Melansir dari Mayo Clinic, keguguran (abortus) adalah kematian embrio atau janin secara tiba-tiba sebelum usia kehamilan 20 minggu atau sebelum 5 bulan.
Sebagian besar kasusnya terjadi sebelum minggu ke-13 kehamilan. Lewat dari usia 20 minggu, risikonya biasanya akan semakin kecil.
Abortus menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dalam kehamilan atau janin gagal berkembang dengan baik.
Pada saat keguguran, biasanya wanita akan mengalami perdarahan dan kram.
Hal ini disebabkan oleh kontraksi yang bekerja untuk meluruhkan isi rahim, yaitu gumpalan darah besar dan jaringan.
Jika terjadi dengan cepat, keguguran biasanya dapat diselesaikan oleh tubuh tanpa komplikasi.
Jika terjadi abortus tetapi wanita tersebut tidak tahu kalau dirinya mengalami kondisi ini, obat dapat diberikan untuk merangsang kontraksi.
Proses dilatasi dan kuretase dilakukan ketika wanita sudah mengalami banyak perdarahan tetapi tanpa diikuti meluruhnya jaringan.
Dilatasi dilakukan untuk membuka serviks (leher rahim) jika masih tertutup dan kuretase adalah proses mengeluarkan isi rahim dengan menggunakan alat penghisap dan pengikisan.
Keguguran adalah komplikasi kehamilan yang umum terjadi. Setidaknya sekitar 10-20 persen kehamilan gugur sebelum waktunya.
Ada lebih dari 80 persen kasus keguguran yang dilaporkan terjadi dalam trimester pertama kehamilan.
Masih mengutip dari Mayo Clinic, sekitar 50 persen kehamilan gugur saat wanita tersebut bahkan belum sadar dirinya hamil.
Ibu hamil bisa menghindari komplikasi abortus ini dengan menghindari faktor risikonya dan melakukan pencegahan lebih lanjut.
Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Keguguran ada banyak jenisnya. Tiap ibu hamil mungkin bisa mengalami jenis yang berbeda, tergantung sudah sejauh mana usia kehamilannya.
Setiap jenisnya pun dapat menunjukkan gejala yang berbeda. Berikut jenis keguguran yang harus dipahami:
Perbedaan jenis abortus didasari pada tingkat nyeri pada perut, gejala yang khas, dan kondisi serviksnya apakah tertutup atau tidak.
Keguguran dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar karena tidak muncul tanda-tanda yang mungkin jelas.
Gejala dan tanda keguguran paling umum adalah:
Beberapa gejala atau tanda keguguran lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter.
Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Namun jika Anda mengalami tanda atau gejala keguguran di atas, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Wanita yang mengalami keguguran biasanya perlu segera menjalani dilatasi dan kuretase (D & C) Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa jaringan janin di dalam rahim.
Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Ada beberapa hal yang jadi penyebab keguguran antara lain:
Paparan racun lingkungan yang lebih tinggi seperti asap industri, asap dari pembakaran barang laboratorium rumah sakit, atau asap pabrik juga dapat menyebabkan janin gugur dalam kandungan.
Ada banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi:
Di atas adalah gambaran septate uterus atau kelainan bentuk rahim. yang merupakan kondisi bawaan lahir.
Wanita pemilik septate uterus berisiko mengalami keguguran hingga 25-47 persen. Sementara risiko keguguran pada wanita yang bentuk rahimnya normal berkisar sekitar 15 sampai 20 persen.
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Untuk mendiagnosis keguguran, dokter mungkin meminta Anda menjalani sejumlah tes berikut:
Sampel jaringan dapat dikirim ke laboratorium untuk memastikan bahwa janin telah gugur.
Wanita yang mengalami kondisi ini harus menjalani pemeriksaan medis seperti yang disarankan oleh dokter kandungan. Anda bisa booking dokter kandungan terdekat dan tepercaya melalui Hello Sehat agar lebih mudah.
Pasalnya, gejala awal seperti kram perut dan flek bercak darah sering diabaikan dan dianggap menstruasi.
Jika mengalami perdarahan berat, demam, atau sakit perut selama beberapa jam setiap hari, hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Apabila mengalami keguguran yang tidak sampai mengancam nyawa, dokter akan menyarankan untuk beristirahat sampai perdarahan atau rasa sakitnya hilang.
Apabila jaringan janin sudah keluar dengan sendirinya, Anda akan disarankan untuk melakukan kuret untuk menghilangkan sisa jaringan janin dari rahim.
Setelah kuret, menstruasi kemungkinan akan mulai lagi dalam 4-6 minggu kemudian.
Untuk mempercepat pembersihan rahim dari sisa janin, dokter mungkin juga akan meresepkan obat tertentu.
Memasukkan obat ke dalam vagina lebih efektif dan dapat mengurangi efek samping seperti mual dan diare ketimbang memakai obat yang minum.
Silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda tentang jenis, dosis, dan cara pakai obatnya.
Di rumah, dokter mungkin juga dapat menyarankan Anda menghindari olahraga, berhubungan intim, atau memasukkan apapun ke dalam vagina (misalnya tampon) selama dua minggu setelah keguguran.
Ada beberapa cara untuk mencegah janin gagal bertahan di dalam kandungan, antara lain:
Mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat sebelum atau selama kehamilan dapat mencegah keguguran.
Dokter menyarankan asupan 600 mg asam folat tiap hari juga untuk menghilangkan bayi kemungkinan cacat lahir.
Beberapa kondisi kronis meningkatkan risiko keguguran. Anda dapat mencegah penyakit seperti itu melalui vaksinasi.
Selama kehamilan, Anda juga perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di dalam rahim
Berolahraga secara teratur disarankan untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Selama kehamilan, ibu disarankan untuk melakukan olahraga yang aman seperti pilates dan yoga.
Hindari olahraga terlalu berat karena dapat meningkatkan suhu tubuh Anda dan mengurangi jumlah suplai darah ke janin.
Ibu hamil wajib hukumnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat. Ibu hamil dapat mengonsumsi ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3.
Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan dapat membantu meningkatkan produksi hormon untuk mengurangi peradangan rahim.
Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung biji-bijian seperti gandum utuh dan sereal yang baik untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh tetap sehat.
Anda dapat menunggu sampai waktunya tepat untuk mencoba hamil kembali. Sekitar 85 persen wanita yang telah mengalami keguguran dapat hamil kembali dalam kondisi sehat sampai waktu kelahiran.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk hamil lagi setelah abortus atau keguguran yaitu:
Setidaknya menunggu sampai siklus mentruasi kembali normal dan sudah 1 kali haid sebelum mulai mencoba untuk hamil lagi.
Namun yang paling penting, harus memastikan diri sendiri siap secara fisik dan mental apabila ingin hamil lagi setelah keguguran.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar