Pasalnya, mencukur justru dapat meningkatkan risiko terjadi infeksi setelah operasi caesar.
Jika nantinya perlu dihilangkan, biasanya tim medis akan mencukurnya sebelum operasi caesar berlangsung.
Selanjutnya, persiapan persalinan dilanjutkan di rumah sakit dengan cara membersihkan perut atau area di mana akan dibuat sayatan untuk persalinan caesar.
Selanjutnya, sebuah kateter akan dimasukkan ke dalam kandung kemih guna mengambil urine. Jarum infus atau intravena (IV) juga dimasukkan ke dalam pembuluh darah di tangan untuk memasukkan cairan dan obat-obatan tertentu.
Persiapan terakhir sebelum masuk ke proses persalinan caesar sesungguhnya yakni pemberian obat bius atau anestesi.
Sebagian besar prosedur persalinan caesar dilakukan dengan anestesi epidural atau spinal sehingga hanya menimbulkan mati rasa dari bagian perut sampai kaki saja.
Sementara perut ke atas sampai dengan kepala, tetap dalam kondisi seperti biasanya.
Itu sebabnya, Anda tetap akan sadarkan diri selama operasi cesar berlangsung, tapi tanpa mengalami rasa sakit.
Namun dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan anestesi umum.
Anestesi atau obat bius ini dapat membuat Anda tidur atau tidak sadarkan diri sama sekali selama menjalani persalinan caesar.
Bagaimana proses operasi sesar berlangsung?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada 3 jenis obat bius atau anestesi sebelum melahirkan melalui operasi caesar.
- Spinal block (anestesi tulang belakang). Obat bius yang disuntikkan langsung ke sumsum tulang belakang, sehingga dapat membuat mati rasa pada bagian bawah tubuh.
- Epidural. Jenis obat bius yang umum digunakan dalam proses melahirkan normal maupun melalui operasi cesar, dengan disuntikkan ke punggung bawah di luar sumsum tulang belakang.
- Umum. Obat bius yang dapat membuat Anda tidak sadarkan diri sepenuhnya.
Sebelum operasi cesar berlangsung, dokter akan membersihkan perut Anda dan mempersiapkan pemberan cairan infus (IV).
Pemberian infus akan memudahkan masuknya cairan maupun segala jenis obat yang mungkin dibutuhkan selama operasi caesar berlangsung.
Selain itu, dokter juga dapat memasukkan kateter guna menjaga agar kandung kemih senantiasa dalam keadaan kosong selama operasi caesar berlangsung.
Prosedur operasi ini dimulai ketika dokter membuat sayatan horizontal tepat di atas bagian rambut kemaluan Anda.
Cara lainnya, dokter juga bisa membuat sayatan vertikal mulai dari pusar sampai tulang kemaluan.
Kemudian dokter akan membuka rongga perut Anda dengan cara membuat sayatan satu per satu pada setiap lapisan perut.
Setelah rongga perut terbuka, langkah selanjutnya yakni dengan membuat sayatan horizontal di bagian bahwa rahim.
Arah sayatan tersebut tidak mutlak, tergantung dari kondisi medis yang Anda dan bayi alami.
Ketika rahim sudah mulai terbuka, di sinilah saatnya bayi akan dikeluarkan.
Bayi yang lahir biasanya masih dipenuhi dengan cairan ketuban, lendir, serta darah di bagian mulut dan hidung.
Dokter dan tim medis akan membersihkan mulut dan hidung bayi terlebih dahulu, baru kemudian memotong tali pusarnya.
Setelah bayi keluar, dokter lalu mengambil plasenta di dalam rahim Anda.
Jika semua prosedur telah berhasil dilakukan dengan baik, sayatan di rahim dan perut Anda akan ditutup kembali oleh dokter dengan jahitan.
Apa yang harus saya lakukan setelah operasi caesar?
Dokter biasanya meminta Anda dan bayi untuk beristirahat dulu selama beberapa hari di rumah sakit.
Masa istirahat biasanya sekitar 3-5 hari, bisa lebih cepat maupun lebih lama lagi.
Usahakan untuk minum banyak cairan selama menjalani proses pemulihan pasca menjalani operasi sesar.
Minum banyak air akan membantu mencegah munculnya sembelit dan kondisi medis lainnya.
Dokter beserta tim medis lainnya juga akan memantau kondisi jahitan pada sayatan bekas luka operasi caesar secara berkala.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika ada tanda-tanda infeksi pasca operasi.
Biasanya Anda masih akan tetap menggunakan infus untuk menambah cairan atau memasukkan obat, tapi selang kateter akan dilepas setelah operasi caesar selesai.
Tak perlu khawatir, Anda juga bisa langsung menyusui bayi segera setelah tubuh Anda sehat dan merasa sanggup melakukannya.
Selain itu, beristirahatlah dengan cukup jika memungkinkan.
Dalam beberapa minggu pertama, hindari mengangkat beban yang berat melebihi berat bayi Anda dan hindari mengangkat beban dari posisi jongkok.
Biasanya dokter juga akan meresepkan obat penghilang rasa sakit bekas operasi sesar. Sebagian besar obat penghilang rasa sakit aman untuk ibu menyusui.
Mengutip Mayo Clinic, hindari seks selama enam minggu setelah operasi caesar untuk mencegah infeksi.
Pastikan Anda tidak lupa menanyakan dengan dokter mengenai perawatan yang perlu dilakukan selama masa pemulihan ini.
Untuk mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar, dokter biasanya menyarankan Anda untuk membatasi aktivitas fisik yang berlebihan saat kembali ke rumah.
Selama 4-6 minggu pasca operasi caesar, Anda mungkin tidak disarankan untuk melakukan olahraga berat, mengangkat benda berat, atau memasukkan apa pun ke dalam vagina.
Selama masa pemulihan setelah operasi cesar, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
- Penuhi hidrasi tubuh dengan minum banyak air.
- Minum obat sesuai petunjuk dokter.
- Istirahat yang cukup.
- Asupan nutrisi terpenuhi.
- Makan makanan tinggi protein.
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada operasi caesar?
Sebenarnya operasi caesar adalah prosedur bedah yang aman untuk dilakukan. Akan tetapi, prosedur ini tetap berisiko memunculkan komplikasi setelahnya.
Berikut berbagai risiko operasi cesar yang mungkin terjadi:
Risiko pada ibu
Risiko utama operasi caesar pada ibu meliputi:
- Perdarahan
- Penggumpalan darah
- Infeksi luka operasi
- Efek samping obat bius atau anestesi
- Cedera operasi pada kandung kemih atau usus, sehingga memerlukan operasi lanjutan
- Meningkatkan risiko terjadinya komplikasi di kehamilan berikutnya
- Infeksi pada lapisan rahim, atau dikenal sebagai endometritis
- Pembekuan darah (trombosis) di kaki
Risiko pada bayi
Masalah yang paling umum terjadi pada bayi yang lahir melalui operasi caesar adalah masalah pernapasan
Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari pertama setelah kelahiran.
Risiko ini dapat semakin meningkat ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 39 minggu.
Di samping itu, bayi juga berisiko mengalami cedera yang disebabkan oleh goresan tidak sengaja di kulit saat operasi cesar berlangsung.
Mungkinkah menghindari operasi sesar?
Operasi sesar sebenarnya tidak bisa dihindari. Cara melahirkan dengan operasi caesar mau tidak mau harus dijalani saat kondisi Anda tidak mendukung untuk melahirkan normal.
Ketika dokter menyarankan Anda untuk menjalani proses persalinan atau operasi caesar, artinya kondisi Anda maupun bayi dapat berisiko bila dipaksakan melakukan lahiran normal.
Namun, Anda bisa melakukan berbagai upaya untuk menghindari operasi sesar agar bisa lahiran normal.
Ambil contohnya dengan rutin berolahraga seperti jalan kaki, mengikuti kelas ibu hamil, dan memberikan sugesti positif pada diri sendiri.
Hanya saja, bukan berarti Anda tidak bisa melahirkan normal kembali setelah pernah menjalani cara persalinan dengan melahirkan secara sesar sebelumnya.
Hal ini termasuk ke dalam mitos melahirkan caesar.
Pasalnya, melahirkan normal setelah operasi sesar atau vaginal birth after caesarian (VBAC) mungkin saja dilakukan tergantung kondisi ibu.
Perlu diingat, proses melahirkan caesar tidak akan mengurangi nilai Anda sebagai Ibu. Anak sehat dan selamat adalah yang utama bagi Ibu.
Untuk itu, yuk, jadi C-Ready Moms! Ibu bisa belajar langsung dari para ahli agar siap hadapi tantangan caesar. Selain itu, Ibu pastinya akan #SiapBeriDukunganEkstra untuk si Kecil. Caranya mudah, Ibu bisa langsung kunjungi C-Ready Learning sekarang, ya!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar