backup og meta

Apa Itu Plasenta? 6 Fakta Menarik, Fungsi dan Gangguannya

Apa Itu Plasenta? 6 Fakta Menarik, Fungsi dan Gangguannya

Saat hamil ibu akan memiliki organ tambahan yang disebut plasenta. Ini adalah organ yang memiliki peranan penting untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Nantinya, plasenta akan ikut keluar tidak berselang lama setelah bayi dilahirkan. Lantas, bagaimana cara placenta mendukung perkembangan janin? Temukan jawabannya sambil mencari tahu proses pembentukan dan keluarnya placenta dari tubuh melalui uraian berikut.

Apa itu plasenta?

Plasenta adalah organ yang terbentuk di bagian atas, samping, depan, atau belakang rahim ketika Anda hamil. Organ ini juga kerap disebut dengan ari-ari.

Fungsi utama plasenta adalah menyediakan nutrisi serta oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Nantinya, nutrisi dan oksigen dari placenta akan disalurkan melalui tali pusat.

Plasenta adalah organ yang bersifat sementara karena akan dikeluarkan oleh tubuh, beberapa saat setelah bayi dilahirkan. Placenta yang tertinggal di dalam tubuh perlu dikeluarkan untuk menghindari berbagai komplikasi pascapersalinan, seperti retensio plasenta.

Fakta seputar plasenta

retensio plasenta adalah

Berikut ini adalah berbagai fakta menarik mengenai plasenta yang sebaiknya Anda tahu.

1. Proses terbentuknya plasenta

Saat kehamilan berusia empat minggu, beberapa sel yang menempel di dinding rahim akan memisahkan diri untuk menggali dinding rahim lebih dalam.

Salah satu dari sel tersebut akan membentuk placenta secara perlahan untuk kemudian mengambil alih tugas korpus luteum.

Korpus luteum adalah folikel dari ovarium yang bertugas memproduksi hormon kehamilan dan menyediakan nutrisi bagi janin selama trimester pertama.

Bentuk dan fungsi placenta baru akan sempurna setelah usia kehamilan 12 minggu atau trimester dua.

2. Bisa terletak di berbagai sisi janin

Karena terbentuk dari zigot, placenta akan terbentuk di mana pun sel telur menempel setelah dibuahi. Menurut Cleveland Clinic, placenta bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berikut berdasarkan posisinya.

  • Posterior: Di dinding belakang rahim.
  • Anterior: Di depan rahim, paling dekat dengan perut.
  • Fundus: Di bagian atas rahim.
  • Lateral: Di dinding kanan atau kiri rahim.

Seiring bertambahnya ukuran janin, placenta biasanya akan mengarah ke atas rahim. Placenta yang bergerak ke bawah justru bisa menutup serviks sebagai jalan keluar janin.

3. Fungsi plasenta

Selain mendukung perkembangan janin, placenta berfungsi penting untuk menyaring zat yang tidak dibutuhkan, seperti karbon dioksida.

Zat-zat tersebut akan diteruskan ke aliran darah ibu untuk dibuang bersama sisa metabolisme lainnya. Fungsi ari-ari ini akan meminimalkan risiko infeksi pada janin.

Fungsi lainnya adalah menghasilkan hormon kehamilan, seperti oksitosin, estrogen, progesteron, dan laktogen.

Memasuki waktu persalinan, placenta akan berperan sebagai antibodi untuk melindungi bayi baru lahir sampai beberapa bulan ke depan. Pasalnya, bayi baru lahir belum memiliki sistem imun yang baik.

4. Kondisi yang memengaruhi fungsi placenta

Plasenta merupakan organ penting untuk mendukung kesehatan janin. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut terkadang menyebabkan permasalahan pada organ satu ini sehingga turut memengaruhi janin.

  • Hamil di usia lebih dari 40 tahun.
  • Ketuban pecah dini.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil.
  • Kehamilan kembar.
  • Gangguan penggumpalan darah.
  • Riwayat operasi rahim.
  • Kebiasaan merokok atau minum alkohol.
  • Riwayat trauma perut, misalnya terjatuh.

Memiliki salah satu kondisi di atas tidak selalu membuat Anda mengalami gangguan plasenta. Jika memiliki kekhawatiran tertentu, pastikan kondisi Anda ke dokter kandungan.

5. Gangguan pada plasenta

kelainan plasenta

Umumnya, placenta akan tumbuh di bagian atas, samping, atau belakang janin. Placenta yang tumbuh atau bergerak ke bawah akan menimbulkan permasalahan yang disebut plasenta previa.

Selain itu, berikut adalah berbagai gangguan lain yang bisa terjadi pada placenta.

  • Solusio atau abruptio plasenta: Terlepas sebelum kelahiran.
  • Plasenta akreta: Masuk ke dalam rahim.
  • Retensio plasenta: Menempel di dinding rahim sehingga tidak bisa dikeluarkan.

Anda perlu berhati-hati saat mengalami beberapa masalah ari ari bayi di atas karena dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan.

Oleh karena itu, Anda sebagai ibu hamil perlu secara rutin berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memastikan ari ari bayi dalam keadaan sehat.

6. Cara plasenta keluar dari tubuh

Plasenta akan keluar dengan sendirinya setelah beberapa saat janin dilahirkan. Karena itulah, ibu biasanya masih mengalami kontraksi ringan setelah melahirkan.

Jika tubuh tidak mengalami kontraksi setelah bayi lahir, bidan atau dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi supaya placenta segera keluar. Dokter juga akan memberi pijatan di perut bagian bawah untuk mendorong kontraksi.

Bila memungkinkan, ibu juga akan diminta untuk segera menyusui karena proses ini bisa memicu kontraksi rahim.

Pembedahan adalah solusi terakhir apabila placenta tidak juga keluar setelah melakukan berbagai upaya di atas.

Kesimpulan

  • Plasenta adalah organ yang sementara yang tumbuh ketika wanita hamil dan akan ikut keluar setelah bayi dilahirkan.
  • Fungsi utama placenta adalah menyediakan nutrisi dan oksigen bagi janin yang akan disalurkan melalui tali pusar.
  • Placenta sebenarnya sudah terbentuk sejak awal kehamilan, tetapi baru berfungsi sempurna pada trimester kedua. Sebelum ini, nutrisi dan oksigen akan dihasilkan oleh korpus luteum.
  • Beberapa gangguan yang bisa terjadi pada plasenta adalah masuk ke dalam rahim (akreta), menempel di dinding rahim (retensio), dan abruptio (terlepas sebelum waktunya).

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Placenta: Overview, anatomy, function & complications. (n.d.). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22337-placenta

What you need to know about the placenta. (2024, March 8). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/placenta/art-20044425

Everything you need to know about your placenta. (2022, December 3). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/placenta/art-20044425

Herrick, E. J., Bordoni, B. (2023). Embryology, placenta. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551634/

About the placenta. (2024, October 1). Pregnancy, Birth and Baby | Pregnancy Birth and Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/what-is-the-placenta

Burton, G. J., & Fowden, A. L. (2015). The placenta: A multifaceted, transient organ. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences370(1663), 20140066. https://doi.org/10.1098/rstb.2014.0066

Burton, G. J., & Jauniaux, E. (2018). Development of the human placenta and fetal heart: Synergic or independent? Frontiers in Physiology9https://doi.org/10.3389/fphys.2018.00373

Burton, G., & Jauniaux, E. (2015). What is the placenta?. American Journal Of Obstetrics And Gynecology, 213(4), S6.e1-S6.e4. doi: 10.1016/j.ajog.2015.07.050

Clinic, C. (2021, August 13). Is your newborn baby’s immune system strong enough? Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/is-your-newborn-babys-immune-system-strong-enough/

 

Versi Terbaru

11/12/2024

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

12 Makanan Penguat Kandungan untuk Ibu Hamil dan Janin

12 Keluhan yang Paling Sering Dialami Oleh Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan