplikasi kehamilan saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu melahirkan seharusnya.
Sementara itu, plasenta previa terjadi saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Kedua kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter kandungan Anda.
Keluhan sakit kepala atau sakit perut ringan tergolong wajar ketika hamil muda atau trimester 1. Penyebabnya kemungkinan besar adalah kelelahan atau kurang tidur.
Namun, jangan anggap remeh keduanya terutama bila timbul bersamaan dengan sesak napas, gangguan penglihatan, memar tiba-tiba, dan pembengkakan pada waktu bersamaan.
Gejala-gejala tersebut mungkin menandakan preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
Sama halnya seperti hamil trimester 1 atau trimester 2, ada pemeriksaan yang perlu ibu lakukan saat memasuki trimester 3 kehamilan. Berikut beberapa di antaranya.
Saat trimester 3, dokter akan tetap rutin melakukan pemeriksaan USG untuk memantau:
Saat usia kehamilan lebih dari 36 minggu, umumnya bayi akan lebih jarang bergerak. Ini karena kondisi tubuh janin yang membesar dan sudah memenuhi rahim.
Namun, bila gerakan janin justru makin lemah hingga berhenti, kondisi ini perlu ibu waspadai.
Selain pemeriksaan USG, ibu hamil perlu menjalani tes streptokokus grup B pada trimester 3. Streptokokus grup B sering menimbulkan infeksi berbahaya bagi bayi baru lahir.
Bayi berisiko mengalami keterbelakangan mental, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran bila ibu memiliki bakteri tersebut dalam tubuhnya.
Dokter bisa meresepkan obat antibiotik untuk melindungi bayi dari infeksi ini sejak lahir.
Kondisi hamil besar tidak harus menjadi halangan bagi ibu untuk beraktivitas. Pada trimester tiga, berikut beberapa kegiatan yang sebaiknya Anda lakukan.
Ibu hamil disarankan tetap aktif bergerak meski mungkin tidak bisa segesit sebelumnya. Pilih aktivitas yang ringan, seperti jalan santai, prenatal yoga, atau bahkan berenang.
Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan dan mendukung perkembangan janin di dalam kandungan. Hal ini juga bermanfaat untuk mencegah diabetes gestasional dan preeklamsia.
Selain itu, ibu juga perlu memperhatikan asupan gizi saat trimester ketiga. Berbagai zat gizi yang perlu ibu dapatkan antara lain asam folat, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium.
Ibu dapat mencoba kelas persiapan melahirkan di rumah sakit tempat memeriksa kehamilan.
Dalam kelas tersebut, ibu bisa berlatih teknik pernapasan yang baik dan benar agar lebih rileks selama menjalani proses persalinan.
Selain itu, ibu dan pasangan bisa mempelajari berbagai cara menggendong bayi, memandikan bayi, dan segala hal yang harus diketahui untuk jadi orangtua baru.
Hindari posisi tidur telentang saat hamil besar. Selain kurang nyaman, posisi telentang ini akan menghambat aliran darah yang menuju janin melalui plasenta.
Ibu sebaiknya berbaring menyamping ke sisi kiri. Posisi tidur ini akan membawa janin ke tengah perut sehingga meningkatkan aliran darah dan asupan gizi yang dibutuhkannya.
Supaya lebih nyaman, selipkan bantal di antara kedua kaki untuk membantu menopang tubuh Anda.
Berbeda dengan trimester kehamilan sebelumnya, bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya, duduk terlalu lama bisa menyebabkan pembekuan darah pada kaki.
Kalaupun harus bepergian jauh, ibu bisa memakai compression stocking. Kaus kaki ini dapat mencegah pembengkakan pembuluh darah sehingga ibu bisa bepergian dengan lebih nyaman.
Dokter umumnya masih mengizinkan ibu hamil untuk naik pesawat hingga usia kehamilan sekitar 32–34 minggu, kecuali bila ibu berisiko tinggi untuk melahirkan prematur.
Usahakan juga untuk tetap makan makanan yang bersih dan matang. Hal ini untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang bisa membahayakan kehamilan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Amanda Rumondang Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar