backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bu, Ini Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Saat Hamil Tua

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Bu, Ini Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Saat Hamil Tua

    Memasuki periode akhir kehamilan atau trimester 3, ibu hamil mungkin mengalami keluhan baru yang tidak dialami pada trimester 1 dan 2. Salah satu keluhan yang bisa dialami di usia kehamilan tua ini yakni sakit perut bagian bawah. Agar lebih nyaman di masa akhir kehamilan, cari tahu cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua.

    Penyebab sakit perut bagian bawah saat hamil tua

    cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua

    Sakit perut bagian bawah saat hamil umum dialami, khususnya mulai trimester 2 kehamilan.

    Akan tetapi, kondisi ini juga dapat terjadi di awal atau akhir masa kehamilan. 

    Perlu diketahui bahwa kondisi ini merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya bagi janin ataupun ibu hamil.

    Kondisi ini juga bukanlah gejala suatu penyakit atau komplikasi kehamilan

    Melansir dari Mayo Clinic, sakit perut bagian bawah pada ibu hamil terjadi akibat peregangan terus-menerus pada ligamen.

    Ligamen adalah jaringan ikat yang berfungsi menyangga rahim di kedua sisi dengan menghubungkannya pada panggul. 

    Seiring pertambahan ukuran janin di dalam rahim, ligamen akan melebar mengikuti ukuran rahim.

    Hal ini dapat membuat ligamen menegang sehingga timbul rasa sakit pada perut bagian bawah.          

    Kondisi ini ditandai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri kram yang tajam, menusuk, dan seperti tertarik di area perut dekat bagian panggul atau selangkangan.

    Rasa nyeri ini biasanya terasa pada bagian kanan perut, tetapi bisa juga di bagian kiri atau keduanya.   

    Nyeri dapat bertahan selama beberapa detik. 

    Ibu hamil juga mungkin mengalami berulang kali hingga beberapa jam.

    Nyeri pun sering kali timbul saat ibu hamil berdiri atau duduk secara tiba-tiba, tertawa, bersin, atau batuk.        

    Cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua 

    Cara Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Saat Hamil Tua

    Meski umumnya terjadi pada trimester 2 kehamilan, sakit perut bagian bawah juga dapat dialami oleh ibu hamil saat sedang hamil tua, atau pada trimester 3 kehamilan

    Sebab bukan kondisi yang berbahaya, ibu hamil dapat mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua secara mandiri di rumah dengan beberapa cara berikut ini. 

    1. Olahraga teratur

    Olahraga secara teratur dapat membantu mengatasi sakit perut bagian bawah yang terjadi secara berulang atau konsisten selama masa kehamilan. 

    Namun, disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait kegiatan olahraga yang tepat.

    Gerakan olahraga yang salah justru dapat memperparah kondisi yang dialami. 

    Dokter biasanya menyarankan gerakan peregangan yang dapat dilakukan setiap hari. 

    Gerakan yang paling umum dilakukan sebagai cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua yaitu:

    1. Letakkan kedua tangan dan lutut pada lantai.
    2. Tundukkan kepala hingga menyentuh lantai, sedangkan bagian bokong menungging.
    3. Gerakan ini dapat dilakukan selama beberapa detik atau beberapa menit.   

    Selain gerakan tersebut, terdapat beberapa jenis olahraga lain yang masih aman dilakukan bagi ibu hamil.

    Salah satunya yaitu yoga untuk ibu hamil atau yang disebut prenatal yoga.   

    2. Istirahat yang cukup

    Penting bagi ibu hamil untuk mendapat waktu istirahat yang cukup.

    Istirahat dengan nyaman dapat meredakan keluhan yang dialami ibu hamil, termasuk sebagai cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua.        

    Namun, perlu diketahui bahwa membatasi pergerakan pada ibu hamil secara berlebihan tidak selalu berdampak baik.

    Tirah baring (bed rest saat hamil) terlalu lama dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil, seperti: 

    • trombosis vena dalam, seperti pada vena di kaki,
    • penurunan kepadatan (massa) tulang, 
    • perubahan kondisi otot dan jantung, dan
    • stres.

    Oleh karena itu, dokter biasanya hanya akan membatasi pergerakan dengan meminta ibu hamil menghindari aktivitas yang terlalu berat, seperti berikut.

    • Mengangkat benda terlalu berat hingga lebih dari 9 kg.
    • Berolahraga secara berlebihan, terutama yang berkaitan dengan latihan kekuatan dan angkat beban.
    • Bekerja dengan berdiri terlalu lama atau mengangkat beban berat, lebih dari 40 jam perminggu, atau melakukan shift malam.

    3. Perubahan kebiasaan

    Postur tubuh yang buruk dapat memperparah penegangan pada ligamen.

    Itu sebabnya, penting bagi ibu hamil untuk duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang baik, misalnya dengan tidak melengkungkan punggung terlalu ke belakang.  

    Jika sakit perut bagian bawah sering kali dialami saat melakukan perubahan posisi tubuh, penanganan dapat dilakukan dengan membiasakan diri untuk mengubah posisi tubuh secara perlahan. 

    Misalnya, ibu hamil disarankan untuk berdiri atau duduk secara perlahan.

    Hal ini dapat membantu otot dan ligamen beradaptasi dalam menopang posisi beban yang berpindah seiring dengan perubahan posisi tubuh. 

    Sementara untuk meredakan nyeri yang timbul saat tertawa, batuk, atau bersin, ibu hamil dapat mencondongkan tubuh ke depan. 

    Cobalah untuk mengarahkan tubuh ke depan saat akan tertawa, batuk, atau bersin, sambil menopang bagian bawah perut dengan tangan sebagai cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua.

    4. Kompres hangat

    Cara berikutnya untuk mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua adalah dengan kompres hangat.

    Kompres hangat pada bagian perut yang nyeri dapat membantu meredakan rasa sakit yang dialami.

    Ibu hamil dapat melakukannya dengan mudah menggunakan botol air hangat. 

    Jika diperlukan, ibu hamil juga bisa mandi dengan air hangat. Mandi air hangat dapat membantu tubuh merasa rileks dan meredakan nyeri. 

    Namun, hati-hati untuk tidak berendam dalam air panas bagi ibu hamil.

    Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh pada ibu hamil yang berisiko menimbulkan gangguan kehamilan.     

    5. Penggunaan alat bantu

    Cara lainnya dalam mengatasi rasa sakit bagian bawah yang cukup berat saat hamil tua, ibu hamil mungkin perlu berbaring sejenak.

    Hindari juga aktivitas tertentu, seperti berjalan kaki. 

    Namun, usahakan ibu hamil tidak berbaring telentang terlalu lama. Saat berbaring, posisikan tubuh miring ke kiri atau kanan, dan bukan pada bagian yang sakit. 

    Untuk membantu penyembuhan, ibu hamil dapat menggunakan bantal untuk menopang bagian perut, punggung, atau kaki.

    Ibu hamil bisa meletakkan bantal di antara kedua lutut kaki.

    Selain itu, ibu hamil dapat menggunakan korset penyangga perut untuk membantu menopang berat janin di dalam rahim.

    Korset ini bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan panggul. 

    6. Obat-obatan      

    Jika diizinkan oleh dokter, ibu hamil dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk meredakan rasa nyeri, termasuk sakit perut bagian bawah.  

    Akan tetapi, perlu diingat bahwa konsumsi obat pada ibu hamil perlu dilakukan dengan hati-hati dan harus sesuai dengan anjuran dari dokter. 

    Oleh karena itu, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat pereda nyeri. 

    Itu adalah beberapa cara mengatasi sakit perut bagian bawah saat hamil tua.

    Dengan melakukan cara di atas, sakit perut bagian bawah yang muncul pada trimester 3 diharapkan dapat segera mereda.  

    Meski umumnya tidak berbahaya, pemeriksaan ke dokter kebidanan dan kandungan perlu segera dilakukan jika kondisi ini disertai gejala yang mengkhawatirkan, seperti perdarahan dan kontraksi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan